Soal Ketum Partai, Mahfud MD Klaim Tak Bisa Didikte Kelak jadi Wapres

Tak akan didikte, termasuk oleh ketum parpol

Intinya Sih...

  • Mahfud MD menegaskan tidak akan didikte oleh ketua umum partai politik pengusungnya bila terpilih sebagai Wakil Presiden.
  • Roma, seorang mahasiswa, mengkritik jika masih harus rembug diskusi dengan para ketum parpol dalam menentukan arah kebijakan pemerintahan.
  • Mahfud MD menyatakan telah memiliki kesepakatan politik bersama parpol pengusung untuk menegakkan hukum dan konstitusi sesuai proporsi masing-masing.

Bandar Lampung, IDN Times - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 03, Mahfud MD menegaskan tidak ada dapat mendiktenya kelak bila terpilih sebagai Wakil Presiden, termasuk para ketua umum partai politik pengusung pasangan Ganjar-Mahfud.

Sikap itu dikatakan Mahfud saat menjawab pertanyaan seorang mahasiswa dalam acara Tabrak, Prof! digelar di kafe Bento Kopi, Bandar Lampung, Kamis (25/1/2024).

"Anak muda gak boleh tanya yang receh-receh," kata Mahfud bersiap menyambut pertanyaan.

"Ini tidak receh tapi dirasa bisa mempengaruhi semua visi misi ke masyarakat, ketika seorang Prof Mahfud memiliki pengalaman legislatif, yudikatif, eksekutif, ketika terpilih cawapres apakah punya sikap yang jelas tidak dinahkodai ketua partai, karena yang menjadikan ini hasil didukung Megawati? tanya mahasiswa bernama Roma tersebut.

Baca Juga: Meski Nanti Wapres, Mahfud MD Ngaku Tetap jadi 'Pendekar Hukum'

1. Soroti penentuan arah kebijakan pemerintahan melibatkan diskusi dengan ketum parpol

Soal Ketum Partai, Mahfud MD Klaim Tak Bisa Didikte Kelak jadi WapresCawapres Mahfud MD isi acara Tabrak, Prof! di Bandar Lampung, Kamis (25/1/2024). (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Melanjutkan narasi pertanyaan, Roma menilai amat tidak etis ketika Ganjar-Mahfud terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 kelak, namun masih harus rembug diskusi bersama para ketum parpol dalam menentukan arah kebijakan pemerintahan.

"Kalau masih harus berdiskusi di belakang meja, aku rasa itu tidak clear secara Capres-Cawapres," ucapnya.

2. Mahfud ungkap kesepakatan politik dengan parpol pengusung

Soal Ketum Partai, Mahfud MD Klaim Tak Bisa Didikte Kelak jadi WapresCawapres nomor urut 03 Mahfud MD saat memberikan keterangan pers ke awak media usai acara 'Tabrak, Prof!' di Bandar Lampung, Kamis (25/1/2024). (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Menanggapi pertanyaan tersebut, Mahfud MD menegaskan, dirinya telah memiliki kesepakatan politik bersama parpol pengusung sebelum dipinang mendampingi Ganjar Pranowo.

"Kesepakatan saya dengan partai-partai tidak boleh ada yang saling menugaskan, tetapi kesepakatannya itu menegakkan hukum dan konstitusi sesuai dengan proporsinya masing-masing," ucapnya.

Sebagi contoh kesepakatan penegakan hukum dimaksud, ia berujar misalnya para anggota legislatif partai pengusung harus bisa menegakkan seluruh peraturan perundang-undangan, termasuk para elit nanti dikirim membantu roda pemerintahan.

"Jadi partai politik tugasnya menegakkan hukum dan konstitusi sesuai peraturan perundang-undangan," tambah dia.

3. Yakini tak akan ada mendikte dirinya

Soal Ketum Partai, Mahfud MD Klaim Tak Bisa Didikte Kelak jadi WapresKampanye Cawapres 03, Mahfud MD di Kabupaten Pesawaran, Lampung, Kamis (25/1/2024). (IDN Times/Istimewa).

Kata Mahfud, bila penegakan hukum dan konstitusi sudah menjadi prinsip semua pihak, diyakini tak akan ada bisa mendekte dirinya kelak.

"Jadi apapun prosedurnya, kalau prinsipnya sudah sama untuk menegakkan konstitusi, tidak ada yang bisa mendekte Mahfud MD, tidak ada," tandasnya.

Baca Juga: Mahfud MD Enggan Komentari Pertanyaan Desakan Mundur Menko Polhukam

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya