Atasi Masalah Donor Plasma Konvalesen, PMI Siapkan Alat SCD

Satu orang bisa donor 400-600 ml plasma

Bandar Lampung, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung bersama PMI Lampung berencana mendatangkan alat Sterile Connecting Device (SCD). Itu guna mengatasi keterbatasan pengambilan donor plasma konvalesen bagi pasien COVID-19 di Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Lampung.

Ketua PMI Lampung, Riana Sari Arinal mengatakan, kehadiran alat tersebut digadang-gadang mampu mengatasi pengambilan plasma konvalesen, yang kini masih dilakukan secara konvensional.

"Dengan alat ini, maka plasma darah bisa terambil dengan maksimal dimana satu orang bisa mendonorkan 400-600 ml, sehingga siklus pengambilannya juga bisa menjadi lebih cepat yaitu dua minggu sekali," ujar Riana, Kamis (22/7/2021).

1. Plasma konvalesen salah satu alternatif pengobatan pasien COVID-19

Atasi Masalah Donor Plasma Konvalesen, PMI Siapkan Alat SCDPinterest

Riana menjelaskan, pelayanan darah sejatinya merupakan upaya pelayanan kesehatan memanfaatkan darah manusia sebagai bahan dasar pengobatan. Tujuannya, untuk kemanusiaan dan tidak dikomersialkan.

Merujuk, Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2011 tentang Pelayanan Darah, Riana menyebutkan, penyelenggaraan donor darah dan pengelolaan darah dilakukan oleh Unit Donor Darah (UDD). Itu diselenggarakan oleh organisasi sosial dengan tugas pokok dan fungsinya di bidang kepalang-merahan yaitu PMI.

Menurut Riana, seiring terjadinya peningkatan angka kasus COVID-19, plasma konvalesen menjadi salah satu alternatif pengobatan pasien COVID-19. Caranya, melalui terapi plasma darah atau terapi konvalesen.

"Dalam hal ini memberikan plasma darah mengandung antibodi dari pasien yang telah sembuh (penyintas), yang diberikan kepada orang-orang masih sakit," ucap dia.

Baca Juga: Panik Mencari Plasma Konvalesen? Hasil Riset Tak Ada Khasiatnya! 

2. Alat SCD dipastikan segera hadir di Lampung

Atasi Masalah Donor Plasma Konvalesen, PMI Siapkan Alat SCDKetua PMI Lampung, Riana Sari Arinal saat menyambangi Gubernur Lampung (IDN Times/Istimewa)

Melihat pentingnya donor plasma konvalesen bagi pasien COVID-19, Riana menyebutkan, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi telah memberikan dukungan penuh penyediaan alat SCD tersebut.

Menurut rencana, alat itu nantinya bakal digunakan di Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Lampung, beralamat di Jalan Sam Ratulangi Nomor 105, Kelurahan Penengahan, Kecamatan Tanjungakarang Barat, Kota Bandar Lampung,

"Alhamdulillah, atas dukungan dari Bapak Gubernur maka alat Sterile Connecting Device ini akan segera hadir," kata dia.

3. Diharapkan meningkatkan animo pendonor plasma

Atasi Masalah Donor Plasma Konvalesen, PMI Siapkan Alat SCDilustrasi plasma konvalesen (cedars-sinai.org)

Wakil Ketua PMI Lampung, Rudi Syawal Sugiarto mengatakan, adanya alat SCD agar animo masyarakat dalam melakukan donor plasma darah konvalesen bisa jauh lebih meningkat.

Mengingat, eskalasi peningkatan angka COVID-19 di beberapa wilayah sudah kian meningkat, tak terkecuali di Provinsi Lampung.

"Mudah-mudahan melalui bantuan yang diberikan Bapak Gubernur ini, PMI Lampung dapat memberikan kontribusi nyata dalam penanganan COVID-19 di Provinsi Lampung," pungkas Rudi.

4. Kegiatan donor plasma konvalesen diluncurkan Agustus 2021

Atasi Masalah Donor Plasma Konvalesen, PMI Siapkan Alat SCDKetua PMI Lampung, Riana Sari Arinal saat menyambangi Gubernur Lampung (IDN Times/Istimewa)

Riana menambahkan, PMI Lampung akan terus berupaya mengampanyekan pelaksanaan donor darah plasma konvalesen bagi para penyintas COVID-19.

Selain itu, pihaknya juga akan gencar mensosialisasikan pelaksanaan donor darah rutin. Itu agar dapat menjadi gerakan bersama bagi seluruh masyarakat di Provinsi Lampung.

"Rencananya bulan Agustus nanti kita akan melaunching, kegiatan donor darah plasma konvalesen oleh para penyintas di Lampung untuk masyarakat yang membutuhkan, terutama pasien bagi COVID-19 berskala sedang atau berat," tandas wanita juga menjabat sebagai Ketua TP PKK Provinsi Lampung tersebut.

Baca Juga: Permintaan Donor Plasma Konvalesen di Lampung Tinggi, tapi Stok Minim

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya