Keluarga Unila Sampaikan Langkah Rekonstruksi Dongkrak Reputasi Unila
Mulai dari ganti jabatan sampai evaluasi Permenristek Dikti
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times - Keluarga Universitas Lampung (Unila) sampaikan langkah-langkah untuk memperbaiki reputasi kampus setempag.
Keluarga Unila yang terdiri dari mantan pejabat Unila dari berbagai periode ini berkumpul dan mengadakan dialog internal secara luring dan daring, Rabu (24/8/2022) lalu untuk membahas kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) Rektor Nonaktfi Karomani dan beberapa pejabat lainnya.
Rektor Unila periode 1998-2008, Prof Muhajir Utomo mewakili Keluarga Unila menyampaikan kesedihan, kekecewaan, sekaligus meminta maaf kepada masyarakat Lampung atas kasus penyuapan yang menyeret nama universitas pada seleksi penerimaan mahasiswa baru Unila 2022 jalur mandiri (SIMANILA).
"Kami prihatin, marah, kecewa, sedih serta memohon maaf kepada masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Lampung, dan pemangku kepentingan lainnya atas peristiwa yang terjadi," katanya, Jumat (26/8/2022).
Baca Juga: Kasus Suap Unila, Rumah Adik Andi Desfiandi Ikut Digeledah KPK
1. Keluarga Unila yang hadir mulai dari rektor hingga dekan Unila periode 1998 hingga sekarang
Pada dialog tersebut, hadir beberapa mantan pejabat Unila mulai dari rektor hingga dekan yang menjabat mulai 1998 hingga saat ini. Di antaranya Muhajir Utomo
Kemudian juga ada Ir. Anshori Djausal, MT yakni Seniman Lampung sekaligus Wakil Rektor 4 Unila Periode 2004-2008 dan Ketua Purna Bakti. Lalu ada Prof. John Hendri, Ph.D, pernah menjabat sebagai Plt. Rektor Untidar Magelang 2018 dan UNG Gorontalo 2019.
Juga ada Prof. Dr. Bustanul Arifin yakni Guru Besar Fakultas Pertanian Unila, Dr. Syarief Makhya selaku Dekan FISIP Unila Periode 2017-2021, Dr. Muhammad Thoha sebagai Wakil Rektor 3 Unila Periode 2000-2008, dan Prof. Admi Syarif, Ph.D dari FMIPA.
Baca Juga: KPK Temukan Uang Asing Senilai Rp2,5 M Terkait Suap Rektor Unila