Bandar Lampung, IDN Times - Lebaran menjadi momen menggembirakan bagi umat muslim. Selain mempersiapkan pakaian terbaik untuk menyambut hari kemenangan ini, hidangan makanan khas juga siap memanjakan lidah kamu.
Di Lampung ada beberapa kue khas wajib ada saat hari raya tiba. Bahkan kue ini akan sangat jarang ditemui jika di hari biasa.
Berikut ini IDN Times rangkum lima makanan khas masyarakat Lampung saat lebaran.
Makanan satu ini sudah cukup populer, di daerah lain ada yang menyebutnya lemang. Makanan berbahan dasar ketan ini memiliki rasa yang gurih dan harum aroma daun pisang. Segubal biasanya disandingkan dengan opor ayam, rendang dan bisa juga di cocol dengan sambal hati ampela.
Untuk membuat makanan ini butuh keuletan karena menghabiskan waktu selama 8 sampai 10 jam. Proses pengukusan ini menentukan kualitas pada segubal. Jika tidak lama, maka akan mudah basi.
Proses pembuatan buras hampir sama seperti segubal. Membutuhkan waktu berjam-jam supaya benar-benar matang dan tidak mudah basi. Namun untuk rasa tentu saja berbeda karena terbuat dari beras.
Cara makannya sama seperti segubal, disandingkan dengan opor ayam, rendang atau hati ampela. Biasanya masyarakat Lampung makan buras sebagai menu makan bersama keluarga setelah salat Idul Fitri.
Setelah mencicipi yang gurih-gurih, saatnya beralih ke rasa manis. Karena dua rasa itu memang mendominasi kuliner Lampung. Kue satu ini tak kalah terkenal bahkan harganya bisa dibilang paling mahal dari kue lainnya. Yaitu lapis legit yang merupakan kue warisan zaman kolonial.
Ciri khas utama pada kue ini adalah aromanua sangat harum. Bahan-bahan digunakan untuk membuat kue ini pun terbilang eksklusif hanya telur, margarin, gula dan agar-agar. Sebab itu kalau dijual harganya mencapai Rp250ribu sampai Rp300 ribu per loyang.
Masih satu jenis dengan lapis legit, kue satu ini juga memiliki cita rasa manis dan aroma harum pandan. Bedanya untuk Sarimoka ini masih menggunakan tepung terigu dalam pembuatannya sehingga teksturnya lebih kenyal dan padat.
Satu lagi tiga serangkai dari legit dan sarimoka yang biasanya disusun dalam satu nampan kue dan diselang-seling. Yaitu engkak ketan, memiliki cita rasa manis dan gurih. Karena bahan yang digunakan ada tambahan tepung ketan putih dan santan.
Pada dasarnya roses pembuatan ketiga kue tersebut melatih kesabaran dan memakan waktu yang cukup lama. Untuk memasak satu loyang, adonan tidak bisa dituang sekaligus melainkan harus per lapis kemudian di tutup menggunakan kekep (alat panggangan berbentuk seperti jamur digunakan untuk mengeringkan adonan) setelah itu dituang kembali sampai loyang penuh.
Tapi biasanya masyarakat Lampung memasak kue ini secara bersamaan sehingga suasananya sangat ramai dan tidak akan terasa jenuh serta panas karena berhadapan dengan panggangan api.