Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
 Lampung Fashion Tendance 2025
Lampung Fashion Tendance 2025 (Instagram/batin.wulan)

Intinya sih...

  • Model difabel tampil percaya diri di panggung fesyen

  • Lampung Fashion Tendance bukan hanya ajang peragaan busana, tetapi juga ruang kreasi dan kolaborasi

  • Penghargaan diberikan kepada perajin kain tradisional Lampung

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times - Lampung Fashion Tendance 2025 menghadirkan nuansa baru menampilkan karya busana dari desainer nasional dan internasional. Event ini menjadi pameran mode internasional pertama di Provinsi Lampung.

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Lampung, Purnama Wulan Sari, mengatakan sekitar 100 model dan desainer berpartisipasi dalam acara ini. Desainer ada dari Thailand, Malaysia, Tunisia, Maroko, dan Dubai. Selain itu, acara mengusung tema acara mengusung tema 'Beyond Expectashion ini juga terdapat 30 booth exhibition menampilkan produk kriya, UMKM, dan fesyen lokal.

1. Hadirkan model difabel

Lampung Fashion Tendance 2025 (Instagram/batin.wulan)

Suasana haru dan bangga turut mewarnai gelaran tahun ini yang menghadirkan model difabel. Mereka tampil percaya diri di atas panggung, menunjukkan dunia fesyen adalah ruang inklusif bagi semua.

Gelaran Lampung Fashion Tendance tidak hanya sebagai ajang peragaan busana, kegiatan ini juga menjadi ruang kreasi, inovasi, dan kolaborasi antara desainer, pelaku UMKM ekonomi kreatif, hingga masyarakat. "Lampung Fashion Tendance yang kini memasuki tahun ketiga merupakan bukti nyata kemajuan ekosistem kreatif di Provinsi Lampung," kata Wulan sapaan akrabnya, Jumat (10/10/2025).

Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (BPD APPMI Lampung) atas konsistensinya dalam mengangkat wastra daerah Lampung melalui karya busana yang sarat nilai budaya.

2. Fashion tidak hanya sekadar tren

Lampung Fashion Tendance 2025 (Instagram/batin.wulan)

Wulan menegaskan, penyelenggaraan LFT 2025 tidak hanya menonjolkan keindahan, tetapi juga membuka peluang bisnis dan memperkuat ekonomi kreatif daerah. Melibatkan sekitar 100 desainer dan target ribuan pengunjung, ia berharap, acara ini dapat memberikan multiplier effect bagi perekonomian Lampung, mulai dari peningkatan transaksi bisnis, promosi pariwisata, hingga pemberdayaan UMKM lokal.

"Melalui kegiatan ini pula, kita ingin menegaskan bahwa fashion tidak sekadar tren, melainkan juga sarana menjaga identitas budaya serta wujud kontribusi kita terhadap keberlanjutan bumi," tambahnya.

3. Kain tradisional Lampung mendapat tempat terhormat

Lampung Fashion Tendance 2025 (Instagram/batin.wulan)

Wulan juga menyerahkan penghargaan kepada para perajin difabel, perajin lintas generasi, dan desainer muda. Penyerahan dilakukan bersama Ketua APPMI Lampung Ida Giriz, Ketua Dharma Wanita Persatuan Provinsi Lampung Agnesia Bulan Marindo, Anggota Komisi IV DPR RI sekaligus Ketua Umum DPP Mighrul Lappung Bersatu Dwita Ria Gunadi, serta Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung Achmad P. Subarkah.

"Dekranasda Provinsi Lampung menyambut baik dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (BPD APPMI Lampung) yang konsisten mengangkat wastra daerah melalui karya-karya busana yang penuh makna. Warisan budaya, khususnya kain-kain tradisional Lampung, mendapat tempat terhormat untuk ditampilkan ke kancah nasional bahkan internasional," lanjutnya.

Editorial Team