Cerita KKN Daring Mahasiswa Itera, Bikin Digitalisasi Kelurahan
KKN daring masa pandemik COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times - Mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) yang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) menggelar sejumlah program menyasar masyarakat. Program unggulan yang ditawarkan di antaranya bertema teknologi informasi.
Ada mahasiswa menawarkan sosialisasi dan pendampingan cara pemasaran produk secara digital kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Ada juga mahasiswa program digitalisasi profil kelurahan, hingga aksi sosial membagikan hand sanitizer.
Berikut beberapa cerita para mahasiswa Itera yang melakukan KKN.
Baca Juga: Hei Gen Z, Itera Buka Prodi Baru S1 Teknik Perkeretaapian, Mau Daftar?
1. Bantu UMKM pasarkan produk secara online
Mahasiswa KKN Institut Teknologi Sumatera (ITERA) melakukan sosialisasi dan pendampingan cara pemasaran produk secara digital kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Program ini dilakukan mahasiswa kelompok 9 yang menjalankan KKN Daring di Desa Tanjung Anom, Lampung Tengah yaitu Nur Apipah, Gabriel Jovan Dilivio dan Ridho Al-Fikri. Sosialisasi dilakukan setelah sebelumnya para mahasiswa menggali informasi sejumlah pelaku UMKM di daerah tersebut mengalami penurunan omzet penjualan selama pandemik COVID-19.
Cara pemasaran produk secara digital dinilai menjadi salah satu solusi mengatasi permasalahan tersebut. Salah satu mahasiswa KKN ITERA, Nur Apipah menyebut, masa pandemik COVID-19, sosialisasi dilakukan dengan cara mendatangi langsung para pelaku UMKM. Seperti saat mahasiswa mendatangi pelaku UMKM pembuat kerpik pisang di Desa Tanjung Anom.
Sami, salah satu pelaku UMKM keripik pisang mengaku selama pandemik COVID-19 pemasaran kripiknya anjlok hingga 80 persen. Selain itu, pekerja yang awalnya berjumlah 15 orang, karena adanya pandemik, ia terpaksa melakukan pengurangan karyawan, dan hanya dibantu dua orang karyawan.
“Biasanya kami bisa memproduksi hingga 3 ton setiap 2 minggu, dan bisa terjual hanya dalam tempo 2 minggu, tetapi karena adanya corona produksi menurun drastis, dan penjualan yang biasanya habis dua minggi bisa sampai 4 bulan baru habis,” jelas Sami.
Merujuk dampak yang dialami para pelaku usaha mikro kecil menengah seperti Sami, mahasiswa KKN ITERA berupaya memberikan solusi, dengan memberikan sosialisasi cara pemasaran produk secara digital. “Kami memberikan informasi, arahan dan pelatihan, bagaimana para pelaku usaha UMKM bisa memasarkan produknya secara online,” ujar Nur Apipah.
Adanya sosialisasi tersebut diharapkan dapat mendorong penjualan produk para pelaku usaha. Sehingga dapat menambah pemasukan dan lebih mengembangkan serta memajukan usaha industri rumahan dengan memanfaatkan teknologi terkini.
Baca Juga: Sejarah Baru, ITERA untuk Pertama Kali Gelar Wisuda Daring