Target Selesai 2024, RSPTN Unila Baru Tahap Evaluasi Rancangan Bangun
Plt Rektor: pinjaman dijamin Pemerintah Indonesia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times - Telah mendapat pinjaman sebesar Rp600 miliar sejak Februari 2022 lalu, Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN) Universitas Lampung (Unila) saat ini dalam tahap penetapan konsultan perencana.
Hal ini disampaikan Plt. Rektor Unila, Mohammad Sofwan Effendi ketika diwawancarai di GSG Unila. Ia menyampaikan, progres pinjaman dari Asian Development Bank (ADB) tersebut tentu masih berlanjut hingga saat ini.
“Saat ini pembangunan RS baru disetujui oleh ADB tentang penetapan konsultan perencana dan konsultan perencana ini nantinya akan mengevaluasi DED (Detail Engineering Design atau Rancang Bangun Rinci),” katanya, Kamis (1/12/2022).
Baca Juga: 19 Guru Besar Unila Dikukuhkan, Plt Rektor: Riset Mereka Dibutuhkan
1. RSPTN Unila adalah RS Tipe C berkapasitas 100 tempat tidur
Diketahui, Unila mendapatkan pinjaman dana senilai Rp600 miliar dari ADB untuk pembangunan RSPTN Unula dan Gedung Integrated Riset Center (IRC) Februari 2022 lalu.
Hal ini dilakukan Unila dalam rangka membangun kualitas pendidikan dibidang kedokteran lebih optimal. RSPTN Unila ini rencananya akan dibangun sebagai rumah sakit tipe C atau rumah sakit dengan pelayanan kedokteran spesialis terbatas.
Namun memiliki pelayanan memadai dengan kapasitas 100 tempat tidur, pusat layanan tropical infectious, endocrine and metabolic, geriatrics, dan medical rehabilitation.
Selain itu RSPTN Unila juga akan menggunakan konsep bangunan ramah lingkungan, berbasis IT, efisiensi energi, tahan gempa, dan responsif terhadap gender.
Baca Juga: Cerita Guru Besar Unila, Orasi Ilmiah Terinspirasi Kasus Ferdy Sambo