2. "Mungkin kamu perlu mengubah diri"

ilustrasi wanita duduk menyendiri (pexels.com/129684048)

Dilansir Bustle, Liz Enochs, seorang commerce writer di Bustle Digital Group, menuliskan jika seseorang menyarankan agar mengurangi atau mengubah diri untuk cocok dengan orang lain, itu adalah tindakan tidak hanya keliru tetapi juga dapat merusak.

Hal ini mengindikasikan mengubah identitas asli demi memenuhi ekspektasi orang lain atau untuk mendapatkan kasih sayang seseorang bukanlah pendekatan sehat dalam hubungan. Meskipun memerlukan lebih banyak waktu untuk menemukan seseorang cocok dengan kepribadian asli, hubungan yang muncul dari autentisitas tersebut akan lebih kuat dan bermakna.

Baca Juga: 11 Reaksi Cewek Ketika Tahu Dirinya Telah Diselingkuhi

3. "Bagaimana bisa kamu masih sendiri?"

ilustrasi kedua wanita bercengkrama (pexels.com/tirachardkumtanom)

Pertanyaan seperti ini mungkin kerap diajukan kepada seseorang yang masih lajang, dan seringkali dimaksudkan sebagai komentar yang ramah atau rasa ingin tahu tentang status hubungan mereka. Namun, meskipun bisa dimaksudkan baik, pertanyaan ini juga bisa terasa seperti mencari informasi pribadi atau menggali rahasia seseorang.

Dilansir VICE, pertanyaan ini dapat membuat seseorang merasa seperti "masalah" atau kesalahan terletak pada diri mereka sendiri, padahal kenyataannya masalah tersebut tidak selalu berkaitan dengan keputusan atau tindakan individu tersebut, tetapi juga bisa dipengaruhi faktor eksternal dan situasional.

4. "Tidakkah kamu takut hidup sendiri?"

ilustrasi kedua wanita bercengkrama (pexels.com/ekaterinabolovtsova)

Orang menanyakan pertanyaan ini mungkin tidak memahami setiap orang memiliki alasan berbeda untuk hidup sendiri dan itu adalah pilihan pribadi yang sah. Pertanyaan seperti ini bisa saja membuat seseorang merasa dinilai berdasarkan status hubungannya dan merasa tertekan untuk menjelaskan pilihan hidup mereka.

Banyak orang yang hidup sendiri merasa bahagia dengan kehidupan mereka dan menikmati kemandirian, kebebasan, dan kesempatan untuk mengejar minat dan tujuan pribadi tanpa ketergantungan pada pasangan. Pertanyaan semacam ini bisa mengabaikan fakta beberapa orang bahagia dan puas dengan hidup mereka yang sendiri.

5. "Seharusnya kamu pergi ke tempat tersebut, siapa tahu dapat jodoh"

ilustrasi kedua wanita bercengkrama (pexels.com/cliffbooth)

Kalimat ini adalah saran sangat umum dan klise sering diucapkan oleh banyak orang. Mencari pasangan atau jodoh bukanlah hal bisa diputuskan hanya dengan pergi ke tempat-tempat tertentu. Kehidupan percintaan dan hubungan lebih kompleks daripada sekadar menghadiri suatu acara atau lokasi tertentu.

Ditambah lagi tidak semua waktu para jomblo dapat dihabiskan untuk mencari pasangan atau mengikuti saran-saran tersebut. Setiap orang memiliki hak untuk memilih cara dan tempat di mana mereka ingin bertemu orang baru tanpa perlu mendengar saran tidak diminta dari orang lain.

Baca Juga: 3 Alasan Logis Mengakhiri Hubungan Walaupun Masih Saling Cinta

6. "Beri kesempatan bagi dia yang mendekatimu, dia juga lumayan kok!"

ilustrasi pria dan wanita (pexels.com/veraarsic)

Kalimat ini dapat mendorong orang untuk mengabaikan atau meremehkan kriteria pribadi dan nilai-nilai mereka dalam mencari pasangan. Hanya karena seseorang terlihat "lumayan" tidak berarti mereka memiliki kompatibilitas atau nilai-nilai sesuai dengan seseorang mencari hubungan lebih dalam.

Kalimat tersebut juga dapat mengesankan seseorang harus menerima siapa pun yang mendekati mereka tanpa mempertimbangkan kemandirian atau pilihan pribadi. Ini juga dapat meremehkan hak seseorang untuk mengambil keputusan yang tepat untuk diri mereka sendiri dalam hal hubungan.

7. "Kamu tidak dapat mencintai siapa pun sampai mencintai diri sendiri"

ilustrasi menghibur teman yang sedih (pexels.com/karolinagrabowska)

Setiap individu memiliki nilai-nilai berbeda dan pandangan tentang apa yang penting dalam hubungan. Seseorang tidak menyukai kalimat tersebut mungkin memiliki nilai-nilai yang berbeda dalam konteks hubungan.

Bagi beberapa orang, kalimat tersebut bisa saja membuat mereka merasa tidak layak atau bersalah karena mereka belum sepenuhnya mencintai diri sendiri. Ini dapat menciptakan tekanan yang tidak perlu dan perasaan rendah diri.

Mencintai diri sendiri memang penting, tapi semua orang bisa mencintai dan memiliki hubungan sehat dengan orang lain tanpa harus sempurna terlebih dahulu.

8. "Kita perlu mencarikan pasangan untuk kamu"

ilustrasi perkumpulan sedang bermain (pexels.com/yankrukov)

Kalimat tersebut bisa terasa menghakimi atau mendikte pilihan hidup para lajang. Ini bisa membuat mereka merasa tekanan untuk menjalin hubungan, padahal mungkin mereka sedang bahagia dengan status lajang mereka.

Orang-orang memiliki berbagai alasan mengapa mereka mungkin belum menjalin hubungan, dan mereka ingin memiliki kendali atas keputusan tersebut tanpa merasa terpaksa oleh orang lain. Oleh karena itu, penting untuk menghormati pilihan hidup orang lain dan tidak memaksa mereka untuk menjalin hubungan jika mereka tidak merasa siap atau ingin melakukannya.

9. "Sudah coba aplikasi kencan?"

ilustrasi wanita menatap fokus ke laptop (pexels.com/lizasummer)

Saran ini seringkali diberikan dengan niat membantu, tetapi bisa membuat jomblo merasa seperti mereka diharapkan untuk mencari pasangan secara aktif melalui aplikasi. Pertanyaan semacam ini juga bisa membuat orang merasa diharapkan untuk mencoba sesuatu yang mungkin tidak mereka inginkan atau tidak mereka sukai hingga menciptakan perasaan tidak nyaman.

Tidak semua orang juga bisa merasa nyaman dengan kencan online, dan beberapa dari mereka mungkin memiliki pengalaman negatif dengan aplikasi kencan. Selain itu, beberapa orang lebih suka cara kencan lama seperti bertemu di bar, acara, atau bahkan di toko kelontong, dan itu adalah hak prerogatif mereka.

Setiap individu memiliki perjalanan hidupnya sendiri, dan pertanyaan atau komentar semacam di atas mungkin tidak selalu sesuai atau diinginkan. Para jomblo juga memiliki hak untuk menjalani hidup sesuai dengan pilihannya tanpa merasa diberi tekanan atau dinilai oleh orang lain.

Baca Juga: 5 Dampak Negatif Gampang Terbawa Perasaan Hubungan Asmara