Profil Mohammad Mukri, Rektor UIN RIL Kini Jabat Ketua PBNU

Sedari muda aktif jadi aktivis dan organisasi kemasyarakatan

Bandar Lampung, IDN Times - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmah 2022-2027 telah tersusun kepengurusannya dan telah diumumkan secara resmi di Kantor PBNU Jakarta, Rabu (12/1/2022) lalu. Komposisi susunan kepengurusan kali ini mencerminkan realitas multipolar di dalam lingkungan NU dari segi kedaerahan, gender, maupun orientasi politik.

Dari segi kedaerahan, seluruh daerah di Indonesia terwakili di dalam jajaran PBNU sehingga kepengurusan saat ini berwajah nusantara. Posisi tokoh NU di luar Jawa pada kepengurusan PBNU kali ini juga berada pada posisi penting. Di antaranya jabatan penting sebagai Ketua PBNU diamanatkan kepada Prof Mohammad Mukri, tokoh NU dari Lampung.

Berikut IDN Times rangkum profil Prof Mukri dilansir dari nu.or.id

1. Aktif di berbagai organisasi kemasyarakatan

Profil Mohammad Mukri, Rektor UIN RIL Kini Jabat Ketua PBNUKetua PBNU Prof. Mohammad Mukri bersama Hj Alissa Qotrunnada Abdurrahman Wahid. (IDN Times/Istimewa).

Prof Mukri adalah sosok yang tercatat sukses dalam karier aktivis dan karier akademisnya. Karier aktivis pria kelahiran 16 April 1959 ini sudah teruji di berbagai organisasi kemasyarakatan.

Ia merupakan tokoh yang ikut membesarkan NU Lampung. Tercatat ia pernah menjadi pengurus PMII, Ketua Gerakan Pemuda Ansor Lampung, Ketua PWNU Lampung, dan Mustasyar PWNU Lampung. Karier sebagai aktivis NU ini sudah tumbuh sejak ia belajar di Pesantren Langitan dan ngaji dengan kiai khos KH Abdullah Abbas.

Prof Mukri juga merupakan alumni Pesantren Krapyak Yogyakarta asuhan KH Ali Ma’shum bersamaan dengan pendidikan tingginya di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Aktifnya Profesor Ilmu Ushul Fiqh ini di berbagai organisasi juga terbukti dengan terpilihnya ia sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung periode 2021-2026.

2. Karier akademis

Profil Mohammad Mukri, Rektor UIN RIL Kini Jabat Ketua PBNUTeka-teki penjadwalan ulang Muktamar ke-34 Nahdatul Ulama (NU) di Provinsi Lampung menemui titik terang. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Karier akademisnya juga patut diacungi dua jempol. Ia merupakan inisiator yang melakukan transformasi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Intan Lampung menjadi Universitas Negeri Islam (UIN) Raden Intan Lampung. Transformasi ini menjadikan UIN Raden Intan berkembang pesat di bawah kepemimpinannya sebagai rektor sejak 2010 sampai dengan sekarang.

Di tangan kader NU terbaik Lampung ini, UIN Raden Intan menjadi universitas favorit di Indonesia dengan puluhan ribu mahasiswa dari berbagai penjuru Indonesia dan dunia. Atas keberhasilan ini, ia pun dinobatkan sebagai The Inspiring University Leader of the Year 2021 oleh UI GreenMetric World University Ranking.

3. Prinsip hidup

Profil Mohammad Mukri, Rektor UIN RIL Kini Jabat Ketua PBNUKetua PBNU dan Rektor UIN Raden Intan Lampung, Prof Mohammad Mukri. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna

Dalam menjalani kehidupan ini, Prof Mukri memiliki prinsip senantiasa berpikir positif dan riang gembira. Menurutnya agama Islam telah menegaskan pada umatnya untuk hidup dalam suasana riang gembira.

Berbagai hal harus disikapi dengan positif sebagai bentuk kesadaran bahwa ada Allah SWT yang telah menakdirkan segalanya. Dua sumber utama hukum Islam yakni Al-Qur’an dan hadits pun sudah menegaskan perintah untuk bergembira ini.

Di antaranya adalah termaktub dalam Qur’an Surat Yunus Ayat 58 yang artinya: "Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan". Ayat ini menurutnya mengingatkan manusia bahwa bergembira merupakan wujud mensyukuri nikmat.

Sehingga orang yang tidak bersyukur menjadi bagian dari ciri-ciri orang yang tidak bahagia dan bergembira. Termasuk menurutnya, orang yang selalu pesimis dan berfikir negatif dalam menghadapi berbagai perbedaan-perbedaan dalam kehidupan, merupakan bentuk tidak bergembira dalam hidup.

“Allah itu yang paling berkehendak. Jika ada daerah yang di situ diisi oleh kemaksiatan dan mengikuti langkah-langkah setan, ini menjadi hak dan keinginan Allah. Apa lalu dengan kondisi ini, Allah kalah pamor? Ya tidak,” jelasnya saat berdiskusi dengan NU Online di Bandar Lampung beberapa waktu lalu.

Baca Juga: 6 Tokoh NU Asal Lampung Masuk Kepengurusan PBNU, Ada Rektor Moh Mukri

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya