Wisata Storynomic jadi Strategi Itera Majukan Desa Sumber Agung

- Itera dan Pokdarwis Sumber Agung kolaborasi dalam Bina Desa Wisata
- Pengembangan atraksi wisata, promosi storynomic, dan peresmian fasilitas toilet umum
- Tantangan partisipasi masyarakat dan profesionalisme pengelolaan desa wisata
Bandar Lampung, IDN Times – Program Studi Pariwisata Institut Teknologi Sumatera (Itera) menjalin kolaborasi dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Sumber Agung.Kolaborasi melalui kegiatan Bina Desa Wisata digelar di kawasan Gunung Betung, Kecamatan Kemiling, Kota Bandar Lampung.
Koordinator Program Studi Pariwisata Itera, Fahmi Aziz mengatakan, kegiatan ini bertujuan mendorong pengembangan potensi wisata alam secara berkelanjutan dan profesional di Desa Sumber Agung. Selain itu, menurutnya, kolaborasi ini menjadi bagian dari pengabdian institusi kepada masyarakat, sekaligus mengangkat daya saing desa wisata berbasis potensi lokal.
1. Bahas atraksi wisata hingga tata ruang destinasi

Fahmi menyampaikan, kegiatan yang diikuti dengan antusias oleh dosen dan mahasiswa Prodi Pariwisata Itera, pengelola desa wisata, serta warga setempat ini difokuskan pada beberapa hal utama. Mulai dari pengembangan atraksi wisata, perencanaan infrastruktur penunjang, hingga manajemen pengelolaan destinasi wisata yang lebih profesional.
"Kgiatan ini merupakan bentuk kontribusi nyata kampus terhadap pengembangan sektor pariwisata daerah. Kami ingin mendorong pemanfaatan potensi desa wisata secara optimal melalui dukungan tata kelola, fasilitas umum, dan strategi promosi yang relevan,” ujar Fahmi.
2. Dorong promosi pariwisata berbasis storynomic

Menurut Fahmi, melalui diskusi interaktif yang dipandu dosen Itera, para peserta membahas berbagai strategi penguatan desa wisata, seperti mengembangkan wisata berbasis budaya dan alam, termasuk memanfaatkan potensi Taman Hutan Rakyat (Tahura).
Ia menyebut, salah satu strategi yang didorong dalam kegiatan ini adalah promosi pariwisata berbasis storynomic, yaitu mengemas cerita lokal ke dalam media promosi seperti leaflet dan konten digital. Harapannya, pendekatan ini dapat meningkatkan daya tarik desa wisata bagi wisatawan.
“Kami berharap kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam meningkatkan kualitas Desa Wisata Sumber Agung, tidak hanya dari sisi keindahan alam, tetapi juga keberlanjutan dan profesionalisme pengelolaannya,” terangnya.
Sebagai hasil awal dari kolaborasi ini, dilakukan peresmian fasilitas toilet umum di kawasan wisata Gunung Betung. Fasilitas ini dianggap penting untuk mendukung kenyamanan pengunjung sekaligus meningkatkan standar pengelolaan destinasi.
3. Partisipasi masyarakat dan profesionalisme pengelolaan jadi tantangan

Tim Pokdarwis menyambut baik peresmian tersebut dan berharap ke depan kerja sama dengan Itera dapat terus dilanjutkan melalui pelatihan, pendampingan, dan pembangunan infrastruktur secara berkelanjutan.
Ketua Pokdarwis Desa Sumber Agung, Darma, menyampaikan apresiasi kepada Itera atas dukungan yang diberikan. Namun ia juga mengungkapkan sejumlah tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan desa wisata.
“Partisipasi masyarakat masih rendah, terutama dari kalangan muda. Selain itu, pengelolaan profesional masih menjadi kendala karena keterbatasan kapasitas sumber daya,” kata Darma.