Ikan Teri Asin pun Kena Dampak Virus Corona
Produksi terganggu, harga jual menurun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times - Pandemik COVID-19 telah mempengaruhi produksi dan harga ikan teri di kalangan perajin ikan teri asin Pulau Pasaran, Teluk Betung Timur, Bandar Lampung.
"Jadi bila kita berbicara dampak pasti semua usaha kecil menengah terdampak. Kalau di kami sudah pasti berpengaruh terhadap produksi dan harga jual ikan teri asin," kata salah satu perajin ikan asin di Pulau Pasaran, Toto Hariyanto kepada ANTARA di Bandar Lampung, Selasa (21/4).
Baca Juga: Ini Cara Melihat Peta Sebaran COVID-19 di Bandar Lampung
1. Produksi lesu, harga jual menurun
Sebelum COVID-19 mewabah di Indonesia, para perajin bisa menghasilkan 3-5 ton ikan teri asin. Namun, sejak satu bulan belakangan produksi mereka menurun menjadi 2-3 ton.
Begitu pula dengan harga jual teri asin jenis tertentu seperti teri asin jengki. Harga teri asin jengki kini turun hingga Rp10.000 per kilogram. Padahal, kata Toto, biasanya varian tersebut dijual dengan harga Rp45.000 per kilogram. Penurunan harga jual ini karena pembeli yang semakin berkurang.
"Sedangkan untuk teri asin nasi harga masih di kisaran Rp90.000 per kilogram dan buntiao juga masih di kisaran Rp70.000 per kilogram. Kedua jenis teri ini harganya bertahan sebab barangnya juga memang tidak banyak," kata Toto.