Perbaikan Jembatan Gantung Viral Tanggamus Dimulai, via Ekspedisi Laut

- Perbaikan jembatan gantung Tampang Muda dimulai
- Target rampung akhir September 2025
- Gotong royong jadi energi utama
- Jembatan fisik, jembatan kebersamaan
Tanggamus, IDN Times - Tim ekspedisi perbaikan Jembatan Gantung Tampang Muda di Kecamatan Pematang Sawa, Kabupaten Tanggamus resmi dilepas. Perjalanan menuju pekon setempat tidak mudah, rombongan harus menempuh lima jam perjalanan laut dari Dermaga Kota Agung sebelum sampai di lokasi.
Ekspedisi ini merupakan kolaborasi melibatkan Pemprov Lampung, Pemkab Tanggamus, TNI-Polri, Vertical Rescue Indonesia (VRI), organisasi relawan, mahasiswa, pelajar, hingga masyarakat setempat. Inisiatif ini respons Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal bersama Bupati Tanggamus Moh Saleh Asnawi setelah kondisi jembatan rusak viral di media sosial.
"Ini bukti nyata kekuatan gotong royong yang melibatkan pemerintah, masyarakat, komunitas, hingga sektor swasta," ujar Wakil Bupati Tanggamus, Agus Suranto, Rabu (24/9/2025).
1. Target rampung akhir September 2025

Dalam proses pembangunan hari pertama perbaikan, Agus menyampaikan, jembatan gantung menjadi vital bagi akses pelajar dan aktivitas warga mulai terbentang kembali. Antusiasme masyarakat tampak nyata dengan bahu-membahu bersama tim VRI, BPBD, Tagana, aparat TNI-Polri, dan relawan lain mengangkat material dan merakit bentangan jembatan.
"Kami menargetkan perbaikan jembatan gantung ini selesai pada akhir September 2025, agar akses warga kembali aman," katanya.
2. Gotong royong jadi energi utama

Dukungan perbaikan infrastruktur jembatan gantung ini juga datang dari Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal. Ia turut menekankan, perbaikan jembatan harus menjadi momentum kebersamaan.
“Semangat gotong royong, kebersamaan, dan kolaborasi antara unsur pemerintah dan non-pemerintah adalah senjata kita untuk menyelesaikan masalah-masalah krusial di masyarakat dengan cepat dan tuntas,” ujarnya.
Lebih lanjut perbaikan jembatan gantung Tampang Muda sempat viral ini sebelumnya rusak parah sehingga cukup membahayakan warga. "Ya, ini terutama anak-anak sekolah yang setiap hari menyeberang," lanjut dia.
3. Jembatan fisik, jembatan Kebersamaan

Mirza menyampaikan, kerja kolektif hari pertama membuat progres perbaikan lebih cepat dari perkiraan. Dikatakan, keberhasilan warga ini bukan sekadar menghadirkan kembali jalur penghubung, melainkan juga menguatkan ikatan sosial.
"Jembatan Tampang Muda kini berdiri sebagai simbol bukan hanya penghubung antarpekon, tetapi juga jembatan kebersamaan antara pemerintah dan masyarakat," imbuhnya.