Lampung Tengah, IDN Times - Presiden RI Joko 'Jokowi' Widodo secara resmi membuka pelaksanaan kegiatan Muktamar ke-34 Nahdatul Ulama (NU) di Pondok Pesantren Darussa’adah, Seputih Jaya, Kecamatan Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, Rabu (22/12/2021). Kegiatan itu dijadwalkan berlangsung 22-24 Desember 2021.
Muktamar ke-34 NU diketahui mengusung tema utama yaitu, 'Menuju Satu Abad NU, Membangun Kemandirian Warga untuk Perdamaian Dunia'.
Dalam penyampaiannya, Jokowi turut mengucapkan terima kasih kepada organisasi islam terbesar dan tertua di Tanah Air tersebut. Itu lantaran telah ambil bagian ikut membantu pemerintah guna menyejukan dan menenangkan masyarakat dalam mengatasi pandemik COVID-19.
Menurutnya, NU juga memiliki peranan penting untuk mengajak masyarakat dan umatnya menaati protokol kesehatan serta menggalakkan program vaksinasi di seluruh penjuru Indonesia.
"Ini saya rasakan betul, betapa ajakan para kiai dan ulama memberi dampak pada peningkatan keinginan masyarakat untuk ikut vaksinasi. Seperti awal-awal, begitu keluar vaksin Astarazeneca banyak daerah tidak mau ambil, tapi justru para kiai di Jawa Timur meminta kiriman vaksin itu, akhirnya semua daerah satu per satu mau ikut ambil vakisn tersebut. Ini pengaruh para kiai," terang Jokowi.
Selaras dengan tema muktamar kali ini, Jokowi turut mengajak warga NU, khusus kaum muda bergerak untuk mendukung sekaligus mengembangkan dunia digitalisasi, untuk membangun kemandirian peradaban demi perdamaian dunia.
"Ini memang pekerjaan besar, tapi saya melihat potensi itu ada di NU. Sekarang tinggal bagaimana kita merajut kebersamaannya saja dan ini tugas kita bersama," imbuh dia.
Menurutnya, peranan NU dinilai dapat mempengaruhi dan menghadirkan kemaslahatan umat manusia di seluruh dunia, khususnya Indonesia. "Kita semua harus siap, NU untuk peradaban dunia dan Indonesia," sambung orang nomor satu di Tanah Air tersebut.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2010-2020, KH Said Aqil Siradj menjelaskan, tema Muktamar ke-34 NU merupakan bentuk refleksi perjalanan satu abad NU dalam hal urusan kemandirian dalam berkhidmat untuk peradaban dunia.
Menurutnya, tema ini sekaligus menjadi warisan atau bekal mengarungi abad kedua bagi Nahdliyyin untuk terus mengembangkan berbagai peran kemanusiaan 'li takunuu syuhada’an ‘alan naas'.
"Lalu bagaimanakah NU satu abad ke depan yang kita bayangkan? Usia kita masing-masing hanya Allah yang tahu. Tapi usia NU? Kita berharap langgeng dan tegak di atas bumi Allah ila yaumil qiyamah. Tapi orientasi apa yang mau NU tuju?," imbuh Said Aqil.
Said Aqil menambahkan, kehidupan di masa sekarang merupakan kenikmatan atas buah perjuangan para ulama di masa lalu. Maka dari itu, semua pihak berkewajiban membayarnya dengan menyiapkan pijakan untuk generasi NU masa depan seperti sudah dinikmati dari warisi sebelumnya.
Muktamar kali ini merupakan momen tepat bagi NU, untuk menyiapkan kompas nilai relevan bagi dunia baru ke depan yaitu, dunia dihadapi oleh generasi selanjutnya.
"Selamat bermuktamar kepada anda sekalian segenap Pengurus Wilayah dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama. Selamat bermuktamar dengan santun dan akhlaqul karimah. Selamat menyongsong abad kedua Nahdlatul Ulama," tandas Pengasuh Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah tersebut.