Lampung dan Bengkulu Kini Punya Kodam Radin Inten, Ini Faktanya

Bandar Lampung, IDN Times - Kabar besar datang untuk masyarakat Lampung dan Bengkulu. Setelah bertahun-tahun berada di bawah naungan Kodam II/Sriwijaya, kini kedua provinsi tersebut resmi memiliki komando daerah militer (Kodam) sendiri bernama Kodam XXI/Radin Inten. Kehadiran kodam ini tak hanya menjadi langkah strategis TNI dalam memperkuat pertahanan wilayah, tetapi juga menjadi simbol penghargaan terhadap pahlawan asal Lampung, Radin Inten II, yang namanya diabadikan sebagai identitas kodam ini.
Keputusan pembentukan Kodam XXI/Radin Inten diumumkan langsung oleh TNI dan mendapat sambutan positif dari pemerintah daerah serta masyarakat. Tidak hanya akan meningkatkan keamanan, kehadiran kodam ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian dan pembangunan wilayah, terutama karena markas besar yang akan dibangun membawa peluang baru di sektor infrastruktur dan tenaga kerja.
1. Alasan di balik pendirian Kodam XXI/Radin Inten

Pendirian Kodam XXI/Radin Inten memiliki latar belakang strategis cukup kuat. Selama ini, Provinsi Lampung dan Bengkulu berada di bawah koordinasi Kodam II/Sriwijaya yang bermarkas di Palembang, Sumatera Selatan. Kondisi ini membuat jarak komando menjadi cukup jauh, sehingga efektivitas koordinasi, mobilisasi pasukan, dan respons terhadap situasi darurat dinilai perlu ditingkatkan.
Dengan adanya kodam baru, TNI dapat lebih fokus dalam menjaga stabilitas keamanan di Lampung dan Bengkulu, mengingat kedua wilayah ini memiliki posisi strategis di ujung selatan Pulau Sumatera dan berbatasan langsung dengan jalur pelayaran internasional di Selat Sunda. Pemerintah Provinsi Lampung bahkan turut mendukung dengan menghibahkan lahan seluas 40 hektare di kawasan Kota Baru, Lampung Selatan, untuk pembangunan markas besar Kodam XXI.
Kodam ini nantinya akan membawahi dua komando resor militer (Korem), yakni Korem 043/Garuda Hitam yang berkedudukan di Lampung dan Korem 041/Garuda Emas di Bengkulu. Pembentukan ini diharapkan memperkuat sistem pertahanan, meningkatkan kesiapan pasukan, dan mempercepat penanganan potensi ancaman keamanan di wilayah.
2. Alasan diberi nama Radin Inten

Pemilihan nama Radin Inten untuk kodam baru ini bukan tanpa alasan. TNI dan pemerintah daerah sepakat bahwa nama kodam harus mewakili identitas lokal, semangat perjuangan, dan nilai patriotisme yang dapat menjadi inspirasi bagi prajurit. Radin Inten II, sebagai pahlawan nasional asal Lampung, dianggap sangat layak karena kehidupannya mencerminkan keberanian, pengorbanan, dan dedikasi membela tanah air.
Radin Inten II memimpin perlawanan rakyat Lampung melawan penjajahan Belanda pada abad ke-19. Dengan strategi gerilya yang cerdas, ia berhasil mempertahankan wilayahnya dari berbagai serangan hingga akhirnya gugur pada 5 Oktober 1856. Keteguhan hatinya dalam mempertahankan kedaulatan daerah menjadi simbol perjuangan yang relevan dengan tugas TNI saat ini, yaitu menjaga keutuhan wilayah NKRI.
3. Rencana lokasi Kodam dan sosok calon Pangdam

Markas besar Kodam XXI/Radin Inten akan dibangun di atas lahan hibah seluas 40 hektare di kawasan Kota Baru, Lampung Selatan. Lokasi ini dinilai strategis karena memiliki akses transportasi yang baik menuju pusat Kota Bandar Lampung maupun pelabuhan dan bandara. Pembangunan markas ini akan dilengkapi dengan fasilitas komando, barak pasukan, perumahan prajurit, hingga sarana pelatihan militer.
Selain Lampung, kodam ini juga akan membawahi wilayah Bengkulu, sehingga struktur komandonya dirancang agar mampu mengatur dua provinsi sekaligus. Rencana awal menunjukkan bahwa komando ini akan langsung berkoordinasi dengan Mabes TNI Angkatan Darat untuk mempercepat instruksi dan tanggapan terhadap situasi di lapangan.
Untuk jabatan Panglima Kodam (Pangdam) XXI/Radin Inten, saat ini disebut-sebut akan diemban oleh Mayjen TNI Kristomei Sianturi. Ia merupakan perwira tinggi TNI AD dan memiliki pengalaman panjang di berbagai penugasan strategis. Kehadirannya diharapkan mampu memimpin pembentukan kodam ini dari tahap awal hingga beroperasi penuh, sekaligus membangun sinergi solid antara TNI dan masyarakat di Lampung serta Bengkulu.