Jenazah Tanpa Kepala Diautopsi, Polres Tanggamus Buka Layanan Hotline

- Pengaduan orang hilang diminta sertai dokumen pendukung
- Polisi terus selidiki identitas jenazah tanpa kepala
- Bentuk tim Ante Mortem untuk proses autopsi dan identifikasi jenazah
Bandar Lampung, IDN Times - Polres Tanggamus membuka layanan hotline pengaduan orang hilang guna mengidentifikasi penemuan jenazah pria anonim tanpa kepala di tepi Pantai Cukuh Pandan, Pekon Padang Ratu, Kecamatan Limau, Kabupaten Tanggamus.
Kapolres Tanggamus, AKBP Rahmad Sujatmiko mengatakan, layanan hotline tersebut diperuntukkan membantu proses identifikasi tengah dilakukan kepolisian terhadap jenazah pria anonim tersebut.
"Kami menginformasikan kepada keluarga atau rekan-rekan, apabila mendapati keluarganya yang hilang atau meninggalkan rumah bisa menghubungi kami melalui nomor hotline 0831 1980 7759 atau langsung mendatang Mapolres," ujarnya dikonfirmasi, Jumat (18/7/2025).
1. Pengaduan diminta sertakan dokumen pendukung

Rahmad melanjutkan, bagi masyarakat menyampaikan pengaduan tersebut diminta untuk melengkapi informasi dengan menyertakan atau membawa sejumlah dokumen penduduk identitas orang hilang tersebut, semisal KTP hingga kartu keluarga (KK).
"Silahkan saja, sehingga informasi yang diterima bisa lebih memudahkan dalam mengecek jenazah tersebut," katanya.
Selain itu, petugas kepolisian setempat juga telah menyerahkan jenazah ke pihak Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Lampung, untuk dilaksanakan proses autopsi. "Ya, kami sudah mengarahkan untuk autopsi baik pada bagian luar maupun dalam di RS Bhayangkara," sambung dia.
2. Polisi terus selidiki identitas jenazah

Lebih lanjut petugas kepolisian juga telah melaksanakan serangkaian proses penyelidikan dengan memeriksa tempat kejadian perkara (TKP), ternasuk saksi masyarakat sekitar.
"Jadi memang jenazah ditemukan di lokasi tanpa kepala dan telapak tangan, saksi-saksi sudah dua diperiksa, saksi pertama kali menemukan dan juga yang ikut melihat," ucap Rahmad.
3. Bentuk tim Ante Mortem

Kabid Dokkes Polda Lampung, AKBP dr. Sigit Lesmonojati menambahkan, petugas medis RS Bhayangkara telah melaksanakan autopsi hingga mengambil sampling dna jenazah pria anonim tersebut.
Selain itu, pihaknya juga telah membentuk Tim Ante Mortem, guna mendukung proses penyelidikan identitas jenazah hingga masyarakat merasa kehilangan anggota keluarga juga bisa menyampaikan laporan ke RS Bhayangkara Polda Lampung.
"Jenazah sudah mengalami pembusukan yang masif, kurang lebih jenazah ini sudah meninggal sekitar 7 sampai 10 hari dari autopsi," kata Kabid Dokkes.