Bandar Lampung Dapat Rp7,4 Miliar dari BKKBN Pusat, Buat Apa Saja?
Angka stunting di Bandar Lampung turun menjadi 11,1 persen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times - Bandar Lampung mendapatkan Dana Alokasi Khusus sebesar Rp7,4 miliar dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di 2023.
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo mengaku terkesan dengan penurunan angka stunting di Bandar Lampung dari 19,4 persen di 2021 menjadi 11,1 persen di 2022. Ia berharap dengan dana tersebut angka stunting di Bandar Lampung bisa lebih rendah lagi di tahun ini.
”Saya kira Bandar Lampung bisa jadi contoh bersama. Pertama KB-nya bagus, saya cek lebih dari 57 persen masyarakatnya sudah KB dan jarak anaknya juga bagus. Kedua makanan di sini ikan dan telur tercukupi, hasil-hasil pertanian cukup jadi kesadaran masyarakat juga bagus,” katanya ketika melakukan kunjungan ke Bandar Lampung, Senin (6/2/2023).
Baca Juga: Disegel Pemkot Bandar Lampung, DPRD Segera Panggil Owner Angel's Wing
1. Anggaran 2023 lebih kecil dari tahun sebelumnya
Menurut data dari BKKBN, Pemerintah Kota Bandar Lampung mendapat DAK sebesar Rp9,4 miliar untuk pelayanan di bidang pengendalian penduduk, keluarga berencana, dan pemberdayaan perempuan periode 2022. Namun 2023 berkurang menjadi Rp7,4 miliar.
“DAK ini kan gak sekaligus kita berikan. Kemarin sudah kita serahkan 2 M ya, dan baru segitu saja penurunan stuntingnya sudah bagus, saya harap tahun ini bisa lebih banyak lagi turunnya,” ujarnya.
Hasto juga menyampaikan agar dinas pengendalian penduduk, keluarga berencana, dan pemberdayaan perempuan (PPKB) kota bisa menginventarisasi tiap kelahiran per hari beserta berat dan panjang badan bayi sehingga dapat mengetahui risiko stunting per harinya.
“Jumlah kelahiran anak di Bandar Lampung ini sekitar 400 anak per hari, nah 400 anak ini semuanya harus masuk ke data dinas. Catat panjang dan beratnya. Kalau 50 persen saja yang punya risiko stunting, itu ibu (kadis) sudah ringan kerjanya,” ungkapnya.
Baca Juga: Salah Kaprah Pendidikan Seks, Kepala BKKBN: Masih Saja Dianggap Tabu