Cara Unila Bina Pekon Tanjung Jati di Pesisir Barat jadi Desa Wisata

- Unila melakukan pembinaan desa wisata di Pekon Tanjung Jati
- Program pengabdian kepada masyarakat berlangsung 14–15 Juni 2025 dengan fokus pada pertanian, kelautan, dan perikanan.
- Pekon Tanjung Jati dihuni sekitar 80 kepala keluarga dengan total penduduk sekitar 300 jiwa dan memiliki 69 rumah tinggal. Ada 12 orang sarjana dan 14 lulusan SMA tahun 2025.
Pesisir Barat, IDN Times - Pekon Tanjung Jati berdiri sejak 1963 dan resmi menjadi pekon pada 1964. Wilayahnya seluas 3.500 hektare, mencakup hutan kawasan, hutan lindung, dan taman cagar alam. Namun, hanya sekitar 95 hektare yang menjadi wilayah permukiman.
Namun, Pekon Tanjung Jati merupakan wilayah masuk kategori 2T (Terluar dan Terjauh). Di sisi lain, memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata karena letaknya yang berdekatan dengan pantai serta keindahan alam yang masih alami. Sayangnya, potensi tersebut belum dikelola secara optimal.
1. Unila gagas pembinaan desa wisata
Merujuk hal itu, Universitas Lampung (Unila) melalui program pengabdian kepada masyarakat melakukan pembinaan desa wisata di Pekon Tanjung Jati, Kelurahan Lemong, Kabupaten Pesisir Barat. Kegiatan berlangsung 14–15 Juni 2025.
Rektor Unila, Lusmeilia Afriani menjelaskan, melalui program ini, Unila membawa gagasan dan inisiatif strategis untuk memajukan sektor pariwisata desa berbasis pemberdayaan masyarakat. “Ke depan, pekon ini akan menjadi desa binaan Unila dalam bidang pertanian, kelautan, dan perikanan sebagai sumber daya alam utamanya,” ujarnya.
2. Kondisi demografi

Hartoni, selaku Ketua Pekon Tanjung Jati mengatakan, pekon ini dihuni sekitar 80 kepala keluarga dengan total penduduk sekitar 300 jiwa dan memiliki 69 rumah tinggal. Sebagian warga telah memanfaatkan potensi lokal melalui bantuan dana desa yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), seperti kepemilikan lima perahu dan 15 mesin giling untuk kegiatan ekonomi produktif.
Dalam bidang pendidikan, anak-anak di pekon ini menempuh pendidikan di SD yang berada di desa tetangga, yaitu SD di Tanjung Sari yang berjarak sekitar 3 km, karena keterbatasan jumlah siswa dari dua desa yang berdekatan.
3. Ada 12 orang sarjana dari Pekon Tanjung Jati

Dari sisi pendidikan, Hartoni mengatakan, Pekon Tanjung Jati ada 12 orang sarjana. Tahun 2025, terdapat 14 lulusan SMA yang diterima universitas negeri dan swasta populer di Bandar Lampung.
Kegiatan pembinaan ini menjadi wujud nyata komitmen Unila dalam mendukung pengembangan desa wisata berbasis potensi lokal, sekaligus memperkuat kapasitas masyarakat untuk berdaya secara mandiri dan berkelanjutan.