Bocah 10 Tahun Diduga Gizi Buruk, Pemkab Lamsel Bilang ini

- Pemerintah Lampung Selatan siapkan langkah konkret penanganan Randi
- Randu dirujuk ke RSUD Abdul Moeloek untuk pendampingan medis dan sosial
- Randi mengalami kelumpuhan yang belum teridentifikasi sejak usia 4 tahun
Lampung Selatan, IDN Times - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan meluruskan informasi terkait kondisi kesehatan seorang bocah berusia 10 tahun bernama Randi Aditia, warga Dusun 4 Gedong Bendo, Desa Rulung Sari, Kecamatan Natar. Sempat beredar kabar Randi mengalami gizi buruk dan tidak mendapat bantuan sosial dari pemerintah.
Camat Natar, Eko Irawan, menegaskan kabar tersebut tidak benar. Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, Randi tidak mengalami gizi buruk, melainkan didiagnosa paraplegia unspecified atau kelumpuhan dengan penyebab yang belum teridentifikasi secara spesifik.
“Tim puskesmas sejak awal sudah memberikan pelayanan kesehatan. Kami juga telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial terkait pengajuan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang kini masih dalam proses pembuatan rekening,” ujar Eko Irawan, Selasa (16/9/2025).
1. Pemerintah siapkan langkah konkret penanganan Randi

Eko mengatakan, selain pelayanan medis, Pemkab Lampung Selatan juga menyiapkan sejumlah langkah konkret untuk membantu Randi. Upaya tersebut meliputi membawa Randi ke RSUD Abdul Muluk melalui rujukan dari RS Natar Medika.
"Pemkab Lamsel juga memberikan bantuan dana dari Tim Geber Bismillah Bisa Natar, hingga melakukan koordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kabupaten Lampung Selatan," ujarnya.
2. Pasien dirujuk ke RSUD Abdul Moeloek

Eko menambahkan, Pemkab Lampung Selatan menekankan pentingnya masyarakat mendapatkan informasi yang benar dan tidak terjebak isu menyesatkan. Menurutnya, pemerintah memastikan Randi Aditia tidak terabaikan dan kini sedang dalam pendampingan medis serta sosial yang melibatkan lintas dinas.
“Dinas Kesehatan dan Dinas PPPA sudah menyerahkan bantuan langsung di RS Natar Medika. Hari ini pasien dirujuk ke RSUD Abdul Moeloek,” imbuhnya.
3. Kondisi normal sejak lahir hingga mengalami kelumpuhan

Ningsih, ibu Randi, menceritakan sejak lahir anaknya tumbuh dengan kondisi normal. Berat badan lahir 3 kilogram dan tumbuh kembang sesuai usianya. Namun, ketika berusia empat tahun, mulai muncul kelainan pada motorik tubuhnya.
“Sering jatuh tanpa sebab, lalu tidak bisa bangun sendiri. Pernah diurut bagian pinggang dan paha, tapi setelah itu justru semakin lemah hingga tidak bisa berjalan,” cerita Ningsih.
Menurutnya, Randi sempat mendapatkan perawatan di Puskesmas Sukadamai pada Desember 2024, lalu dirujuk ke RS Natar Medika. Saat itu dokter menyarankan pemeriksaan lanjutan ke RSUD Abdul Muluk. Namun, hingga kini keluarga belum melanjutkan rujukan tersebut karena berbagai kendala.