Cara Pencegahan Stunting, Tak Hanya Gizi Tapi Sanitasi dan Perilaku

Tanggamus, IDN Times - Stunting menjadi kasus serius harus segera ditangani. Sebab, kondisi stunting tak hanya memengaruhi pertumbuhan tubuh saja tapi juga kecerdasan anak. Selain itu penyebabnya bukan hanya masalah gizi saja lho, tapi perilaku orang tua menjadi kuncinya.
Pekon Mulang Maya, di Kabupaten Tanggamus menjadi salah satu desa locus stunting. Meski angkanya sudah turun, yakni tinggal 7 kasus stunting, namun perilaku hidup sehat dan bersih harus tetap ditingkatkan.
Merujuk hal itu, Danone bersama Yayasan Konservasi Way Seputih (YKWS) dan Pemerintah Kabupaten Tanggamus memfasilitasi pemberian makanan tambahan untuk balita dan ibu hamil di pekon tersebut, Kamis (14/10/2021).
1. Usia nol-enam bulan hanya boleh diberi ASI
Selain memberi makanan tambahan, acara tersebut juga menghadirkan petugas gizi Kabupaten Tanggamus, Uli Sirona. Menurut Uli, pencegahan stunting bukan seperti penyembuhan anak-anak mengalami gizi buruk, jika diberi makanan bergizi maka berat badan akan naik.
"Kalau stunting prosesnya lama, karena pencegahannya di 1.000 hari pertama kehidupan. 1.000 hari pertama itu dimulai dari masa kehamilan 9 bulan," kata Uli.
Uli menjelaskan, untuk menghindari stunting, ibu hamil harus mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Artinya, setiap kali makan harus ada sumber karbohidrat, protein dan vitamin.
Jika masa kehamilan sudah mendapat asupan gizi seimbang, proses selanjutnya adalah setelah melahirkan. Anak berusia nol-enam bulan, menurut Uli haram diberi makanan lain selain asi.
"Kecuali obat atau vitamin dari dokter. Karena lambung bayi belum kuat menerima makanan lain. Dampaknya memamg tidak langsung, tapi setelah dewasa terjadi ganggguan tertentu," ujarnya.