Sampai Oktober 2024, Ratusan Kebakaran Terjadi di Bandar Lampung

Bandar Lampung, IDN Times - Ratusan insiden kebakaran dengan taksiran kerugian miliaran rupiah terjadi di Bandar Lampung sepanjang Januari hingga pertengahan Oktober 2024. Lahan dan bangunan penduduk menjadi pokok benda yang terbakar terbanyak.
Berdasarkan pencatatan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Bandar Lampung, terhitung sebanyak 185 kejadian kebakaran telah terjadi selama awal Januari sampai pertengahan Oktober 2024.
Kasus kebakaran paling tinggi terjadi pada Januari 2024. Dari ratusan insiden tersebut, data menunjukan taksiran nilai kerugian disebabkan peristiwa kebakaran mencapai Rp6,6 miliar.
1. Kasus kebakaran di 2024 menurun dibandingkan 2023

Merujuk data perbandingan Januari-Oktober 2023, dinas setempat mencatatkan sebanyak 352 kejadian, dengan jumlah taksir kerugian berjumlah Rp7.087.800.000. Kasus kebakaran terbanyak berlangsung selama Oktober 2023.
Selain kerugian material, terdapat 4 korban meninggal dunia tepatnya dalam insiden terjadi pada Maret 3 korban dan Mei 1 korban.
2. Pemicu kebakaran sebagian besar diakibatkan korsleting listrik

Terkait rangkaian peristiwa terjadi pada 2024, Kepala Dinas Damkarmat Bandar Lampung, Antoni Irawan mengungkapkan, ratusan peristiwa kebakaran sebagian besar dipicu akibat korsleting listrik sebanyak 76 insiden.
Termasuk disebabkan penggunaan kompor yang ditinggalkan tanpa pengawasan, serta puntung rokok yang belum dipadamkan oleh penggunanya.
"Dalam kasus ini, kami terus mengimbau agar masyarakat tetap berhati-hati dalam penggunaan listrik dan api di rumah,” ucapnya.
3. Pemadaman menyasar area 143.174 meter persegi

Lebih lanjut Antoni menambahkan, dalam upaya penanggulangan kebakaran di 2024, Dinas Damkar telah mengerahkan 323 tangki air, untuk memadamkan api yang melahap total area seluas 143.174 meter persegi.
"Selama 2024 tidak ada korban jiwa. Meski penanganan kebakaran berjalan dengan baik, kerugian material yang ditimbulkan menunjukkan betapa pentingnya kesadaran masyarakat akan potensi risiko kebakaran," imbuhnya.