Sukses Jualan Cipuk, Mahasiswa Unila Raup Cuan Belasan Juta

- Mahasiswa Unila sukses jualan cipuk
- Pemuda 22 tahun rintis usaha cipuk saat kuliah
- Yoikii Food siap ekspansi dengan sistem franchise dan berencana mendaftar ke GoFood dan ShopeeFood
Bandar Lampung, IDN Times - Menjadi mahasiswa sekaligus pengusaha bukan hal mudah, tapi Cahya Dwi Saputra berhasil membuktikan keduanya bisa dijalani dengan komitmen tinggi. Mahasiswa Agribisnis Universitas Lampung (Unila) angkatan 2021 ini sukses mengembangkan usaha Yoikii Food, menjual camilan kekinian seperti tahu bulat, sotong, cireng, dan produk andalannya adalah cipuk alias aci kerupuk.
“Saya yakin bahwa usaha dan niat yang baik akan bermuara pada kesuksesan. Selain itu tujuan saya menekuni bisnis ini karena saya ingin mandiri, tidak membebani orang tua, dan membantu ekonomi keluarga,” kata Cahya, Kamis (3/7/2025).
1. Kuliah sambil usaha, pemuda ini sukses rintis bisnis Cipuk

Pemuda 22 tahun asal Bandar Lampung ini menceritakan awal memulai usahanya dari hasil ngojek dan menyisihkan beasiswa KIP Kuliah. Perjalanan usahanya dimulai saat semester 6. Kala itu, ia aktif di program MBKM Kewirausahaan Kemendikbudristek, yang dijalankan jurusan Agribisnis melalui Agriiku, kafe inovasi kewirausahaan Unila.
Di situlah ia mengasah keterampilan bisnis secara langsung, mulai dari produksi, pemasaran, hingga manajemen keuangan. Namun, menjalankan bisnis sambil kuliah jelas bukan perkara mudah.
Di masa awal, jadwalnya sangat padat. Ia bangun subuh untuk ngojek, lalu ke pasar membeli bahan dagang. Siang kuliah, sore sampai malam berjualan, dan tengah malam membuat cipuk untuk jualan esoknya.
“Setiap hari rutinitas saya seperti itu. Tapi di setiap perjuangan itu saya selipkan harapan semoga usaha ini akan berproses dan berprogres dengan izin Allah,” tuturnya.
2. Cahya pilih kuliah nomor satu, bisnis tetap jalan terus

Cahya pun belajar membuat skala prioritas. Jika harus memilih, kuliah tetap nomor satu. Ia tidak keberatan jika pendapatan hari itu turun demi menghadiri perkuliahan.
“Keduanya bisa jalan asal mau berkorban waktu dan tenaga,” ucapnya.
Kini Yoikii Food memiliki dua cabang dengan omzet mencapai belasan juta per bulan. Cahya memilih lokasi jualan sangat strategis yakni di Kampung Baru, daerah yang menjadi lokasi kos-kosan mahasiswa Unila sekaligus pusat kuliner para pelajar dan mahasiswa Bandar Lampung.
Selain mengandalkan lokasi strategis, Cahya juga aktif memasarkan produknya menggunakan media sosial seperti Instagram, TikTok, dan WhatsApp. Menurutnya, saat usaha sempat sepi, terutama saat mahasiswa libur, ia memilih menutup salah satu cabang dan fokus pada lokasi strategis yang ramai masyarakat umum. Langkah ini diambil untuk menekan biaya operasional tanpa menurunkan pendapatan secara drastis.
“Modal awal saya dari hasil ngojek dan beasiswa. Waktu baru buka, sepi banget, tapi berkat teman-teman yang datang dan support, perlahan mulai dikenal. Relasi pertemanan di kampus jadi nilai tambah usaha saya,” ujarnya.
3. Yoikii Food siap ekspansi, Cahya andalkan doa dan kerja keras

Ke depan, Cahya menargetkan ekspansi usaha dengan sistem yang sedang disiapkan, seperti franchise. Ia juga berencana mendaftarkan usahanya ke platform seperti GoFood dan ShopeeFood.
Penambahan varian produk pun masuk dalam rencana pengembangan. “Jangan terlalu banyak mikir, mulai aja dulu. InsyaAllah kalau niatnya baik, hasilnya juga baik," jelasnya.
"Saya juga sadar bahwa semua ini terjadi karena Allah yang menghendaki. Usaha, semangat, dan doa orang tua adalah bekal utama saya,” katanya.