3 Kebiasaan Bikin Kreativitas Tetap Terjaga saat Hadapi Masa Sulit
ilustrasi burnout (pexels.com/energepic-com)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tak dapat dipungkiri dalam hidup, kita semua pernah menghadapi masa-masa sulit. Hal ini bisa memengaruhi pekerjaan pada akhirnya menguji kreativitas dan produktivitas.
Kreativitas membutuhkan pemikiran luas untuk menghasilkan ide dan ketahanan emosional serta konsistensi. Namun tentu tak mudah untuk bisa mempertahankan kreativitas di tengah tekanan yang sedang dihadapi.
Terkadang semua energi hilang begitu saja saat kamu sedang terperangkap dalam sebuah masalah. Kondisi seperti stres, dan kelelahan bisa memengaruhi kemampuan untuk berpikir kreatif atau mengekspresikan ide.
Bahkan memiliki niat untuk memulai bekerja saja pasti sulit. Hal ini akan menyulitkan terutama jika kamu bekerja dalam industri yang membutuhkan banyak sekali ide-ide kreatif. Berikut ini merupakan tiga kebiasaan yang bisa kamu terapkan agar kreativitas tetap menyala saat kamu hadapi masa sulit!
Baca Juga: 8 Kebiasaan Buruk Pagi Hari Dapat Merusak Produktivitas Kamu!
1. Buat batasan penggunaan media dalam satu hari
ilustrasi dampak sosial media (unsplash.com/jakobowens1)Media sosial memberikan dampak sangat luar biasa dalam kehidupan masa kini. Kebanyakan dari kita haus untuk mencari hiburan dikala stres. Salah satunya berselancar di media sosial dalam waktu sangat lama, hanya untuk mencari dopamin mendistraksi pikiran.
Namun, saat kita dihadapkan pada masa-masa sulit, penggunaan berlebihan media sosial dapat menjadi penghambat utama dalam menjaga kreativitas dan kesejahteraan mental. Media sosial sering membombardir pikiran dengan cerita dan gambar yang malah membuat kamu terkuras energinya.
Semakin kamu berlama-lama di media sosial kamu semakin cemas, sedih bahkan depresi. Dengan keseimbangan yang tepat, kamu dapat memanfaatkan media sosial sebagai alat mendukung kreativitas dan kesejahteraan pribadi, bukan sebagai beban tambahan dalam masa sulit. Jadi, batasi penggunaannya sesuia kebutuhanmu, ya!
2. Cari pekerjaan bikin semangat untuk menambal perasaan sedihmu
ilustrasi nongkrong bareng teman (pexels.com/wildlittlethingsphoto)Setiap orang punya waktu dan energi terbatas, dan kamu jangan pernah merasa sendirian. Terkadang upaya untuk mengatasi setiap masalah malah membuat kamu kewalahan untuk mencapai sesuatu yang berarti. Sebaiknya, ketika kamu sedang menghadapi masa sulit, tidak serta merta berhenti untuk berusaha dan menyerah pada keadaan.
Melainkan mencoba mencari pengalihan berupa pekerjaan lain yang membuat kamu lebih bersemangat. Cari hal yang bisa kamu kerjakan yang dengan melakukan itu kamu bisa menambal kesedihan. Akan lebih bermanfaat menemukan pekerjaan membuat kamu termotivasi dan menggunakannya untuk mengatasi kesengsaraan yang kamu hadapi.
3. Arahkan kembali mode standar biasa kamu miliki
ilustrasi mengangsur pekerjaan (unsplash.com/chklanov)Saat kamu telah lama kehilangan arah dan tujuan karena menghadapi masa sulit, kini saatnya kembali. Pikirkan siapa dirimu yang dulu bisa sangat bersemangat, punya banyak ide dan juga selalu bisa menghadapi masalah yang ada. Arahkan kembali mode standar dalam dirimu selama ini terlupakan. Setiap kali kamu kehilangan arah, coba untuk selalu kembali pada kehidupan normalmu.
Jangan terlalu memfokuskan pikiran pada masa-masa sulit, apalagi pada sesuatu yang berada di luar kendalimu. Apalagi jika hal tersebut membajak pikiran dan menciptakan cerita sendiri yang lebih buruk lagi. Ketakutan ini hanya akan membuat kamu semakin terpuruk dan kehilangan kreativitas.
Dengan pemahaman yang lebih tentang bagaimana masa sulit memengaruhi kreativitas, kamu dapat mencari solusi dan strategi untuk menjaga kreativitas tetap hidup dan berkembang. Bahkan dalam situasi yang penuh tekanan sekalipun. Jangan biarkan dirimu menghadapi kesulitan terlalu lama, sebab life must go on!
Baca Juga: 5 Hal Bisa Menjadi Batu Loncatan dalam Hidupmu, Termasuk Kritik?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
