Gubernur dan Kemenag Lampung Bahas Kuota Haji, Hasilnya?

13 Apr 2022, 20:04 WIB

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menerima audiensi Plt. Kakanwil Kemenag Lampung, Karwito beserta jajaran, Selasa (12/44/2022). (Dok. Pemprov Lampung).

Bandar Lampung, IDN Times - Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi menyatakan, terkait kuota haji Provinsi Lampung perlu melakukan langkah-langkah antisipasi. Itu pasca Kerajaan Arab Saudi membuka layanan ibadah haji 2022 tapi kuota yang disediakan hanya 1 juta jamaah.

"Umat berkewajiban mempersiapkan diri, berapapun jatah untuk Indonesia dan Lampung, kita harus terima, tapi hati-hati jangan sampai salah komunikasi, jangan sampai ada yang merasa sudah pasti berangkat ternyata tidak jadi," pesannya saat menerima audiensi Plt. Kakanwil Kemenag Lampung, Karwito beserta jajaran di Mahan Agung, Rumah Dinas Gubernur Lampung, Selasa (12/44/2022).

Belum ada informasi resmi kuota haji 2022 Lampung

Ilustrasi jemaah haji. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Plt Kakanwil Kemenag Lampung, Karwito menjelaskan, belum ada informasi mengenai kuota untuk Indonesia maupun Provinsi Lampung. Diketahui kuota haji Provinsi Lampung 2019 sebanyak 7.050 jamaah termasuk petugas.

Khusus kuota jamaah saja, 6.915 orang. Khusus calon haji sudah pelunasan tahun 2020 6.631 orang. Sedangkan jamaah haji sudah melakukan scanning paspor sebanyak 6.287 orang,

"Kami bersama Biro Kesra Provinsi Lampung, dinas perhubungan, imigrasi, dinas kesehatan provinsi, kantor kesehatan pelabuhan dan PT Angkasa Pura sudah melakukan mitigasi dan berbagai persiapan. Namun sampai saat ini belum tahu jumlah kuota haji untuk Provinsi Lampung," kata Karwito.

Sudah lakukan persiapan dengan stakeholder

Gedung Asrama Haji di Lampung. (dok. Kemenag)

Kepala Bidang Perjalanan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung, M Ansori, menjelaskan Kerajaan Arab Saudi Sabtu pekan lalu lalu secara resmi mengumumkan penyelenggaraan haji 1443 Hijriah dengan total jamaah mencapai 1 juta orang. Pengumuman tersebut diterbitkan melalui surat Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi.

“Sampai dengan hari ini, kita belum mengetahui banyaknya kuota jamaah Provinsi Lampung Tahun 2022. Tetapi kita terus melakukan persiapan-persiapan sejak beberapa hari lalu dengan stakheholder terkait.

Ibadah haji tahun ini imbuh Ansori, akan dilakukan dengan ketentuan jamaah calon haji berusia di bawah 65 tahun dan telah menerima vaksinasi COVID-19 yang disetujui Kementerian Kesehatan Arab Saudi. Jamaah yang berasal dari luar kerajaan wajib menyerahkan hasil tes PCR negatif COVID-19 yang dilakukan dalam waktu 72 jam sebelum keberangkatan ke Arab Saudi.

Terkait fasilitas asmara haji, ia mengatakan dijadikan embarkasi antara untuk keberangkatan jamaah haji asal Lampung. Daya tampung asrama mencapai 945 jamaah. Kapasitas kamar ada 154 ruangan kamar tidur. Ada juga 6 gedung dan 4 aula dengan daya tampung 1.300 orang.

Percepatan pelaksanaan sertifikasi halal produk UMKM

Ilustrasi sertifikasi halal (Website/halalmui.org)

Pertemuan antara gubernur dan Kanwil Kemenag Lampung juga membahas percepatan pelaksanaan sertifikasi halal untuk produk-produk UMK. Selain itu perlu koordinasi program percepatan kepada pemerintah daerah dan instansi instansi terkait lainnya telah dibentuk satgas halal dan halal center.

Kepala Bagian Tata Usaha, Marwansyah, menjelaskan pendaftaran Sertifikat Halal melibatkan 3 Lembaga. Proses Pendaftaran terlampir Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal BPJPH berfungsi mendaftar dan menerbitkan sertifikat. Sedangkan LPH (Lembaga Pemeriksa Halal) bertugas melakukan kegiatan pemeriksaan dan atau pengujian terhadap kehalalan produk (LPPOM MUI dan Sucofindo untuk Provinsi Lampung), dan MUI sebagai Pemberi Fatwa Halal.

Ia menambahkan, 2020 BPJPH telah memberikan fasilitasi kepada pelaku UMK di Provinsi Lampung sebanyak 200 pelaku usaha dan 2021 sebanyak 74 pelaku usaha. Khusus 2022, BPJPH menyediakan 25.000 Sertifikat Halal gratis se-Indonesia melalui skema selfdeclare.