Duet Wahdi dan Qomaru 10 Bulan Pimpin Kota Metro, Apa Saja Pencapaian?

Usung 9 program prioritas

Metro, IDN Times – Wali Kota Metro Wahdi Siradjuddin dan Wakil Wali Kota Qomaru Zaman baru 10 bulan memimpin kota setempat pasca dilantik Februari 2021 lalu. Pasangan kepala daerah dari jalur independen ini menggelar Refleksi Akhir Tahun Kinerja Walikota dan Wakil Walikota Metro Tahun 2021 menandai kiprah 10 bulan memimpin kota berjuluk Bumi Sai Wawai ini.

Menurut Wahdi, 10 bulan memimpin sebagai wali kota, pembangunan mengusung semangat mewujudkan visi Kota Metro dengan memenuhi janji Program 100 hari. Ada lima program dicanangkan seperti Bantuan Sosial Lansia, Satunan Rumah Yatim Piatu, Bantuan Rumah Ibadah, Fasilitasi Nikah Gratis dan Santunan Kematian.

“Sudah 10 bulan kami memimpin pembangunan di Kota Metro untuk mewujudkan Kota Metro Berpendidikan, Sehat, Sejahtera, dan Berbudaya. Alhamdulillah seluruhnya telah dilaksanakan sesuai target yang diharapkan,” jelasnya, Minggu (2/1/2022).

1. Usung 9 program prioritas, hasilnya?

Duet Wahdi dan Qomaru 10 Bulan Pimpin Kota Metro, Apa Saja Pencapaian?Refleksi Akhir Tahun Kinerja Walikota dan Wakil Walikota Metro Tahun 2021. (Dok. Pemkot Metro).

Wahdi mengatakan, pihaknya telah merealisasikan 9 program prioritas yang akan dilaksanakan secara bertahap. Program itu di antaranya, Universal Health Coverage 2021 sebesar 95,72 persen yang ditargetkan sebesar 85 persen dalam dokumen RPJMD dan bahkan target ini pun telah melampaui target Tahun 2022 sebesar 90 persen. Keuntungan yang didapatkan dari capaian ini adalah penduduk telah didaftarkan dapat langsung mengakses pelayanan BPJS.

Program lainnya adalah, peningkatan insentif kader posyandu, linmas dan petugas RT dan RW. Peningkatan insentif sudah dilakukan pada mekanisme APBD Perubahan Tahun 2021 dengan kenaikan sebesar 50 ribu s.d 100 ribu.

Ada juga program Mal Pelayanan Publik akan dimulai 2022 dan sudah dianggarkan dari dinas PMPTSP, dinas kominfo dan dinas PUTR. Selain itu program peningkatan sarana prasarana jalan, internet of things dan lampu penerangan jalan yang sudah dianggarkan setiap tahunnya pada Dinas Perhubungan, Dinas Kominfo, dan Dinas PUTR.

“Bantuan sarana produksi pertanian dan alat mesin pertanian sudah dilaksanakan dan akan dilaksanakan setiap tahunnya pada dinas ketahanan pangan, pertanian dan perikanan. Begitu juga pelaksanaan program Creative-Hub yang sudah mulai dikembangkan potensinya dan di tahun 2022 akan disempurnakan kembali melalui program Metro Bangga Beli, sentra Kreatif Metro, dan peningkatan produktivitas dan pemasaran UMKM,” papar Wahdi.

Ia menambahkan, pihaknya sudah merealisasikan rumah sakit pendidikan utama fakultas kedokteran yang sudah pada tahap penandatanganan MoU dengan Universitas Malahayati.

“Selanjutnya realisasi program kedelapan dan sembilan adalah Kartu Metro Ceria dan Revitalisasi Fasilitas Olahraga yang akan kami mulai perencanaannya 2022 nanti,” kata Wahdi.

Baca Juga: Profil Wahdi Siradjuddin, Dokter Kandungan Kini Wali Kota Metro

2. Kini PPKM level 1

Duet Wahdi dan Qomaru 10 Bulan Pimpin Kota Metro, Apa Saja Pencapaian?Ilustrasi PPKM (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Wahdi tak menampik, dua tahun terakhir pembangunan dan kegiatan masyarakat terganggu adanya pandemik COVID-19. Pada awal 2021, pemerintah pusat kembali melaksanakan kebijakan refocusing anggaran yang berdampak pada penataan Dana Transfer yang diterima oleh Pemerintah Daerah.

“Namun demikian, kondisi keuangan yang terbatas tidak menjadi hambatan bagi kita semua untuk melaksanakan kerja pembangunan,” ujarnya.

Terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Wahdi menilai, penurunan level PPKM terus mengalami progress. Dari semula Kota Metro ditetapkan sebagai PPKM level 3 (26 Juli-20 September 2021) kemudian meningkat menjadi level 2 (21 September-18 Oktober) dan menjadi level 1 (19 Oktober-22 Desember).

“Kemudian per 28 Desember 2021, Kota Metro sudah kembali pada level 1. Semua capaian penanganan COVID-19 tidak lepas dari kerjasama semua pihak, Forkopimda, para tokoh agama dan masyarakat, para pamong dan tentunya masyarakat Kota Metro itu sendiri,” papar pria berkacamata ini.

3. Vaksinasi dosis kedua 84,72 persen

Duet Wahdi dan Qomaru 10 Bulan Pimpin Kota Metro, Apa Saja Pencapaian?Program vaksin massal di Mako Polresta Bandar Lampung (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Terkait vaksinasi COVID-19 di Kota Metro, Wahdi menjelaskan, capaian vaksinasi dosis pertama sudah mencapai angka 133,02 persen. Sementara dosis kedua sebesar 84,72 persen.

“Kedua angka ini jauh berada di atas rata-rata Provinsi Lampung dan menjadi persentase tertinggi se-Provinsi Lampung,” jelasnya.

Era pandemik imbuhnya, ada beberapa upaya yang telah dan akan terus dilakukan antara lain, mengoptimalkan Kampung Tangguh Nusantara di setiap kelurahan. Itu melibatkan RT RW sebagai pemantau wilayah.

Selain itu, membentuk Tim Penanganan Pandemi Kota Metro yang memiliki tugas khusus sebagai bentuk percepatan pengendalian COVID-19. Ia juga menilai perlu dukungan dan pelaksanaan pengendalian pandemik yang bersinergi bersama Forkopimda Kota Metro dalam pelaksanaan tracing, vaksinasi, penegakkan regulasi, dan pemberdayaan masyarakat.

Lebih lanjut disampaikan Wahdi, pihaknya sudah menggagas Gerakan Aksi Serentak Percepatan Vaksinasi (GAS Vaksinasi) dideklarasikan bersama Forkopimda 26 November 2021. Itu juga didukung dan peran serta tokoh masyarakat, tokoh agama, para pemuda, dan organisasi kemasyarakatan lainnya.

“Kami juga meningkatkan ketersediaan tempat tidur rumah sakit bagi pasien COVID-19 sebagai antisipasi lonjakan kasus. Ada juga mobile vaksinasi oleh Puskesmas bekerja sama dengan lurah, Babinsa, Babinkamtibmas, dan pamong. Digagas juga home care pemantauan kondisi kesehatan pasien COVID-19 dan memberikan bantuan sembako bagi warga yang melakukan isolasi mandiri,” urainya.

4. Ada 14 indikator mengukur keberhasilan memimpin pembangunan

Duet Wahdi dan Qomaru 10 Bulan Pimpin Kota Metro, Apa Saja Pencapaian?Wali Kota Metro Wahdi Siradjuddin (tengah). (Dok Pemkot Metro).

Wahdi menjelaskan, ada 14 indikator untuk mengukur keberhasilan memimpin pembangunan di Kota Metro yang tertuang dalam dokumen RPJMD. Sebanyak 11 (sebelas) indikator sudah dapat dihitung dan 3 indikator masih menunggu perhitungan dari BPS dan pemerintah pusat.

“Dalam indikator yang belum tercapai menjadi pekerjaan rumah kita semua di tahun depan. Kondisi pandemik COVID-19 diharapkan tidak lagi menjadi alasan untuk tidak tercapainya target kinerja yang telah kita sepakati,” ujarnya.

Wahdi tak menampik, dari seluruh capaian yang telah diraih, tentunya ada kendala dan hambatan dihadapi. Ada juga kegagalan yang menjadi keberhasilan yang tertunda.

“Untuk itu, marilah kita menyatukan langkah, mengintegrasikan ide, dan menyempurnakan kekurangan untuk Metro lebih baik lagi kedepannya,” ucap Wahdi.

Baca Juga: Kiat Pemkot Metro Antisipasi Lonjakan Kasus COVID-19 Periode Nataru

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya