TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penyebab Suhu Lebih Dingin Bukan Aphelion, Ini Penjelasan BMKG Lampung

Padahal fenomena aphelion sudah lewat

pexels.com/Pixabay

Bandar Lampung, IDN Times - Pesan berantai terkait suhu udara yang terasa lebih dingin disebabkan oleh Aphelion beredar di tengah masyarakat. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Lampung menyatakan, isi pesan berantai itu tidak benar.

Aphelion merupakan fenomena ketika posisi matahari berada jauh dari bumi. Berikut IDN Times rangkum penjelasan BMKG Lampung terkait suhu udara dingin yang tengah dirasakan masyarakat Lampung, akhir-akhir ini.

Baca Juga: Fenomena Udara Dingin di Indonesia, Ini Penjelasannya!

1. Cuaca yang relatif dingin akan berlangsung hingga Agustus

Ilustrasi cuaca dingin (Pixabay/StockSnap)

Berdasarkan pernyataan resmi BMKG Lampung, suhu dingin dirasakan masyarakat saat ini merupakan dampak dari musim kemarau yang puncaknya diprediksi terjadi pada bulan Agustus dan September.

"Kondisi suhu dingin memang identik dengan musim kemarau, dalam istilah jawab dikenal dengan "BEDIDING"," tulis pernyataan resmi BMKG Lampung.

Semua wilayah Lampung saat ini sudah masuk musim kemarau. Puncaknya diprediksi terjadi pada bulan Agustus untuk wilayah utara Lampung dan bulan September untuk wilayah selatan Lampung.

2. Menjelang musim kemarau, suhu terasa lebih dingin

Ilustrasi Suasana Hujan (IDN Times/Sukma Shakti)

Diketahui bahwa fenomena ini akan terjadi setiap tahun tepatnya di bulan Juli. Di mana bulan tersebut, Lampung masuk musim kemarau. Inilah kenapa suhunya terasa lebih dingin, karena musim kemarau cenderung awannya sedikit atau bahkan tidak ada awan sehingga tidak ada yang menahan radiasi bumi yang terlepas pada malam hari.

Faktanya, meski jarak matahari sedang berada jauh-jauhnya, bumi tidak serta-merta menjadi lebih dingin. Kondisi udara dingin saat ini pun masih dalam batas normal.

Baca Juga: Varian Delta Masuk Lampung, Epidemiologi: Nakes Bisa Kewalahan

Berita Terkini Lainnya