TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cara YKWS dan Kota Metro Bangun Puskesmas Sasar Disabilitas dan Lansia

Bisa diakses seluruh masyarakat khususnya kelompok rentan

Yayasan Konservasi Way Seputih (YKWS) berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Metro memulai Program WASH in HCF (IDN Times/Istimewa)

Metro, IDN Times - Yayasan Konservasi Way Seputih (YKWS) berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Metro memulai Program Air, Sanitasi dan Kebersihan di Fasilitas Kesehatan atau WASH in HCF (Water Sanitation and Hygiene in Health Care Facilities). Program ini didukung oleh SIMAVI dan SNV Belanda.

Menurut Direktur YKWS Febrilia Ekawati, tujuan program tersebut untuk meningkatkan penyediaan layanan dan infrastruktur air, sanitasi dan kebersihan di fasilitas kesehatan (puskesmas) yang inklusif.

"Sehingga bisa diakses oleh seluruh masyarakat khususnya kelompok rentan seperti penyandang disabilitas, lansia, maupun anak-anak," kata Febri, Kamis (15/7/2021).

Baca Juga: Oksigen RS Mardi Waluyo Menipis? Wali Kota Metro Bilang Ini

1. Lokasi Puskemas program WASH in HCF

IDN Times/istimewa

Program berlangsung secara virtual dan pertemuan terbatas dengan protokol kesehatan ketat itu dibuka secara resmi oleh Wali Kota Metro Wahdi, di ruang rapat rumah dinas Wali Kota Metro.

Peserta berasal dari forum disabilitas, akademisi, anggota DPRD kota Metro, Tim Penggerak PKK, organisasi masyarakat, organisasi keagamaan, kelompok perempuan, kader kota sehat, jurnalis dan mahasiswa.

Febri menyampaikan, lokasi puskemas yang menjadi lokus program WASH in HCF di Kota Metro yaitu lokus Puskesmas Mulyojati Kecamatan Metro Barat, Puskesmas Margorejo Kecamatan Metro Selatan, Puskesmas Iringmulyo kecamatan Metro Timur, dan Puskesmas Banjarsari kecamatan Metro Utara.

2. Libatkan partisipasi masyarakat dan jurnalis

Puskesmas di Kelurahan Sotek, Penajam (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Sebagai Pilot project di Indonesia, WASH In HCF baru diselenggarakan di Kota Metro dan Kota Bandar Lampung.

Nantinya program ini akan berlangsung selama 18 bulan. Melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat dan jurnalis dalam peningkatan layanan.

"Kami juga mendorong pembelajaran dari pelaksanaan program untuk direplikasikan di seluruh puskesmas di Indonesia, dengan upaya advokasi di Kementerian Kesehatan," terang Febri.

Baca Juga: SNV dan YKWS Gagas Program Puskemas Ramah Difabel dan Kelompok Rentan 

Berita Terkini Lainnya