TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pimpinan Khilafatul Muslimin Ditangkap, Siapa Itu Abdul Qadir Baraja?

Pernah dipenjara dua kali terkait tindak pidana terorisme

Pimpinan Pusat Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Hasan Baraja. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Bandar Lampung, IDN Times - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya menangkap Pimpinan Pusat Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Hasan Baraja (AQB) di kantor kesekretariatan pusat di Jalan WR Supratman, Bumi Waras, Telukbetung Utara, Bandar Lampung, Selasa (7/6/2022).

Abdul Qadir Baraja ditangkap usai melaksanakan salat subuh di Masjid Kekholifahan. Ia ditangkap diduga menyebarkan ajaran atau penganut paham bertentangan Pancasila dan Undang-Undang RI tentang Ormas.

Lalu, siapa sebenarnya sosok Abdul Qadir Hasan Baraja? Bagaimana rekam jejaknya? Apa itu Khilafatul Muslimin? Berikut IDN Times bagikan informasinya.

1. Abdul Qadir Baraja, pria kelahiran Nusa Tenggara Barat

Pengungkapan kasus penangkapan Pimpinan Pusat Khilafatul Muslimin, AQB di Mapolresta Bandar Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Dirangkum dari berbagai sumber, Abdul Qadir Hasan Baraja pria kelahiran Taliwang, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) 10 Agustus 1944. Ia merupakan pemimpin Komando Jihad, musuh utama pemerintah dan tentara Indonesia tahun 80-an.

Selain itu, dirinya juga pemimpin Khalifah Khilafatul Muslimin, sebuah organisasi namanya mencuat akibat salah satu anggota atau jemaah ditangkap Densus 88 Antiteror terkait gerakan teroris.

Sebagai pimpinan ormas Khalifah Khilafatul, bermarkas di Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Abdul Qadir Baraja akrab disapa para jamaahnya dengan sebutan Kholifah.

Baca Juga: [BREAKING] TNI-Polri Jaga Ketat Kantor Khilafatul Muslimin Bandar Lampung

2. Pernah menjalani 3 kali vonis pengadilan, dua di antaranya kasus terorisme

Pimpinan Pusat Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Hasan Baraja. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Abdul Qadir Baraja diketahui mengawali pendidikan di Pondok Pesantren Modern Gontor, lalu melanjutkan tinggal di Lampung. Ia dikenal dengan pergerakan berbasis NII/DI pada masa mudanya.

Dirinya juga pernah menjadi tangan kanan Abu Bakar Baasyir di Pondok Pesantren Ngruki. Dalam rekam jejaknya, Abdul Qadir Baraja diketahui pernah dipenjara dua kali terkait tindak pidana terorisme.

Pertama 1979, terkait kasus Teror Warman dan 1985 terkait aksi pengeboman di Jawa Timur dan Candi Borobudur. Selain kedua kasus terorisme itu, Abdul Qadir Baraja dan seorang jamaah Khilaftul Muslimin lainnya juga divonis PN Tanjungkarang pada Maret 2022. Itu terkait kegiatan kirab jalan perayaan 1 Muharam anggota jemaah Khilaftul Muslimin.

3. Khilafatul Muslimin dibentuk sejak 1997

Kantor Pusat Khilafatul Muslimin di WR Supratman, Bumi Waras, Telukbetung Utara, Bandar Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Dari selebaran Khilafatul Muslimin ditandatangani Abdul Qadir Baraja tertanggal 6 Juni 2016, ormas Khilaftul Muslimin dibentuk Jumat, 13 Rabiul Awwal 1418 H bertepatan 18 Juli 1997 M. Tujuannya, sebagai wadah umat Islam dalam berjamaah melalui sistem kekholifahan dan disebut Kekholifahan Kaum Muslimin (Khilafatul Muslimin), dipimpin oleh seorang Kholifah atau Amirul Mu'minin dan berencana mendirikan perwakilan di seluruh dunia dibawah kepemimpinan seorang Amir bagi tiap-tiap wilayah ataupun negara

Jamaah/Khilafatul Muslimin mengklaim berasaskan Islam dan kemerdekaan, bertujuan memakmuran bumi dan mensejahterakan ummat manusia melalui pelaksanaan ajaran Allah dan Rosul bersama kebebasan penerapan ajaran semua agama.

Selain itu, jamaah Khilafatul Muslimin hanya akan memutuskan suatu perkara atau urusan yang menyangkut kepentingan umat melalui musyawarah keholifahan secara transparan/penuh keterbukaan dan kebebasan berlandaskan al-akhlaqul karimah.

Baca Juga: Penangkapan Pimpinan AQB, Ini Tanggapan Jamaah Khilafatul Muslimin

Berita Terkini Lainnya