Awal Desember, 6 Kabupaten di Lampung Dilanda Angin Kencang hingga Banjir

- Sejumlah bencana alam melanda 6 kabupaten di Lampung, termasuk angin kencang, banjir, dan longsor.
- BPBD Provinsi Lampung membuka posko 24 jam untuk pemantauan cuaca dan bencana secara real time serta mengimbau warga waspada peningkatan cuaca ekstrem.
- Masyarakat diminta menyiapkan rencana evakuasi mandiri sebagai kesiapsiagaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan ancaman bencana.
Bandar Lampung, IDN Times - Sepekan pertama Desember 2025, sejumlah bencana alam melanda wilayah Provinsi Lampung. Ratusan rumah rusak dan ratusan warga terdampak akibat kejadian tersebut.
Data BPBD Provinsi Lampung yang diterima IDN Times, Jumat (5/12/2025), menyebut bencana didominasi angin kencang, banjir, dan longsor. Peristiwa ini terjadi di enam kabupaten, yakni Tulang Bawang Barat, Lampung Selatan, Pesawaran, Lampung Utara, Pesisir Barat, dan Tanggamus.
Bencana angin kencang tercatat di Tulang Bawang Barat pada 1–2 Desember dengan total 31 kerusakan, Lampung Selatan pada 2 Desember sebanyak 34 kerusakan, Pesawaran pada 3 Desember satu kerusakan, serta Lampung Utara pada 3 Desember dengan 160 kerusakan. Sementara banjir melanda Pesisir Barat pada 3 Desember yang berdampak pada 115 rumah, serta Tanggamus dengan 350 jiwa terdampak.
1. Dampak Bencana hidrometeorologi

Humas BPBD Provinsi Lampung, Wahyu Hidayat mengatakan, sederet kejadian tersebut merupakan dampak dari hidrometeorologi basah melanda sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk di Provinsi Lampung.
“BPBD Provinsi Lampung telah membuka posko 24 jam untuk pemantauan cuaca dan bencana secara real time. Kami terus berkoordinasi dengan BMKG, serta memperkuat kesiapsiagaan menghadapi puncak musim hujan pada akhir 2025 hingga awal 2026,” katanya saat dikonfirmasi, Jumat (5/12/2025).
2. Imbau warga waspada peningkatan cuaca ekstrem

Seiring peningkatan cuaca ekstrem tersebut, Wahyu mengimbau masyarakat Lampung untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap perubahan cuaca yang berpotensi menimbulkan kejadian bencana alam. Oleh karenanya, ia meminta masyarakat untuk terus memantau perkembangan informasi cuaca terkini melalui website, media sosial, hingga kanal resmi BMKG.
"Lakukan hal-hal yang bisa mengurangi risiko bencana, seperti memastikan aliran air di lingkungan sekitar berfungsi optimal, melakukan pemangkasan pohon secukupnya, merapikan sisi bangunan agar lebih kuat," urainya.
3. Bencana didominasi angin kencang, longsor, dan banjir

Wahyu menambahkan, masyarakat di kabupaten/kota Lampung turut diminta menyiapkan rencana evakuasi mandiri sebagai kesiapsiagaan, tatkala potensi cuaca ekstrem meningkat menjadi ancaman bencana.
"Berdasarkan hasil pemantauan, peristiwa bencana terjadi selama sepekan terakhir berupa angin kencang hingga banjir dan longsor," imbuh Wahyu.


















