5 Tips Sehat Puasa Ramadan Bagi Anak, Konsumsi Banyak Buah!

Pastikan anak-anak tetap terhidrasi dan minum banyak air selama jam nonpuasa. Jus organik dan minuman berbasis yogurt bisa jadi alternatif, jika anak tidak makan buah. American Academy of Pediatrics juga telah merekomendasikan tidak lebih dari 12 oz (350 ml) jus per hari.

Seperti diketahui, jus memberikan banyak asupan gula, maka akan jauh lebih baik bila digantikan dengan buah utuh, yang punya serat dan mengandung lebih banyak nutrisi. Minuman berbasis air atau susu serta yogurt seperti buttermilk, adalah sumber lebih baik untuk hidrasi dan pilihan tepat bagi anak-anak mengalami masalah kurang minum air.

Selain itu, salad buah juga diproyeksi dapat menjaga hidrasi, sehingga baik dikonsumsi selama sahur dan makanan berbuka puasa guna menjaga tingkat energi di dalam tubuh.

Pastikan anak-anak mengonsumsi makan kaya akan tinggi protein. Gizi tersebut dapat diperoleh dari makanan seperti selai kacang, keju, yogurt atau susu. Orang tua juga dapat mengakali makanan sang buah hati dengan menambahkan kacang-kacangan, terutama almond dalam menu sahur karena mengandung protein dan karbohidrat.

Protein lain penting bagi tubuh juga bisa diperoleh dari mengonsumsi telur dan produk susu lainnya. Jika anak mengalami intoleransi laktosa, dimana terjadi sentifitas pada makanan bersumber laktosa dan kadang gandum, maka dapat diganti dengan susu kedelai, telur orak arik, roti panggang, pancake, daging asap.

Kurma dan salad buah menjadi alternatif pembuka yang baik bagi anak. Itu lantaran memiliki kadar serat membantu sistem pencernaan. Hal ini juga memicu anak untuk terus makan karena memperlambat rasa kenyang.

Namun, orang tua juga perlu tahu untuk gula sederhana seperti fruktosa dan sukrosa (gula meja) juga harus dibatasi bahkan dihindari. Itu guna menjaga agar anak-anak tidak terjadi peningkatan kadar gula tinggi pasca berbuka atau selama jam-jam puasa karena ini bisa memicu obesitas.

Disarankan loh, untuk memperbanyak buah dan sayur dalam menu berbuka dan sahur bagi anak.

Makanan berbuka dan sahur sebaiknya diberikan secara bertahap sepanjang waktu berbuka sampai sahur. Mulai dari makanan ringan saat berbuka, makanan berat sesudah magrib, dan menu camilan setelah tarawih.

Teruntuk menu sahur, pilihlah makanan mengandung tinggi protein dan karbo komplek (gandum dan sereal) juga minuman berbasis susu (susu dan yogurt) akan mengopimalkan energi si kecil.

Selain itu, anak juga harus menghindari makanan yang terlalu pedas karena akan bisa mengganggu proses cernanya dan juga tinggi garam karena akan mempengaruhi hidrasinya.

Untuk menjaga anak agar tetap terjaga rehidrasinya, disarankan untuk membatasi aktifitas diluar dan berlebihan di luar rumah. Perbanyak aktivitas di dalam ruangan dan mengoptimalkan aktifitas yg tidak banyak menghabiskan energi.

Itulah beberapa tips puasa Ramadan bagi anak.  Semoga puasa dijalankan anak menjadi puasa sehat dan mencapai hasil sesuai diinginkan ya.