Nilai Ekspor Lampung Januari 2021 Turun 86 Juta Dolar, Kok Bisa?

BPS rilis data ekspor-impor terbaru Provinsi Lampung

Bandar Lampung, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung merilis data perkembangan ekspor dan impor Provinsi Lampung di Januari 2021. Pada periode tersebut, nilai ekspor mencapai 309,46 juta dolar AS dan nilai impor sebesar 210,39 juta dolar.

Kepala BPS Lampung, Faizal Anwar, mengatakan, merujuk data tersebut neraca perdagangan luar negeri Provinsi Lampung Januari 2021 mengalami surplus sebesar 99,08 juta dolar. Itu lantaran ekspor lebih besar dibanding impor.

Ia menambahkan, merujuk nilai ekspor Januari 2021, menurun sebesar 86,05 juta dolar (21,76 persen) bila dibandingkan Desember 2020 yang tercatat 395,51 juta dolar. Namun bila dibandingkan periode Januari 2020 nilai ekspor 206,31 juta dolar, justru Januari 2021 mengalami peningkatan pesat hingga 50,00 persen atau setara 103,15 juta dolar.

Sedangkan nilai impor periode terlapor yakni 210,39 juta dolar, naik sebesar 31,63 persen (50,56 juta dolar), dibanding periode Desember 2020 yang hanya berjumlah 159,83 juta dolar.

"Nilai impor di Januari 2021 kali ini lebih tinggi 65,60 juta dolar, atau naik 45,31 persen jika dibanding Januari 2020 tahun lalu, yang tercatat 144,78 juta dolar," jelas Faizal  dalam konferensi pers secara virtual, Senin (1/3/2021).

1. Meski Provinsi Lampung mengalami penurunan nilai ekspor, akademisi nilai tergolong masih cukup baik

Nilai Ekspor Lampung Januari 2021 Turun 86 Juta Dolar, Kok Bisa?Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi turun (IDN Times/Arief Rahmat)

Kepala Penelitian Bidang Ekonomi Central for Urban an Regional Studies (CURS), Erwin Octavianto, mengatakan, ekspor Januari 2021 turun dibanding Desember 2020 hal normal. Apalagi jika merujuk produk ekspor Provinsi Lampung sangat tergantung pada bahan pertanian dan olahannya. 

"Penurunan mungkin disebabkan beberapa hal, produksi sedikit atau permintaan dari negara luar juga sedikit. Apalagi saat ini masih pandemik," terangnya saat dikonfirmasi, Selasa (2/3/2021).

'Lebih lanjut disampaikan Erwin, merujuk kegiatan ekspor Provinsi Lampung, tergolong cukup baik, bila acuannya perbandingan (yoy) pada tahun lalu di periode yang sama. "Pencapaian ini harus tetap ditingkatkan, tetapi juga dipertahankan jangan sampai ekspor turun signifikan. Meski saat ini kita sedang dalam masa pandemik," ujarnya.

Ia menambahkan, meski pola ekspor Provinsi Lampung naik turun, namun hal ini menjadi pertanda positif untuk meningkatkan ekonomi daerah. Itu melihat besarnya peluang ekspor di sektor pertanian.

"Ini harus diiringi dengan kemajuan teknologi. Kalau kita lihat teknologi pertanian Provinsi Lampung, selalu hanya melakukan irigasi, pupuk, penyuluhan, dan lain sebagainya serta minim teknologi. Itu semua sifatnya pengembangan berdasarkan pengolahan SDM yang ada, tapi tidak pernah meninggakatan pengembangan teknologi pertanian," papar Erwin

2. Pemerintah Provinsi Lampung harus meningkatkan kualitas produk daerah, untuk menekan angka impor

Nilai Ekspor Lampung Januari 2021 Turun 86 Juta Dolar, Kok Bisa?Ilustrasi ekspor impor (IDN Times/Arief Rahmat)

Bagaimana dengan impor Januari 2021 yang naik dibanding Desember 2020? Erwin mengatakan, itu dipicu kebutuhan daerah yang tidak atau kurang dipenuhi oleh Provinsi Lampung. Sejatinya, pemerintah daerah diharapkan bisa menekan angka impor di beberapa golongan barang.

Ia mencontohkan, kedelai, gula atau kembang gula. Itu lantaran, Provinsi Lampung memiliki lahan pertanian terbilang sangat luas, untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

"Ini artinya, bukan kita tidak mempunyai produk-produk tersebut, tapi standarisasi sebuah produk itu harus ditinjau dengan kualitas yang ada. Dan sampai saat ini harus kita akui kualitas-kulitas yang diproduksi Provinsi Lampung belum bisa memenuhi standaritas barang tertentu," ucap Erwin.

Baca Juga: Desember 2020 Ekspor Lampung 395,5 Juta Dolar, Ini 10 Barang Utama Ekspor

3. Hanya satu dari sepuluh golongan barang yang mengalami kenaikan nilai ekspor periode Januari 2021

Nilai Ekspor Lampung Januari 2021 Turun 86 Juta Dolar, Kok Bisa?Hellosehat.com

Kepala BPS Provinsi Lampung, Faizal Anwar mengatakan, terdapat sepuluh golongan barang utama, yang jadi fokus ekspor Provinsi Lampung Januari 2021. Rinciannya,  lemak dan minyak hewan atau nabati; kopi, teh, rempah-rempah; ampas atau sisa industri makanan; batu bara; olahan dari buah-buahan atau sayuran.

Ada juga karet dan barang dari karet; bubur kayu atau pulp; daging dan ikan olahan; ikan dan udang; dan hasil penggilingan. "Dari 10 golongan barang utama ekspor itu, hanya karet dan barang dari karet yang mengalami kenaikan sebesar 39,99 persen," paparnya.

Sedangkan rincian ekspor barang lainnya periode terlapor di antaranya yaitu lemak dan minyak hewan atau nabati turun 28,26 persen; kopi, teh, rempah-rempah turun 24,20 persen; ampas atau sisa industri makanan turun 1,66 persen; batu bara turun 35,00 persen; dan olahan dari buah-buahan atau sayuran juga turun 27,19 persen.

Ada juga, untuk bubur kayu atau pulp turun 1,31 persen; daging dan ikan olahan turun 8,02 persen; ikan dan udang turun 31,37 persen; termasuk hasil penggilingan yang juga turun jadi 23,00.

4. Ekspor masih tertuju ke berbagai negara besar di benua Eropa, Amerika, Afrika, dan Asia

Nilai Ekspor Lampung Januari 2021 Turun 86 Juta Dolar, Kok Bisa?

Faizal menyebutkan, ekspor barang Provinsi Lampung pada Januari 2021, masih tertuju ke sejumlah negara besar di benua Eropa, Amerika, Afrika, hingga Asia. Misalnya, Amerika Serikat 57,16 juta dolar; Pakistan 38,58 juta dolar; Tiongkok 33,90 juta dolar; Bangladesh 19,25 juta dolar; dan Jepang 16,33 juta dolar.

Negara lainnya yakni Selandia Baru 15,41 juta dolar; Afrika Selatan 12,59 juta dolar; Malaysia 10,99 juta dolar; Spanyol 10,22 juta; dan Korea Selatan 9,18 juta dolar. "Peranan kesepuluh negara tersebut mencapai 72,25 persen" imbuh Faizal.

5. Terdapat 5 dari 10 jumlah golongan barang yang mengalami peningkatan impor pada Januari 2021

Nilai Ekspor Lampung Januari 2021 Turun 86 Juta Dolar, Kok Bisa?ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya

Sedangkan untuk impor Provinsi Lampung di Januari 2021, terdapat sepuluh golongan barang impor utama. Dari total itu, lima di antaranya mengalami peningkatan.

Faizal memaparkan, kenaikan impor lima golongan barang yakni biji-bijian berminyak naik 693,99 persen; ampas atau sisa industri makanan naik 5,95 persen; pupuk naik 181,56 persen; berbagai produk kimia naik 109,90 persen; serta gula dan kembang gula. "Khusus barang yang terakhir (gula dan kembang gula) dalam bulan sebelumnya tidak terjadi impor," ucap pria kelahiran Jakarta Pusat tersebut.

Sedangkan golongan barang yang mengalami penurunan adalah binatang hidup turun 5,11 persen; mesin-mesin atau pesawat mekanik turun 23,37 persen; besi dan baja
turun 27,06 persen; berbagai barang logam dasar turun 8,22 persen; termasuk bahan kimia organik juga turun 52,35 persen.

6. Nigeria menjadi pemasok barang impor paling besar terbesar Januari 2021

Nilai Ekspor Lampung Januari 2021 Turun 86 Juta Dolar, Kok Bisa?en.m.wikipedia.org

Faizal mencatat, negara pemasok barang impor ke Provinsi Lampung Januari 2021 adalah Nigeria 83,09 juta dolar; Australia 31,65 juta dolar; Saudi Arabia 24,58 juta dolar; India 22,92 juta dolar; dan Amerika Serikat 17,58 juta dolar.

"Tidak itu saja, ada juga dari Tiongkok 11,33 juta; Argentina 4,07 juta; Belarusia 2,68 juta; Kanada 2,48 juta; terakhir dari Taiwan 1,90 juta," terang pria yang sudah menjabat sebagai Kepala BPS Lampung sejak 7 Januari 2020 ini.

Baca Juga: Kok Bisa? Inflasi Metro Februari Tertinggi se-Sumatera, Balam Nomor 4

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya