Keunikan Kebun Raya ITERA, Ada Tumbuhan Sumatra hingga Taman Labirin!

Ada empat zona fasilitas, lho

Lampung Selatan, IDN Times - Kebun Raya Institut Teknologi Sumatera (ITERA) menjadi tempat konservasi tanaman identitas Sumatera. Kebun raya seluas 75,52 hektare dikelola UPT Konservasi Flora Sumatera ini mengangkat tema konservasi tumbuhan pamah Sumatera, yaitu tumbuhan-tumbuhan dataran rendah di Pulau Sumatera, dengan ikon pohon Gaharu.

Menjelang diresmikan Juni mendatang, Kebun Raya ITERA terus melengkapi berbagai koleksi tanaman khas Sumatera, hingga fasilitas pendukung. Selaras tujuan forest campus, kebun raya kini telah menjalankan lima fungsi utama yaitu konservasi, penelitian, pendidikan, wisata, dan jasa lingkungan.

Persiapan peresmian

Pengelola UPT Konservasi Flora Sumatera/Kebun Raya ITERA, Alawiyah, menyampaikan, terkait sudah berjalannya lima fungsi kebun raya tersebut maka Kebun Raya ITERA sudah bisa diresmikan. Kegiatan yang biasanya dilakukan di kebun raya adalah penelitian, berkebun, konservasi atau penanaman, praktikum dan penelitian para dosen dan mahasiswa.

“Rencana akan diresmikan Juni mendatang sebagai pertanda bahwa Kebun Raya ITERA sudah bisa diakses masyarakat umum, karena sudah mampu menjalankan lima fungsi utamanya,” ujar Alawiyah, Kamis (3/3/2022).

Terkait persiapan peresmian Kebun Raya, Alawiyah menyebut, saat ini pengelola sedang fokus mengisi fasilitas-fasilitas yang baru dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat  (PUPR) 2021, seperti paranet dan rumah kaca anggrek. Selain itu juga sedang dilakukan penataan lanskap, perbaikan jalan, menghias area pengarah atau rute yang akan dilalui oleh tamu undangan, perawatan tanaman, dan perapihan lahan.

Baca Juga: SMMPTN Barat Resmi Diluncurkan, ITERA Siap Terima 558 Mahasiswa Baru

Koleksi tanaman

Keunikan Kebun Raya ITERA, Ada Tumbuhan Sumatra hingga Taman Labirin!Kebun Raya Institut Teknologi Sumatera (ITERA) menjadi tempat konservasi tanaman identitas Sumatera. (Dok. ITERA).

Alawiyah menjelaskan tanaman koleksi di Kebun Raya ITERA selain diambil sendiri ada juga sumbangan berbagai lembaga yang dipercaya. Saat ini, di sana memilki tanaman koleksi yang berasal dari tiga sumber, yaitu sumbangan tanaman koleksi dari Kebun Raya Bogor yang diambil dari berbagai pulau di Indonesia dan Asia.

Ada juga koleksi yang diambil dari Gunung Betung yang didukung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) atau yang saat ini dikenal sebagai Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan dari Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam (KMPA) yang menyumbang dari Gunung Rajabasa.

Alawiyah mengatakan, masih banyak fasilitas yang akan disiapkan untuk mengisi Kebun Raya ITERA. Misalnya, museum etnobotani, herbarium, restoran, visitor information center, klinik herbal, lawn atau padang rumput, hingga rumah adat dari daerah-daerah di Sumatera.

Empat zona fasilitas

Kebun Raya ITERA juga menyediakan empat zona fasilitas yaitu zona penerimaan, zona wisata, zona pengelola, dan zona koleksi. Zona penerimaan merupakan zona yang meliputi fasilitas penerimaan seperti gerbang, plaza penerimaan, tanaman pengarah penerima, dan petunjuk akses.

Zona wisata merupakan  zona yang bebas dan terbuka untuk masyarakat umum, meliputi taman labirin, taman estetika, dan taman air mancur. Kedepannya zona ini masih akan dibangun seperti zona tanaman hias,taman tematik aromatik, taman tematik obat, dan lainnya.

Sementara pada zona pengelola ada kantor pembibitan yang dapat membantu aktivitas kegiatan operasional UPT dengan fasilitas gudang, rumah kaca pembibitan dan tujuh paranet yang memiliki fungsi-fungsi khusus. Terakhir adalah zona koleksi merupakan zona yang hanya bisa diakses oleh masyarakat tertentu untuk suatu kepentingan penelitian dan lainnya.

Keunikan kebun raya, ada taman labirin

Keunikan Kebun Raya ITERA, Ada Tumbuhan Sumatra hingga Taman Labirin!Kebun Raya Institut Teknologi Sumatera (ITERA) menjadi tempat konservasi tanaman identitas Sumatera. (Dok. ITERA).

Alawiyah mengatakan, keunikan dan keistimewaan paling ditonjolkan di Kebun Raya ITERA adalah adanya tanaman koleksi yang memiliki identitas jelas yang mampu membedakan Kebun Raya ITERA dengan kebun raya lainnya. Seperti adanya taman labirin, dan embung berbentuk siger dan pulau Sumatera di tengahnya.

“Masih banyak fasilitas yang akan disiapkan untuk mengisi Kebun Raya ITERA nantinya seperti museum etnobotani, herbarium, restoran, visitor information center, klinik herbal, lawn atau padang rumput, hingga rumah adat dari daerah-daerah di Sumatera,” terang Alawiyah.

Untuk mewujudkan hal tersebut, menurut Alawiyah, butuh upaya bersama dan dukungan berbagai pihak. Seperti semangat Rektor pertama ITERA almarhum Prof. Ofyar Z Tamin, bergerak tanpa lelah untuk meminta berbagai bantuan untuk membangun Kebun Raya ITERA. “Kebun Raya ITERA adalah salah satu impian Rektor Pertama ITERA yang akan terus kami lanjutkan,” ucapnya.

Alawiyah berharap, keberadaan Kebun Raya ITERA bisa dimanfaatkan oleh seluruh sivitas akademika ITERA, para peneliti, mahasiswa dan pelajar, hingga masyarakat umum. Selain itu,  jasa lingkungan yang diberikan oleh Kebun Raya ITERA bisa berarti bagi masyarakat dan makhluk hidup di sekitarnya. 

Baca Juga: SNMPTN 2022, ITERA Catat Peningkatan Pendaftar 15 Persen

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya