TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bupati: 90 Persen Bencana Terjadi di Tanggamus Hidrometeorologi

9 kecamatan rawan bencana

Apel Kesiapsiagaan Bencana digelar di lapangan kantor bupati Tanggamus, Selasa (30/11/2021). (IDN Times/Istimewa).

Tanggamus, IDN Times –  Bupati Tanggamus Dewi Handajani mengatakan, periode 2002–2020, ancaman bencana hidrometeorologi terus meningkat dan mendominasi. Tercatat, 90 persen bencana terjadi di Kabupaten Tanggamus merupakan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin puting beliung, gelombang pasang dan banjir rob.

Ditambah lagi, puncak musim penghujan menurut BMKG, akan terjadi Januari 2022. Kondisi saat ini, curah hujan November dan Desember meningkat tahun ini.

Kondisi lain diwaspadai adalah fenomena La Nina yang merupakan fenomena suhu laut di Samudera Pasifik bagian tengah mengalami pendinginan di bawah kondisi normalnya. Dampaknya, peningkatan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia termasuk di wilayah Kabupaten Tanggamus.

Baca Juga: Terpukau Tenun, Desainer Didiet Maulana Kunjungi Perajin Tanggamus

1. Faktor hidrometeorologi menjadi tantangan bersama

Apel Kesiapsiagaan Bencana digelar di lapangan kantor bupati Tanggamus, Selasa (30/11/2021). (IDN Times/Istimewa).

Merujuk hal itu, Bupati Tanggamus, Dewi Handajani mengatakan, faktor hidrometeorologis Kabupaten Tanggamus menjadi tantangan bersama untuk dapat dikelola dan dikurangi risikonya. Untuk itu, ia menyambut baik pelaksanaan Apel Kesiapsiagaan Bencana digelar, Selasa (30/11/2021).

Apel dihadiri Forkopimda Tanggamus, para asisten serta Kepala OPD Pemkab Tanggamus, serta unsur TNI, Polri, BPBD, Dishub, Satpol PP,  Basarnas, PMI, dinas kesehatan, Tagana, dan RAPI Tanggamus. “Ini merupakan upaya mewujudkan sinergitas yang baik dari semua stakeholder kebencanaan yang terdiri dari unsur pemerintah bersama para pemangku kepentingan hingga masyarakat.

"Mohon dukungan dari seluruh pihak, baik dari rekan-rekan Forkopimda, unsur TNI, Polri, Basarnas, institusi Pemerintah dan swasta, baik yang berada di kabupaten, kecamatan dan pekon, untuk dapat merapatkan barisan, meningkatkan koordinasi secara terpadu dan berkesinambungan. Agar bekerjasama dan berperan secara maksimal sesuai dengan kapasitasnya masing-masing dalam menghadapi dampak cuaca ekstrim sebagai upaya memberikan perlindungan masyarakat dari ancaman bencana yang mungkin akan terjadi," harap bupati.

2. Ada 9 kecamatan rawan bencana

Kondisi longsor terjadi di Jalinbar ruas Kecamatan Semaka, Tanggamus, Selasa (4/8/2020). (Istimewa/IDN Times)

Dalam rangkaian kegiatan apel, Bupati Tanggamus juga melakukan pemeriksaan pasukan, pemeriksaan sarana dan prasarana yang digunakan baik kendaraan maupun peralatan lain dan mendukung kesiapsiagaan bencana di Kabupaten Tanggamus.

"Apel siaga bencana sebagai komitmen kesiapan menghadapi bencana, Insya Allah kita siap, tetapi kita tidak berharap bencana ya,"  kata Dewi.

Ia menambahkan, kesiapsiagaan itu juga merupakan kewajiban mengingat Kabupaten Tanggamus merupakan daerah rawan bencana. Tercatat, 9 kecamatan yang rawan bencana oleh karenanya perlu langkah antisipasi dari semuanya.

"Mudah-mudahan semua pihak sudah siap baik peralatan, kemampuan SDM dan langkah-langkah antisipasi berdasarkan pemetaan pengalaman tahun-tahun sebelumnya. Dimana saja rawan bencana, kalaupun Allah SWT menghendaki bencana itu datang, mudah-mudahan kita bisa meminimalisir dampak bencana," terangnya.

Baca Juga: Lokus Stunting di Tanggamus Tersebar di 25 Pekon dari 9 Kecamatan

Berita Terkini Lainnya