TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cerita Dosen Itera Bikin Masker Organik Berbahan Beras dan Daun Kelor

Ada empat varian masker terbuat dari bahan alami

Dosen Program Studi (Prodi) Teknologi Kosmetik Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Tikarahayu Putri berinisiatif membuat produk masker organik. (IDN Times/Istimewa)

Bandar Lampung, IDN Times - Di era milenial saat ini penggunaan masker kecantikan menjadi salah satu tren. Terutama bagi kalangan gen z dan millennial.

Hal tersebut memicu salah satu dosen Program Studi (Prodi) Teknologi Kosmetik Institut Teknologi Sumatera (Itera) Tikarahayu Putri berinisiatif membuat produk masker organik sederhana dari bahan baku beras dan daun kelor (Moringa Oleifera).

Berikut cerita Tika sapaan akrabnya tertarik membuat masker organik.

Baca Juga: Program KKN Daring Mahasiswa Itera ke SMA/SMK Kedepankan IT Literasi

1. Bahan-bahan organik menjadikan masker aman digunakan ibu hamil

freepik.com

Tika menjelaskan, masker organik merupakan produk kecantikan pribadi dibuat dari bahan alami seperti beras, daun kelor, kunyit, temulawak, dan bahan lainnya.

Penggunaan bahan dasar dari bahan alami tersebut menjadikan masker jenis ini hampir tidak menimbulkan efek samping. Sehingga aman jika digunakan oleh remaja, bahkan oleh ibu hamil dan menyusui sekalipun dapat menggunakannya.

Tika menambahkan, memilih beras sebagai bahan baku karena mudah untuk didapatkan serta mudah diolah menjadi masker. Selain itu beras juga kaya manfaat untuk kesehatan kulit wajah.

"Salah satu kandungan zat yang terdapat dalam beras adalah asam ferulic dan allantoin yang dapat menjadi agen anti-inflamasi yang baik, serta dapat menenangkan kulit yang terbakar akibat paparan sinar matahari,” ujar Tika, Minggu (10/1/2021).

2. Ada empat varian masker, mampu bertahan hinga enam bulan

IDN Times/Istimewa

Tika menyatakan, telah memproduksi empat varian masker organik yaitu susu, arang aktif (charcoal), susu, dan cokelat, serta telah dipasarkan melaui media sosial dan e-commerce.

Penggunaan masker organik tersebut imbuhnya, tahan sampai enam bulan setelah kemasan dibuka. Bahkan, penggunaan masker juga tergolong mudah.

Caranya, hanya mencampurkan bubuk masker dengan air, madu, atau air mawar. Selanjutnya masker dapat digunakan ke seluruh wajah dan ditunggu 15-20 menit. Setelah masker mengering dan kulit terasa kencang, bilas wajah dengan menggunakan air bersih.

3. Manfaat empat varian masker

IDN Times/Istimewa

Tika menjelaskan, masker cokelat bermanfaat sebagai sumber nutrisi dan antioksidan. Cokelat memiliki kandungan senyawa antioksidan dan flavonoid dalam jumlah yang cukup tinggi serta mengandung banyak vitamin dan mineral sehingga coklat dapat melembapkan kulit, anti-aging, dan mencerahkan kulit.

Sementara masker daun kelor memiliki kandungan asam lemak yaitu asam oleat serta memiliki efek antimikroba. “Daun kelor ini sangat cocok dimanfaatkan untuk mengobati jerawat dan komedo. Selain itu daun kelor juga bermanfaat untuk mengecilkan pori-pori dan menyamarkan noda hitam,” ujar Tika.

Varian masker organik dengan kandungan susu dipercaya mampu mengurangi keriput pada wajah karena adanya kandungan enzim dan protein. Sehingga susu dapat melembabkan kulit, membersihkan kulit dari kotoran yang menempel, dan mencerahkan wajah.

Arang aktif Charcoal berfungsi sebagai absorben dimana charcoal mampu mengangkat kotoran yang menyumbat pori-pori hingga timbulnya jerawat. Selain itu juga charcoal memiliki manfaat untuk mendetoksifikasi kulit, menyerap minyak berlebih, dan mengangkat sel kulit mati.

Baca Juga: PLTS Terbesar Indonesia di Kampus Itera Berkapasitas 1 MWp 

Berita Terkini Lainnya