Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

7 Ciri Anak Introvert, Orang Tua Jangan Paksa untuk Banyak Bicara?

ilustrasi anak introvert yang merasa nyaman sendiri (pexels.com/Ирина Сороколетова)

Mengenal kepribadian anak menjadi kunci mendukung orang tua mendidik anak dengan lebih optimal. Nah, salah satu tipe kepribadian perlu dipahami oleh orang tua adalah introvert. Anak introvert mempunyai cara belajar, berinteraksi, serta beradaptasi tentu saja berbeda dari anak ekstrovert.

Artikel kali ini akan membahas tanda-tanda khas seorang anak introvert serta cara mendukung tumbuh kembangnya. Semoga dengan ini, anak introvert lebih siap menghadapi dunia luar yang cenderung ‘berisik’. Yuk, baca terus artikel ini.

1. Cenderung lebih pendiam

ilustrasi anak introvert lebih senang mendengarkan (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Salah satu tanda terjelas dari seorang introvert adalah dia cenderung pendiam dan cenderung lebih suka mendengar dibandingkan bicara. Dia akan berpikir panjang sebelum bicara. Biasanya, anak introvert akan bicara ketika dia memerlukan sesuatu atau ada hal penting.

2. Lebih suka aktivitas soliter

ilustrasi anak introvert yang lebih nyaman bermain sendiri (pexels.com/cottonbro studio)

Anak introvert sering menikmati kegiatan yang dilakukan sendiri. Biasanya, kegiatan yang dipilih adalah aktivitas tidak memerlukan orang lain seperti membaca, menggambar, atau bermain sendiri.

Dia justru lebih bersemangat ketika bisa menghabiskan waktunya diri sendiri. Kalau ingin menghabiskan waktu dengan anak, ada baiknya kita permainan yang cenderung tenang seperti puzzle, lego dan masih banyak lagi. 

3. Sulit berbicara di depan orang banyak

ilustrasi anak introvert mengalami kesulitan jika harus bicara di depan orang banyak (pexels.com/CDC)

Presentasi di kelas bisa menjadi pengalaman menantang bagi anak introvert. Berbicara di depan orang banyak memang bukan keahliannya sehingga dia harus mempersiapkan hal ini dalam waktu lama. Jika bisa memilih, dia akan lebih nyaman jika bicara dalam kelompok kecil atau satu persatu .

4. Butuh waktu sendiri untuk mengisi ulang energi

ilustrasi anak yang sedang tidur (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Meski terlihat baik-baik saja ketika ada di keramaian, dia akan merasa sangat lelah saat selesai. Bagi anak introvert, berbicara dengan banyak orang adalah aktivitas yang menghabiskan energi.

Jadi hal wajar, setelah bertemu banyak orang, dia akan berdiam diri dalam waktu lama. Tanda lainnya, anak akan tidur dengan nyenyak setelah bertemu orang lain. Hal ini terjadi karena kebutuhan untuk mengisi energi setelah aktivitas yang ‘berat’. 

5. Observatif dan perhatian terhadap detail

ilustrasi anak introvert yang cenderung observatif (pexels.com/Ekaterina Chernomortseva)

Anak introvert juga sering mempunyai kemampuan dalam memperhatikan hal-hal detail mungkin saja terlewatkan oleh orang lain. Ini karena dia cenderung sebagai observant pada lingkungan sekitarnya.

Seorang anak introvert mempunyai pemahaman mendalam terhadap lingkungannya. Jadi jangan heran, kalau anak lebih paham kondisi orang tuanya yang mungkin sedang tidak baik-baik saja. 

6. Kreatif dan imajinatif

ilustrasi anak menggambar (pexels.com/Yan Krukau)

Anak introvert sering mempunyai dunia dalam imajinasinya sehingga dia dikenal kreatif. Dalam diam, dia akan menghabiskan waktu yang lama dalam menciptakan cerita atau permainan khayalan. Karena itu jangan sepelekan dia yang diam, ya.

7. Butuh waktu lebih lama untuk adaptasi di situasi yang baru

ilustrasi anak introvert yang membutuhkan waktu untuk beradaptasi di lingkungan baru (pexels.com/Karolina Grabowska)

Anak introvert mungkin memerlukan waktu yang cenderung lebih lama untuk adaptasi di situasi atau lingkungan yang baru. Dia cenderung untuk melihat, mengamati, serta memproses lingkungan sekitar, sebelum akhirnya masuk ke dalam lingkungan tersebut. Namun jangan salah, dia akan berpartisipasi serta berkembang dalam lingkungan tersebut dengan caranya yang unik begitu merasa nyaman.

Penting untuk diingat Jika setiap anak merupakan individu yang unik. Terpenting adalah mendukung anak sesuai dengan gaya serta kebutuhannya. Hal ini termasuk memberi waktu sendiri yang cukup untuknya, memahami ketika dia memerlukan dukungan dalam situasi sosial, dan menghormati cara dia berinteraksi dengan dunia. Dengan dukungan dan pengertian yang tepat dari orang tua, anak introvert bisa menjadi individu percaya diri serta sukses dengan caranya sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Martin Tobing
EditorMartin Tobing
Follow Us