Cerita Inspiratif Lulusan Terbaik Wisuda Unila 2025

- Lusia Dhea Mutiara, mahasiswa Agribisnis, meraih predikat Wisudawan Terbaik I pada wisuda periode VIII Tahun 2024/2025.
- Lusia aktif berorganisasi dan bergabung dalam berbagai komunitas, serta berhasil meraih medali emas Olimpiade Ekonomi tingkat nasional.
- Ervina Agustin dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris dinobatkan sebagai wisudawan terbaik satu program magister tingkat universitas dengan total skor 353.
Bandar Lampung, IDN Times – Wisuda selalu jadi momen penuh haru dan kebanggaan, bukan hanya bagi para mahasiswa, tapi juga keluarga, dosen, dan sahabat yang turut mendampingi perjalanan panjang mereka. Setiap toga yang dikenakan menyimpan kisah perjuangan, air mata, sekaligus doa yang akhirnya terbayar tuntas di hari kelulusan.
Di Universitas Lampung (Unila), Wisuda Periode VIII Tahun Akademik 2024/2025 menghadirkan cerita inspiratif dari dua sosok mahasiswa berprestasi. Mereka bukan hanya berhasil menyelesaikan studi dengan hasil gemilang, tetapi juga membuktikan kerja keras dan konsistensi bisa membuka jalan menuju pencapaian tertinggi.
Yuk simak cerita inspiratif dari dua mahasiswa Unila yang menjadi lulusan terbaik pada wisuda periode VIII Tahun 2024/2025.
1. Raih banyak prestasi dan aktif berorganisasi

Lusia Dhea Mutiara, mahasiswa Agribisnis berhasil meraih predikat Wisudawan Terbaik I program Sarjana pada wisuda periode VIII Tahun 2024/2025. Lusia menceritakan, selama menempuh pendidikan, Lusia aktif berorganisasi dan bergabung dalam berbagai komunitas, seperti Himpunan Mahasiswa Agribisnis (HIMASEPERTA), UKM Katolik Unila, serta bergabung pada UKM Penelitian Unila.
Bahkan ia tergabung dalam komunitas sosial luar kampus, Ruang Pangan sejak 2023 hingga kini. Menurutnya, keterlibatannya di organisasi dan komunitas justru membantu dirinya untuk keluar dari zona nyaman dan berkembang. Salah satu capaian membanggakan ia raih adalah medali emas Olimpiade Ekonomi tingkat nasional yang diselenggarakan Forum Olimpiade Sains Nasional (FOSNAS).
“Bagi saya, pencapaian ini bukan hanya soal prestasi, tetapi juga tentang keberanian untuk keluar dari keraguan diri,” ucapnya, Senin (25/8/2025).
2. Support keluarga sangat penting dalam meraih prestasi dan cita-cita

Lusia mengatakan, prinsip yang selalu ia pegang adalah menyelesaikan setiap hal yang telah ia mulai dengan sebaik mungkin. Ia meyakini setiap proses, meski terasa berat, tetap layak dijalani karena hasil akhirnya memberikan kepuasan tersendiri sekaligus menumbuhkan keyakinan usaha tidak pernah mengkhianati hasil.
"Tantangan selama menempuh perkuliahan adalah membagi waktu antara kuliah, organisasi, penelitian,dan kehidupan pribadi. Hal itu saya atasi dengan menerapkan manajemen waktu yang baik serta menetapkan skala prioritas agar tetap fokus pada hal-hal yang penting," ujarnya.
Sebagai lulusan Agribisnis, ia memiliki cita-cita besar untuk berkarier di Kementerian Pertanian maupun perusahaan di sektor pertanian, agar dapat berkontribusi nyata bagi pembangunan pertanian berkelanjutan. Ia juga pesan kepada rekan-rekan mahasiswa Unila untuk menikmati dan maksimalkan masa kuliah.
"Jangan hanya fokus pada akademik, tetapi aktiflah di organisasi atau komunitas yang bisa mengasah soft skill. Jangan takut gagal, karena kegagalan adalah proses belajar. Yang terpenting adalah konsistensi, komitmen, dan semangat untuk terus berkembang,” pesannya.
3. Meraih predikat wisudawan terbaik tidaklah mudah

Prestasi membanggakan dalam momen wisuda tersebut juga diraih oleh Ervina Agustin dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris. Ia dinobatkan sebagai wisudawan terbaik satu program magister tingkat universitas dengan total skor 353 pada wisuda periode VIII pada 23 Agustus 2025.
Dalam topik penelitiannya, ia berfokus pada peningkatan kemampuan berbicara dan kepercayaan diri siswa dalam berbahasa inggris. Dalam thesis berjudul “The Implementation of Buddy System with Communicative Language Teaching Principles to Improve Students’ Speaking Achievement and Self-Confidence.” Ervina mengangkat persoalan rendahnya percaya diri siswa yang membuat mereka pasif di kelas.
Melalui pendekatan buddy system yang dipadukan dengan prinsip Communicative Language Teaching (CLT), ia menemukan metode yang efektif untuk membantu siswa lebih aktif dalam berkomunikasi.
Ervina mengatakan, meraih predikat wisudawan terbaik tidaklah mudah. Ia mengakui tantangan terbesar ada pada bagaimana menjaga konsistensi belajar, membagi waktu antara studi, pekerjaan, dan kehidupan pribadi.
4. Kunci keberhasilan menurut Ervina

Selama masa studinya, ia juga berhasil menerbitkan satu artikel ilmiah berkaitan dengan peningkatan kemampuan berbicara pada siswa. Menempuh studi magister selama 1,68 tahun, Ervina menyelesaikan ujian thesis pada April 2025 dan resmi mengikuti wisuda pada Agustus 2025.
Ia menyebut, kunci keberhasilannya adalah konsistensi, semangat belajar, serta keberanian untuk terus mencoba meski menghadapi kesulitan. “Konsistensi tidak datang begitu saja, melainkan dibangun melalui kebiasaan dan motivasi yang jelas,” ujarnya.
Ke depan, Ervina berencana melanjutkan studi ke luar negeri, tepatnya di Inggris, dengan fokus pada bidang TESOL (Teaching English to Speakers of Other Languages). Ia berharap, dengan memperdalam ilmu secara lebih mendalam dan berwawasan global, dapat memberikan kontribusi lebih besar bagi peningkatan kualitas pembelajaran bahasa Inggris di Indonesia.