Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Walhi Lampung menyoroti dan mendampingi warga Kampung Kuala Teladas, Kecamatan Dente Teladas, Kabupaten Tulang Bawang. (IDN Times/Istimewa)

Bandar Lampung, IDN Times - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Lampung menyoroti dan mendampingi warga Kampung Kuala Teladas, Kecamatan Dente Teladas, Kabupaten Tulang Bawang. Itu guna menolak adanya pertambangan pasir laut berkedok program pendalaman alur laut di Perairan Laut Kuala Teladas.

Adanya kegiatan tersebut, Walhi Lampung mendesak agar Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi mencabut izin pertambangan di daerah perairan setempat. Ini merujuk Perda Provinsi Lampung Nomor 1 Tahun 2018, di perairan laut Provinsi Lampung tidak ada alokasi untuk pertambangan pasir laut.

"Wilayah ini juga adalah lokasi tangkapan nelayan Kuala Teladas dan sebagai habitat biota laut yaitu, kepiting rajungan, ikan, dan beragam jenis ikan menjadi komoditas andalan nelayan setempat," ujar Direktur Walhi Lampung, Irfan Tri Musri, Rabu (18/8/2021).

1. Lokasi tempat pencegahan ombak dan mengganggu kembang biak rajungan

Walhi Lampung menyoroti dan mendampingi warga Kampung Kuala Teladas, Kecamatan Dente Teladas, Kabupaten Tulang Bawang. (IDN Times/Istimewa)

Irfan melanjutkan, masyarakat Kuala Teladas sangat meyakini bahwa wilayah 'gosong' yang akan ditambang tersebut merupakan, wilayah pertahanan kampung dari terjangan ombak tinggi karena memiliki fungsi pemecah ombak pada saat gelombang tinggi.

Selain itu, Pemprov Lampung juga perlu mengingat,  provinsi ini merupakan salah satu daerah tiga besar penghasil rajungan di Indonesia. Itu dihasilkan dari Kabupaten Lampung Timur, Lampung Tengah, dan Tulang Bawang tepatnya di kampung Kuala Teladas.

"Tentu hal ini menjadi sebuah gambaran ketidakkonsistenan pemerintah provinsi, saat harus melindungi wilayah tangkap nelayan rajungan, tapi justru membiarkannya  rusak akibat kegiatan yang bersifat eksploitatif dengan alas an pendalaman alur," kata Irfan.

2. Fakta dan kebutuhan masyarakat di lapangan bertolak belakang

Editorial Team

Tonton lebih seru di