Badak Lampung Degradasi ke Liga 3, Buntut Ketidakseriusan Tim? 

Asprov dan stakeholder terkait diminta serius dukung tim

Bandar Lampung, IDN Times - Badak Lampung FC kembali merasakan pahitnya terdegradasi kompetisi sepak bola di kancah nasional. Tim berjuluk Laskar Saburai dipastikan musim depan berlaga di Liga 3, itu usai dikalahkan RANS Cilegon dengan skor 0-2 pada pekan ke-9 Grup B Liga 2 2021, di Stadion Madya Senayan, Selasa (23/11/2021).

Badak Lampung FC secara resmi turun kasta ke Liga 3, setelah menelan serangkaian hasil buruk di Liga 2 2021. Dari total 9 pertandingan telah dimainkan, Roni Rosadi dkk hanya mampu mengumpulkan 4 poin dengan rincian satu kemenangan, satu hasil imbang, dan 7 kekalahan.

Hasil tersebut Badak Lampung FC harus puas terbenam didasar klasemen tepatnya peringkat ke-6 Grup B dan tak mungkin menyalip pesaing terdekat PSKC Cimahi dengan total 7 poin, itu meski kedua tim sama-sama tinggal menyisakan satu pertandingan di Liga 2 2021.

Berkat pencapaian buruk ini, Badak Lampung FC sukses mencuri perhatian khalayak ramai. Apalagi Laskar Saburai secara beruntun terdegradasi, setelah sebelumnya terlempar dari Liga 1 2019 di tahun pertama pasca mengakuisisi klub asal Papua, Perseru Serui.

1. Manajemen akui tim gagal bertahan di Liga 2

Badak Lampung Degradasi ke Liga 3, Buntut Ketidakseriusan Tim? Badak Lampung FC beramin imbang 1:1 saat melawan Persekat Tegal. (instagram.com/badaklampungfc).

Media Officer Badak Lampung FC, Imam Rizaldi mengakui, peluang Laskar Saburai untuk bertahan di Liga 2 harus kandas, meski masih menyisakan 1 pertandingan saat bersua Perserang Serang. Mewakili manajemen, pihaknya pun bakal melakukan evaluasi besar-besaran.

"Hasil ini tentu bukan yang kita mau, tapi jelas kita harus terima semua ini dengan tangan terbuka sebagai bahan evaluasi," ujarnya.

Terkait detail evaluasi, ia belum dapat membeberkan lebih lanjut sebab masih menunggu arahan para petinggi manajemen lainnya. "Tapi yang pasti kita tetap melakukan persiapan untuk pertandingan terakhir," sambung Imam.

2. Bakal tetap fokus dan tampil maksimal di laga terakhir

Badak Lampung Degradasi ke Liga 3, Buntut Ketidakseriusan Tim? Potret euforia kemenangan Badak Lampung FC vs Perserang Serang dengan skor akhir 4-1 di Stadion Madya Senayan. (IDN Times/Istimewa)

Meski hampir dipastikan terdegradasi ke Liga 3 pada musim depan, Imam menyampaikan, tim besutan Rudy Keltjes bakal tetap fokus dan tampil maksimal kontra Perserang Serang.

"Kita tetap fokus untuk merebut poin di laga terakhir, meskipun poin itu sudah tidak berpengaruh lagi. Cuma kita masih ingin memberikan permainan menarik dan enak ditonton," imbuhnya.

Selain itu, manajemen turut menyampaikan permintaan maaf dan mengucapkan terimakasih kepada masyarakat Lampung, khususnya pendukung setia Laskar Saburai. "Seluruh jajaran pemain, official, dan manajemen sudah berusaha semaksimal mungkin tapi sekali lagi ini bukan akhir dari semuanya," tambah Imam.

Baca Juga: Laga Lawan RANS Cilegon Bak Partai Hidup Mati Badak Lampung FC

3. Buntut ketidakseriusan tim pengaruhi kompetisi Liga 2

Badak Lampung Degradasi ke Liga 3, Buntut Ketidakseriusan Tim? Para pemain Badak Lampung FC mengikuti latihan perdana di Stadion Sumpah Pemuda, PKOR Way Halim, Bandar Lampung, Selasa (25/8/2020). (IDN Times/Martin L Tobing).

Mewakili Aliansi Pendukung Badak Lampung FC, Kori Andrian selaku Ketua Koordinator Lapangan Balafans mengaku sangat kecewa atas hasil buruk tersebut. Ia menilai, ini merupakan dampak ketidakseriusan manajemen mengarungi kompetisi Liga 2 2021.

"Kita tidak kaget lagi, karena dengan kualitas seadanya tim dipaksakan manajemen untuk tetap mengarungi kompetisi yang notabene melawan tim-tim kuat," kata dia.

Sejatinya manajamen harus mendatangkan sejumlah pemain berlabel bintang dan kaya pengalaman, itu bila ingin kembali membawa Badak Lampung berlaga di Liga 1. "Bisa kita lihat, ini tidak dilakukan tapi tim malah bergantung dengan pemain-pemain muda. Ya ini hasilnya, kita harus turun kasta," lanjut Kori.

4. Langkah tegas dan evaluasi besar-besaran harus segara dilakukan

Badak Lampung Degradasi ke Liga 3, Buntut Ketidakseriusan Tim? Pemain Badak Lampung FC (Instagram/badaklampungfc)

Menghadapi situasi ini, Kori pun berharap petinggi manajemen Badak Lampung FC harus tegas evaluasi di seluruhan sektor tim. Bukan hanya pada pemain ataupun pelatih,  mengganti struktur kepengurusan tim dengan orang-orang berpengalaman mutlak dilakukan.

Harapannya jelas, demi kembali membawa marwah Badak Lampung tetap berlaga di liga nasional. Mengingat, tim ini merupakan satu-satunya membawa nama Lampung pada kompetisi resmi sepak bola Tanah Air.

"Apapun bentuknya kalau itu untuk sepak bola Lampung pasti bakal tetap kami dukung, sekalipun itu di Liga 3. Tapi tentu, harus ada evaluasi besar-besaran untuk hasil lebih baik di kemudian hari," ucap Kori.

5. Kurangnya kesiapan tim

Badak Lampung Degradasi ke Liga 3, Buntut Ketidakseriusan Tim? Badak Lampung FC bakal menjadikan pertandingan menghadapi RANS Cilegon, sebagai laga titik balik kebangkitan tim berjuluk Laskar Saburai di Liga 2 2021. (instagram/@badaklampungfc)

Akademisi Olahraga Universitas Teknokrat, Aditya Gumantan mengatakan, pencapaian negatif berujung terdegradasinya Badak Lampung FC dari Liga 2 ke Liga 3 merupakan buntut ketidaksiapan tim dalam mengarungi kompetisi. Itu akibatnya ketidakjelasan jadwal di tengah pendemik COVID-19.

"Bukan cuma Badak Lampung, saya rasa ini ikut dialami tim lain. Cuma memang kebetulan Badak Lampung yang harus terdegradasi. Sebab, untuk mengarungi kompetisi yang panjang itu harus ada masa persiapan perioderisasi yang jelas. Tapi ini kan tidak," imbuh dia.

Selain itu, Badak Lampung FC dinilai tidak cukup kuat bersaing dan melawan faktor tak kasat mata, yang sudah menjadi rahasia umum di kompetisi tingkat nasional.

"Sepak bola itu dinamikanya sangat luar biasa, sangat kompleks. Mungkin semua aspek manajemen sudah terpenuhi, tapi guncangan beberapa faktor yang tidak bisa dilawan. Buktinya, kita sudah terdegradasi dua kali," imbuh pria berprofesi sebagai dosen tersebut.

6. Asprov PSSI Lampung bersama stakeholder diminta berperan dukung tim berlaga di kompetisi nasional

Badak Lampung Degradasi ke Liga 3, Buntut Ketidakseriusan Tim? Logo PSSI. (Website/pssi.org)

Di tengah penurunan kondisi dialami Badak Lampung FC, Adit turut berharap pemerintah daerah melalui Asisten Provinsi (Asprov) PSSI Lampung dan stakeholder terkait ikut berperan aktif mengembangkan sepak bola daerah, meski sekalipun suatu tim bersifat industri layaknya Badak Lampung FC.

"Apalagi kepengurusan PSSI baru akan mengalami perombakan, pasca KLB kemarin. Harusnya, manajemen punya pengurus bagus dalam hal pembinaan, karena ini tanggungjawab kita bersama," imbuh dia.

Selain itu, ia juga menyoroti minimnya prestasi olahraga sepak bola daerah dan berharap Asprov PSSI Lampung mampu mengembalikan kejayaan Provinsi Lampung di mata nasional. "Ingat PON kita tidak lolos, terus kemarin tidak pernah menang. Ini harus menjadi catatan luar biasa untuk perkembangan sepak bola Lampung," tandas dia.

Baca Juga: [BREAKING] Badak Lampung Kalah dari Dewa United, Kian Dekat Degradasi

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya