Satpam Terlibat Insiden dengan 2 Jurnalis, Kepala BPN Balam Minta Maaf

Kesalahpahaman antara petugas keamanan dengan jurnalis

Bandar Lampung, IDN Times - Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Bandar Lampung Djujuk Trihandayani minta maaf terkait insiden kesalahpahaman antara petugas keamanan Kantor BPN Bandar Lampung dengan dua wartawan terjadi Senin (24/1/2022).

"Kami atas nama Kantor Pertanahan Kota Bandar Lampung dan petugas keamanan yang terlibat memohon maaf atas insiden yang terjadi pada hari Senin tanggal 24 Januari 2022 sekitar pukul 12.00 siang di Kantor Pertanahan Kota Bandar Lampung terhadap wartawan Lampung Post dan Lampung TV," jelasnya dalam keterangan tertulis, Rabu (26/1/2022).

Baca Juga: Meliput di Kantor BPN Bandar Lampung, 2 Jurnalis Diintimidasi Satpam

1. Bakal evaluasi manajemen dan SOP pelayanan

Satpam Terlibat Insiden dengan 2 Jurnalis, Kepala BPN Balam Minta MaafIDN Times/Gregorius Aryodamar P

Djujuk menyatakan, tidak niatan atau unsur kesengajaan menghalangi kegiatan jurnalistik awak media. Apalagi melakukan indimidasi atau menghalangi kerja jurnalis.

Aksi dilakukan satuan pengamanan terjadi spontan saja dan tanpa ada unsur kesengajaan. Ia memastikan akan melakukan evaluasi terhadap manajemen dan SOP pelayanan Kantor BPN.

"Kami akan melaksanakan evaluasi mengenai hal ini," kata pria baru bertugas di BPN Kota Bandar Lampung Desember 2021 itu.

2. Kepala BPN klaim tak tahu ada wartawan datang

Satpam Terlibat Insiden dengan 2 Jurnalis, Kepala BPN Balam Minta MaafIlustrasi Reporter-Jurnalis (IDN Times/Arief Rahmat)

Terkait kronologis, Djujuk menceritakan, Senin 24 Januari 2022 sekitar pukul 10.11 WIB jurnalis Dedi Kapriyanto asal Lampung TV datang bersama seorang temannya diketahui bernama Salda wartawan Lampung Post. Tujuannya, bertemu dengan petugas BPN bermana Heru Setiyono. 

Petugas sempat menginput data Dedi dalam aplikasi Buku Tamu Elektronik. Kemudian mereka menunggu, karena janji sekitar jam 14.00, baru bisa bertemu.

"Mereka kemudian menunggu. Tidak lama berselang, Dedi dan temannya keluar dari Kantor Pertanahan," kata Djujuk.

Ia mengaku tidak tahu jika ada wartawan datang. Karena saat itu memang menyiapkan tempat dan waktu untuk menerima perwakilan warga yang akan datang menanyakan soal sertifikat yang sudah lama tifak keluar. 

"Saat kejadian itu saya sedang menerima perwakilan warga diruang rapat. Bukan unjuk rasa, akan tetapi mereka audensi dengan kami. Kami sedang menyiapkan bahan-bahan untuk warga. Sorenya baru tahu sudah ada rame rame berita itu," kata Djujuk.

3. Dua petugas keamanan minta maaf

Satpam Terlibat Insiden dengan 2 Jurnalis, Kepala BPN Balam Minta MaafGoogle.com

Djujuk berharap peristiwa ini menjadi pelajaran bagi BPN menjalin hubungan dengan insan pers di Bandar Lampung. "Kami berharap situasi seperti ini tidak akan terulang kembali dan berharap hubungan kerjasama antara BPN dan pers terjalin dengan baik," katanya. 

Hal senada disampaikan Mira dan Wahyu, petugas keamanan yang sempat bersitegang dengan dua wartawan tersebut. "Saya atas nama pribadi dan lembaga minta maaf jika saya salah," kata Mira. 

Hal senada dikatakan Wahyu mengaku tidak tahu aturan hukum apa itu UU Pers dan tugas wartawan. "Saya juga minta maaf jika saya salah. Saya tidak tahu soal UU Pers dan tugas kerja wartawan. Sekali lagi saya minta maaf kepada Lampung Post dan LampungTV," katanya.

Baca Juga: AJI Sesalkan Jurnalis Diusir dan Alat Kerja Coba Dirampas Satpam

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya