Cerita Putri Cilik Indonesia Asal Lampung, Pilih Medsos Tempat Berkarya

Media sosial menjadi ruang berekspresi bagi Monique menunjukkan bakatnya dan menginspirasi teman-teman yang mengikutinya. Semua postingan Monique mendapat dukungan serta pujian dari teman-temannya lho.

Itu karena ia kerap membagikan unggahan menginspirasi perjalanannya selama menggeluti dunia modeling atau hasil photoshoot mengenakan pakaian khas daerah disertai keterangan yang mengedukasi untuk lebih percaya diri. 

Setiap momen bersejarah seperti peringatan Hari Kartini, Hari Guru atau Hari Kemerdekaan, Monique juga kerap membuat konten menarik yang membangkitkan semangat para generasi muda lho. 

"Kita bisa jadikan media sosial untuk mencari informasi, berkarya dan mengembangkan bakat yang kita punya. Tapi semua informasi juga harus difilter mana yang terbaik buat diri kita," ujar Monique, Selasa (17/8/2021). 

Keinginan terjun ke dunia fashion show sudah terpatri dalam diri Monique sejak usia 5 tahun. Saat itu, orangtuanya sempat melarang, namun Monique mendaftar sendiri agar bisa mengikuti ajang fashion show.

"Aku isi sendiri formulir yang dikasih guru buat ikut fashion show. Tapi akhirnya mami mau anterin aku buat ikutan ajang itu," cerita Monique kepada IDN Times. 

Berkat tekad kuat itulah Monique mendapat dukungan dari orangtua, guru dan teman-teman sekolahnya. Bahkan sang ibu secara langsung mengajar Monique menjadi seorang model.

Selama mengikuti ajang fashion show, Monique menyatakan, sering mendapat kesempatan menang hingga akhirnya ia menemukan peluang untuk terjun ke dunia pageant. Saat itu ia menemukan pendaftaran kontes untuk anak-anak melalui media sosial.

"Karena aku masih anak-anak jadi aku cari sendiri kontes untuk anak-anak," kata siswi SMP Bandar Lampung ini.

Setelah mendapatkan akun resmi putri remaja, Monique segera mengikuti audisi, wawancara hingga proses karantina pada Oktober 2020 lalu.

"Puji Tuhan dikasih kesempatan menang. Tadinya mau daftar tahun 2019 tapi waktu itu belum boleh sama mami karena masih umur 10 tahun. Padahal aku yakin aku bisa," tutur remaja berusia 13 tahun ini. 

Meski sering mengikuti perlombaan di luar sekolah, anak keempat dari lima bersaudara ini mengaku tak ingin mengesampingkan pendidikan akademisnya. Menurutnya, keduanya harus seimbang, sebab berkat prestasinya menjadi putri cilik Indonesia ia mendapat beasiswa bebas SPP dari sekolah selama satu tahun.

"Waktu kelas 4 SD nilai aku sempet turun. Akhirnya mama gak bolehin aku ikut lomba selama satu semester. Jadi aku bener-bener perbaiki nilai aku dulu," jelasnya.

Remaja berdarah Batak ini tak hanya jago catwalk saja lho, ia juga mahir memainkan alat musik gitar dan piano sambil bernyanyi tentunya. Itu terbukti dari unggahannya di media sosial sering menyanyikan lagu milik orang lain.

Menurutnya, memainkan alat musik sambil bernyanyi menjadi salah satu cara memperbaiki suasana hati sembari mengisi waktu luang.

"Karena tantangan harus aku hadapi sekarang gimana caranya membangun mood supaya terus meng-upgrade diri. Karena kadang semangatnya naik turun," terangnya.