Verifikasi Program Bedah Rumah di Balam Juli-Agustus 2025

- Program bantuan bedah rumah di Bandar Lampung masih dalam verifikasi hingga Juli-Agustus 2025.
- Bantuan sebesar Rp20 juta per unit rumah dianggap belum cukup, partisipasi masyarakat diharapkan.
- Tahapan verifikasi dilakukan selama satu bulan, dengan target 35 unit rumah di 20 kecamatan.
Bandar Lampung, IDN Times – Program bantuan bedah rumah atau rumah tidak layak huni (RTLH) di Kota Bandar Lampung saat ini masih dalam proses verifikasi. Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Bandar Lampung, Yusnadi Ferianto, mengatakan verifikasi faktual bakal dilakukan Juli-Agustus 2025 mendatang.
Tujuannya, memastikan penerima bantuan memenuhi syarat. “Sekarang lagi tahap verifikasi data. Syaratnya, rumah itu harus milik sendiri, punya sertifikat, dan berada di wilayah Kota Bandar Lampung,” katanya, Selasa (3/6/2025).
1. Bantuan Rp20 juta setiap rumah

Yusnadi menjelaskan, bantuan dari Pemkot Bandar Lampung sebesar Rp20 juta per unit rumah. Namun, angka tersebut dianggap masih belum cukup untuk memperbaiki rumah secara keseluruhan, sehingga diharapkan ada partisipasi dari masyarakat.
“Dari 20 juta itu, 2,5 juta untuk ongkos tukang. Sisanya untuk perbaikan rumah. Karena itu, kita harapkan ada swadaya dari warga dan bantuan lingkungan sekitar. Gotong royong kecil lah,” ujarnya.
2. Verifikasi dilakukan di 20 kecamatan

Yusnadi mejelaskan, tahapan verifikasi faktual dilakukan selama satu bulan dan mencakup seluruh kecamatan di Bandar Lampung.
Dinas Perkim juga masih menunggu kemungkinan tambahan bantuan dari pemerintah pusat, provinsi, hingga kementerian melalui program BSMS (Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya).
“Biasanya kita juga dapat dari pusat dan provinsi. Mudah-mudahan bisa segera realisasi, targetnya antara Juli atau Agustus,” jelasnya.
3. Harus berdiri di atas tanah milik sendiri

Yusnadi menekankan rumah yang dibedah harus berdiri di atas tanah milik sendiri. Rumah dengan struktur kayu atau dinding geribik menjadi prioritas sasaran bantuan.
“Kalau tanahnya milik sendiri tapi rumahnya masih papan atau geribik, nah itu yang kita bantu. Ukuran rumahnya disesuaikan dengan kondisi rumah yang sudah ada,” tambahnya.
Ia membeberkan total anggaran untuk program ini mencapai hampir Rp700 juta, dengan target 35 unit rumah di 20 kecamatan.