Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kolaborasi BI dan Itera, Lampung Siap Kembangkan Wisata Halal

Kerjasama Pusat Halal Institut Teknologi Sumatera (Itera) dan Bank Indonesia Kantor Wilayah Provinsi Lampung (Dok/Humas Itera)
Intinya sih...
  • Pesawaran memiliki 127 destinasi wisata berpotensi masuk dalam paket wisata halal
  • Kalianda dan Rajabasa potensial untuk dikembangkan sebagai wisata ramah muslim
  • Pentingnya strategi pemasaran dan segmentasi wisatawan muslim

Bandar Lampung, IDN Times - Pariwisata ramah muslim sedang menjadi tren global, termasuk di Indonesia. Tak sekadar menawarkan keindahan destinasi, konsep ini juga menekankan pada pemenuhan kebutuhan wisatawan muslim, seperti makanan halal, kemudahan beribadah, dan fasilitas penunjang lain yang sesuai syariat.

Melihat potensi tersebut, Provinsi Lampung mulai ambil bagian dalam pengembangan wisata halal. Langkah konkret dilakukan melalui kolaborasi antara Pusat Halal Institut Teknologi Sumatera (Itera) dan Bank Indonesia Lampung yang menyusun dan menyosialisasikan paket wisata ramah muslim untuk mendongkrak sektor pariwisata daerah.

1. Pesawaran memiliki 127 destinasi wisata berpotensi masuk dalam paket wisata halal

Kerjasama Pusat Halal Institut Teknologi Sumatera (Itera) dan Bank Indonesia Kantor Wilayah Provinsi Lampung (Dok/Humas Itera)

Kegiatan sosialisasi berlangsung di Ruang Rapat Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung itu dihadiri Kepala Desa Pulau Pahawang Ahmad Salim dan perwakilan dari sejumlah asosiasi industri pariwisata, seperti PUTRI (Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia), ASPPI (Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia), ASTINDO (Asosiasi Travel Agent Indonesia), ASITA (Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia), serta sejumlah pelaku wisata selam di Lampung.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pesawaran, Anggun Saputra, menyebutkan, kabupaten tersebut memiliki 127 destinasi wisata berpotensi masuk dalam paket wisata halal. “Salah satunya adalah Pulau Pahawang. Wilayah ini bisa dizonasikan berdasarkan kebutuhan wisatawan dan kondisi lapangan,” ujar Anggun dalam kegiatan sosialisasi penyusunan paket wisata ramah muslim, Rabu (18/6/2025).

2. Kalianda dan Rajabasa potensial untuk dikembangkan sebagai wisata ramah muslim

Illustrasi Liburan (Pexel/Te lensFix)

Hal serupa juga disampaikan Sekretaris Dinas Pariwisata Lampung Selatan, Syaifuddin. Ia mengatakan, wilayah Kalianda dan Rajabasa di kabupatennya sangat potensial untuk dikembangkan sebagai bagian dari rute wisata ramah muslim.

“Di Kalianda dan Rajabasa terdapat banyak destinasi wisata bisa masuk dalam paket wisata halal Provinsi Lampung,” kata Syaifuddin.

Sementara itu, Asisten Direktur BI Kanwil Lampung, Listidiana menambahkan, pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membentuk pariwisata ramah bagi semua kalangan, khususnya wisatawan muslim.

Menurutnya, dalam pemetaan awal, tiga wilayah menjadi fokus pengembangan antara lain Kabupaten Lampung Selatan, Kota Bandar Lampung dan Desa Pulau Pahawang. Ketiganya dinilai memiliki kekuatan dari sisi daya tarik wisata maupun kesiapan infrastruktur untuk mendukung kebutuhan wisatawan muslim.

Ia mengatakan, program ini juga menargetkan peningkatan kapasitas pelaku UMKM lokal dan mendorong sertifikasi halal pada sektor kuliner serta restoran.

"Dengan strategi tersebut, pengembangan wisata ramah muslim diharapkan menciptakan ekosistem pariwisata yang inklusif, berkelanjutan, dan mampu meningkatkan daya saing Lampung sebagai salah satu tujuan utama wisata halal di Indonesia," harapnya.

3. Pentingnya strategi pemasaran dan segmentasi wisatawan muslim

Illustrasi Liburan (Pexel/ Alex P)

Kegiatan juga diisi dengan materi terkait pariwisata disampaikan Winati Nurhayu, salah satu tim ahli dari Pusat Riset Hayati Berkelanjutan menjelaskan terkait draft Standar Operasional Prosedur (SOP) Fasilitasi Ibadah dan Sanitasi. Menurutnya, SOP ini menjadi pedoman teknis bagi pelaku wisata dan pemerintah daerah dalam menyediakan fasilitas pendukung seperti tempat salat, toilet bersih, serta arah kiblat di tempat wisata.

Sedangkan Koordinator Humas dan Marketing Pusat Halal Itera, Nurul Adhha, menyampaikan materi sosialisasi tentang penyusunan paket wisata ramah muslim. Ia menjelaskan pentingnya strategi pemasaran dan segmentasi wisatawan muslim agar potensi destinasi di Lampung bisa dikemas sesuai kebutuhan pasar yang terus berkembang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Martin Tobing
EditorMartin Tobing
Follow Us