5 Daerah Penghasil Produksi Ikan Air Tawar Terbanyak di Lampung

- Lampung Utara memproduksi ikan air tawar terbanyak di Lampung pada 2024
- Lampung Selatan menempati peringkat keempat dalam daftar daerah dengan produksi ikan air tawar terbanyak di Provinsi Lampung tahun 2024
- Pringsewu menempati peringkat ketiga dalam produksi ikan air tawar di Provinsi Lampung sepanjang tahun 2024
Bandar Lampung, IDN Times - Lampung dikenal sebagai salah satu provinsi yang memiliki kekayaan sumber daya alam dan perikanan air tawar sangat potensial. Dengan luas daratan terdiri atas pegunungan, dataran rendah, dan wilayah perairan cukup luas, sektor budidaya ikan air tawar menjadi salah satu tumpuan ekonomi masyarakat di berbagai daerah di Lampung.
Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung sepanjang 2024 lalu, tercatat sejumlah kabupaten dan kota menonjol dalam produksi ikan air tawar, dari segi volume (kg) maupun nilai ekonomi (rupiah). Komoditas utama yang dibudidayakan meliputi ikan lele, patin, nila, dan ikan mas.
Berikut IDN Times memberikan informasi 5 daerah dengan produksi ikan air tawar terbanyak di Lampung berdasarkan total volume dan nilai produksinya!
1. Lampung Utara, lokasi budidaya stabil berkat dukungan hulu sungai Way Besai

Kabupaten Lampung Utara memiliki luas wilayah sekitar 2.725 km² dengan kontur wilayah relatif datar. Sungai besar seperti Way Besai mengalir di wilayah ini dan menjadi sumber air utama bagi pertanian dan perikanan budidaya.
Banyak warga di daerah ini mengelola kolam ikan dalam skala kecil hingga menengah dengan memanfaatkan sumber daya alam sekitar. Pada 2024, Lampung Utara memproduksi ikan nila sebanyak 3,28 juta kg dengan nilai sebesar Rp65,7 miliar, serta ikan mas sebesar 2,79 juta kg dengan nilai mencapai Rp64,08 miliar.
Ikan lele juga diproduksi dalam jumlah besar yakni 2,78 juta kg dengan nilai Rp47,2 miliar. Namun. tidak tercatat adanya produksi patin di daerah ini.
Total volume produksi ikan air tawar di Lampung Utara mencapai lebih dari 8,8 juta kg, dengan nilai total sekitar Rp177 miliar. Dengan capaian ini, Lampung Utara menempati peringkat kelima sebagai daerah dengan produksi ikan air tawar terbesar di Lampung sepanjang 2024.
2. Lampung Selatan jadi wilayah penghasil lele dan patin dengan volume tinggi

Lampung Selatan memiliki wilayah seluas sekitar 2.109 km² dan terletak strategis di pintu gerbang Pulau Sumatra. Wilayah ini didukung oleh jaringan irigasi pertanian luas serta sejumlah sumber air dari waduk dan embung, menjadikannya daerah ini cocok untuk kegiatan budidaya ikan, terutama jenis lele dan patin.
Pada 2024, Lampung Selatan mencatat produksi ikan lele sebesar 7,43 juta kg dengan nilai mencapai Rp111,48 miliar, sedangkan ikan patin sebanyak 3,08 juta kg senilai Rp46,2 miliar. Produksi ikan nila mencapai 379,8 ribu kg dengan nilai Rp7,6 miliar, sementara ikan mas diproduksi sebanyak 15 ribu kg dengan nilai Rp450 juta.
Jika ditotal, Lampung Selatan menghasilkan lebih dari 10,9 juta kg ikan air tawar dengan nilai produksi mencapai Rp165,7 miliar. Angka ini menempatkan Lampung Selatan di peringkat keempat dalam daftar daerah dengan produksi ikan air tawar terbanyak di Provinsi Lampung tahun 2024.
3. Pringsewu wilayah kecil tapi menyimpan potensi perikanan besar

Kabupaten Pringsewu memiliki luas wilayah hanya sekitar 625 km², termasuk salah satu yang terkecil di Provinsi Lampung. Namun, daerah ini memiliki sistem irigasi pertanian yang maju dan sumber air melimpah dari sungai kecil serta embung buatan, memungkinkan masyarakat mengembangkan perikanan budidaya secara produktif di pekarangan rumah dan kolam rakyat.
Pada 2024, Pringsewu mencatat produksi ikan lele sebanyak 4,27 juta kg dengan nilai mencapai Rp85,49 miliar, serta ikan mas sebanyak 3,53 juta kg dengan nilai Rp105,88 miliar. Produksi ikan nila juga signifikan yakni 1,53 juta kg senilai Rp42,73 miliar, dan ikan patin sebesar 989 ribu kg senilai Rp20,77 miliar.
Total volume produksi ikan air tawar di Pringsewu mencapai lebih dari 10,3 juta kg, dengan total nilai ekonominya sekitar Rp254,89 miliar. Dengan angka tersebut, Pringsewu menempati peringkat ketiga dalam produksi ikan air tawar di Provinsi Lampung sepanjang tahun 2024.
4. Lampung Barat, wilayah pegunungan penghasil produksi ikan nila terbesar

Kabupaten Lampung Barat memiliki luas sekitar 2.117 km² dengan karakteristik geografis berupa dataran tinggi dan daerah pegunungan. Letaknya berada di kawasan barat provinsi membuat wilayah ini memiliki banyak sumber mata air dan sungai bersih dengan arus stabil, faktor penting dalam budidaya ikan seperti nila dan mas yang memerlukan kualitas air yang baik.
Menurut data BPS Lampung 2024, Lampung Barat memproduksi ikan nila sebesar 7,6 juta kg dengan nilai mencapai Rp228,1 miliar, menjadikannya produsen nila terbesar di Lampung. Selain itu, ikan mas diproduksi sebanyak 1,63 juta kg senilai Rp48,9 miliar, serta lele sebanyak 41,5 ribu kg dengan nilai Rp1,03 miliar, dan patin sebesar 6,9 ribu kg senilai Rp181 juta.
Dengan total produksi mencapai lebih dari 9,2 juta kg dan total nilai produksi sebesar Rp278,2 miliar, Lampung Barat menempati peringkat kedua sebagai daerah dengan produksi ikan air tawar terbesar di Lampung.
5. Lampung Tengah, jadi sentra ikan air tawar terbesar di Lampung

Kabupaten Lampung Tengah merupakan wilayah terluas di Provinsi Lampung, mencakup lebih dari 4.600 km² dengan karakteristik wilayah berupa dataran tinggi dan rendah sangat cocok untuk pertanian serta perikanan. Wilayah ini juga didukung oleh jaringan irigasi luas, serta sejumlah sumber air dari sungai dan embung yang menunjang pengembangan budidaya ikan air tawar secara intensif oleh masyarakat.
Sepanjang 2024, Lampung Tengah berhasil memproduksi ikan patin sebanyak 15,28 juta kg dengan nilai sebesar Rp281,5 miliar. Produksi ikan lele mencapai 12,25 juta kg senilai Rp212,3 miliar. Sementara itu, produksi ikan nila mencapai 4,63 juta kg dengan nilai Rp118,2 miliar, dan ikan mas sebanyak 2,13 juta kg dengan nilai Rp57,5 miliar.
Secara keseluruhan, Lampung Tengah menghasilkan lebih dari 34 juta kg ikan air tawar dengan total nilai produksi mencapai sekitar Rp669,5 miliar. Catatan ini menempatkan Lampung Tengah di peringkat pertama sebagai daerah dengan produksi ikan air tawar terbanyak di Provinsi Lampung pada tahun 2024.