Fakta Unik Debat Calon Wali Kota Balam, Salah Ucap Kata Hand Sanitizer
Pesona moderator piawai "cairkan" susana debat antar calon
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times - Debat calon wali kota yang disaksikan hampir 1.000 penonton melalui akun YouTube KPU Bandar Lampung, Rabu (14/10/2020) malam, menyisakan beberapa fakta menarik. Itu terkait beberapa ucapan calon wali kota yang kurang pas secara ejaan.
Ada juga saat segmen para calon wali kota saling memberikan pertanyaan satu sama lain, sempat saling sindir. Untungnya, debat publik itu berlangsung lancar karena dipandu dua moderator yang sudah berpengalaman.
Seperti apa keseruan debat calon wali kota Badar Lampung serta peran moderator dalam menengahi pernyataan paslon yang cukup sengit? Berikut sudah IDN Times rangkum.
Baca Juga: Debat Pilkada Calon Wali Kota Bandar Lampung, Ajang "Saling Serang"
1. Balada calon wali kota sulit mengucapkan lafal hand sanitizer dan COVID-19 secara tepat
Saat segmen tanya jawab antara Eva Dwiana dan Yusuf Kohar terkait penanganan COVID-19, merujuk tayangan YouTube KPU Kota Bandar Lampung yang dijadikan media live streaming berjudul "DEBAT PUBLIK ANTAR CALON WALIKOTA BANDAR LAMPUNG" pada durasi ke 1:44:48, Yusuf Kohar tampat kesulitan mengucapkan lafal hand sanitizer. Dalam tayangan itu justru terdengar lafal "entenitetezer".
Setali tiga uang, Eva Dwiana saat menanggapi pernyataan Yusuf Kohar menyebut kata hand sanitizer menjadi "hentenitetezer" merujuk durasi ke 1:47:00. Begitu juga saat mengucapkan kata COVID, Yusuf Kohar merujuk tayangan YouTube durasi ke 1:46:8 terdengar lafal "comvid".
Baca Juga: 7 Fakta Menarik Pilkada 2020 di 8 Kabupaten/Kota Provinsi Lampung