Cek Fakta Cuaca Terik, Lampung Dilanda Fenomena Gelombang Panas?
BMKG ingatkan musim kemarau
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times - Fenomena cuaca panas terik kembali melanda sejumlah wilayah di Tanah Air, termasuk di Provinsi Lampung. Kondisi suhu panas terasa mulai dari pagi hingga sore dan sesekali hujan mengguyur pada malam hari.
Kasi Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Lampung, Rudi Harianto mengatakan, cuaca panas terik itu merupakan fenomena pemanasan global dan salah satunya akibat perubahan dinamika atmostfer.
"Cuaca panas terik belakang adalah pemanasan global. Indonesia sendiri dipastikan tidak mengalami gelombang panas, tetapi suhu maksimum udara permukaan memang kini tergolong panas," ujarnya, Senin (1/5/2023).
Baca Juga: BMKG Beri Alarm Peningkatan Angin dan Gelombang Tinggi di Lampung
1. Sederet faktor cuaca panas terik
Dijelaskan Rudi, BMKG hingga saat ini mencatat 6 faktor penyebab cuaca terasa lebih panas seperti terjadi dinamika atmosfer tidak biasa, suhu panas atau cuaca panas pada April di wilayah Asia Selatan secara klimatologis dipengaruhi gerak semu matahari.
Kemudian faktor lainnya yaitu, terjadi pemanasan global dan perubahan iklim, gelombang panas atau heatwave berlangsung di belahan dunia lainnya makin berisiko berpeluang terjadi 30 kali lebih sering, intensitas maksimum radiasi matahari pada kondisi cuaca cerah. Termasuk kurangnya tutupan awan juga menjadi penyebab suhu panas di Indonesia.
"Berdasarkan catatan data BMKG, memang lonjakan cuaca hingga suhu panas 2023 menjadi yang paling terparah," terang Rudi.
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG Lampung, Air Laut Pasang Sampai 31 Oktober