TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penyebab Telinga Berdenging, Jangan Disepelekan Ya 

Cari tahu apa penyebabnya

ilustrasi gangguan pendengaran (wdent.it)

Bandar Lampung, IDN Times - Pernah merasakan telinga berdenging? Secara medis kondisi itu disebut tinnitus.

Menurut dr spesialis Telinga, Hidung, Tenggorok (THT) Rully Satriawan, telinga berdenging memang kerap dirasakan waktu sebentar maupun secara terus menerus. Kondisi itu menurutnya tidak bisa disepelekan dan tidak bisa dianggap normal-normal saja.

Untuk itu, perlu adanya pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter spesialis THT atau dokter umum.

"Berdenging itu gak normal pasti ada terjadi sesuatu. Setelah diperiksa kan nanti dicocokan dengan keluhan lain," kata dokter dr Rully kepada IDN Times Kamis (3/5/2021).

1. Penyebab telinga berdenging

kenalipendengaranmu.id

Menurut dr Rully ada banyak faktor penyebab telinga berdenging. Bisa saja karena terjadinya peradangan, sumbatan di telinga atau terjadi masalah di bagian saraf pendengar.  

"Mulai dari area luar telinga, bagian tengah sampai gendang telinga dan bagian siput sensor pendengar perlu dilakukan pemeriksaan. Supaya bisa tau permasalahannya di mana," ujar dokter yang bertugas di Graha Spesialis Metro ini.

Namun dari banyak kasus telinga berdengung yang ia temui disebabkan peradangan dari area luar telinga mau pun telinga bagian tengah. 

"Telinga luar itu dari daun telinga sampai gendang telinga. Dari gendang telinga itu telinga tengah. Kemudian ada rumah siput dan saraf pendengaran itu bagian dalam," jelasnya.

Baca Juga: Kelola Kesehatan Mental Ala Anisa Rumah Psikologi Lampung

2. Jika dibiarkan bisa ganggu pendengaran

ilustrasi pemeriksaan dokter (freepik.com/jcomp)

Menurutnya, sumbatan atau peradangan dalam telinga bisa disebabkan suara terlalu bising. Seperti suara mesin, lengkingan terlalu keras atau bisa juga penggunaan headset terlalu keras saat mendengarkan musiknya.

"Kalau telinga berdenging tandanya ada sesuatu di telinga, ada gangguan saraf di telinga dalam. Jadi harus diperiksa biar dikaitkan dengn gejala lainnya seperti apa," ujarnya.

Rully menyampaikan, jika dibiarkan pendengarannya bisa semakin berkurang. Beruntung jika gejalanya ringan kemungkinan masih bisa kembali normal. Namun jika gejalanya sudah parah pendengaran bisa tidak kembali lagi.

3. Idealnya telinga tidak perlu dibersihkan

columbiabasinhearing.com

Ia menjelaskan terkait cara merawat telinga sebaiknya tidak pernah dibersihkan sama sekali. Terlebih menggunakan alat pembersih seperti cotton bud menurutnya secara medis itu tidak disarankan.

"Kotoran telinga itu fungsinya sebagai anti serangga, sebagai proteksi sehingga kalau dibersihkan sampai bersih malah meradang. Jadi kalau mau bersihin dari sisi luar saja pakai tisu," jelasnya.

Rully mengatakan, telinga memiliki mekanisme khusus mengeluarkan kotoran. Itu terjadi saat sedang mengunyah makanan dan saat pertumbuhan kulit telinga kotoran akan bergerak sedikit demi sedikit keluar.

"Kalau sudah keluar dan keliatan di lubang telinga itu bisa dibersihkan," ujarnya.

4. Beberapa orang kotoran telingamya tidak keluar

Pexels/Duong Nhan

Namun menurutnya ada kasus tertentu yang menyebabkan kotoran telinga menumpuk dan tidak keluar sehingga terjadi gangguan pendengaran. Namun itu hanya terjadi pada beberapa orang.

Sebab kotoran telinga bergantung pada jenis kulit seseorang. Ada yang bentuknya seperti ketombe, pasta gigi atau ada yang padat.

"Kalau jenis kotorannya padat, saat dibersihkan menggunakan cutten bad justru akan menyumbat karena kotorannya masuk ke dalam," terangnya.

Baca Juga: 5 RSIA di Bandar Lampung, Biaya Persalinan dan Fasilitas

Berita Terkini Lainnya