Jurnalku Coffee Bikes, Kopi ala Cafe Keliling Pertama di Lampung!

05 Okt 2023, 17:02 WIB

Jurnalku Coffee Bikes. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Bandar Lampung, IDN Times - Ngopi di cafe sudah menjadi gaya hidup bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia khususnya di Bandar Lampung. Hampir setiap sudut ibu kota Provinsi Lampung ini terdapat kedai kopi dengan berbagai macam konsep unik.

Salah satu yang unik adalah Jurnalku Coffee Bikes. Kopi ala cafe keliling pertama di Lampung. Di atas sebuah cart sepeda listrik, kopi-kopi ini siap hadir di lokasimu saat itu juga.

PIC Jurnalku Coffee Bikes Lampung, Edwardo Setiawan mengatakan konsep kopi keliling ini datang ketika dirinya melihat pasar minuman kopi belum banyak untuk kalangan menengah ke bawah. Sehingga tak hanya menyediakan kopi siap minum, ia juga menghadirkan kopi enak dengan harga terjangkau.

“Market kopi kan besar banget. Sekitar 80 persen didominasi kelas menengah yakni dengan harga 18-20 ribu, kelas atas pun ada marketnya dengan harga 40 ribuan. Tapi saya lihat market menengah ke bawah gak ada nih, jadi kami hadirkan ini agar mereka juga bisa menikmati cita rasa kopi ala cafe hingga packagingnya dengan harga mulai dari 8 ribu saja,” katanya pada IDN Times, Kamis (5/9/2023).

1. Memilih sepeda listrik karena lebih ramah lingkungan

Jurnalku Coffee Bikes. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Edwardo menjelaskan, Jurnalku Coffee Bikes merupakan bagian dari Jurnalku Grup sudah berdiri sejak 2022 lalu. Jurnalku Group awalnya memulai jualan kopi dengan sepeda listrik pada Juni 2023 dan ternyata animonya cukup tinggi.

“Terus saya berpikir, kenapa saya gak buka di Lampung aja, soalnya saya orang Lampung. Jadilah saya minta sama partner saya untuk membuka juga di Lampung dan kebetulan belum ada juga yang seperti ini,” katanya.

Edwardo mengatakan, dipilihnya sepeda listrik menjadi bagian Jurnalku Coffee Bikes adalah karena saat ini pemerintah sedang mencanangkan moda transportasi listrik sebagai kendaraan ramah lingkungan. Sehingga untuk mendukung hal itu, sepeda listrik pun lebih dipilih ketimbang menggunakan sepeda motor.

2. Jadwal dan rute keliling

Jurnalku Coffee Bikes. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Saat ini Jurnalku Coffee Bikes Lampung baru memiliki satu cart kopi keliling dengan jam operasional mulai pukul 11.00 sampai 21.00 WIB. Targetnya bulan ini Edwardo akan menambah empat armada lagi hingga Desember 2023.

“Rutenya kalau pagi itu kita ke Sultan Agung dan sekitar Way Halim, terus lanjut sore itu ke Jalan Teuku Umar sampai Pahoman, dan malamnya di Jalan Kartini,” jelasnya.

Sedangkan untuk menunya saat ini total ada empat menu kopi yakni Kopi susu dengan sweet cream (KopSu Dolce), Kopi Susu dengan Gula Aren (KopSu Keraton), Kopi susu dengan salted caramel yang manis gurih (KopSu Salted Caramel), dan Kopi hitam dengan rumbullion (KopHi Rebel) dengan harga mulai Rp8.000.

lalu ada empat menu non kopi yakni Teh Earl Grey dengan strawberry (TanTe BerTea), Coklat menggunakan dark chocolate dengan susu creamy, Teh Earl Grey dengan susu creamy (Earl Grey Milk Tea), dan Teh Earl Grey manis (Teh Ningrat) dengan harga mulai Rp5.000.

3. Kopi dengan metode cold brew jadi salah satu signature menu di Jurnalku

Jurnalku Coffee Bikes. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Untuk menu rekomendasi, Edwardo menyarankan masyarakat untuk mencoba menu unik dari Jurnalku yakni KopHit Rebel dan menu best seller yakni Earl Grey Milk Tea.

Ia mengatakan, KopHit Rebel menggunakan metode cold brew/seduh dingin atau merendam kopi dengan air dingin sehingga lebih aman di lambung. Selain kopi ini juga memiliki cita rasa unik dari campuran rumbullion dan jeruk nipis.

"Terus Milk Tea kita juga best seller. Soalnya kita gak pakai teh biasa. Kita pakai Earl Grey yang lebih wangi dan punya rasa khas,” jelasnya.

4. Menggunakan biji kopi dari petani lokal di Liwa

PIC Jurnalku Coffee Bikes Lampung, Edwardo Setiawan. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Alumni Universitas Trisakti ini menyampaikan, untuk semua menu kopi, Jurnalku menggunakan biji kopi robusta asli dari petani di Liwa, Lampung Barat. Mereka juga melakukan roasting kopi sendiri hingga kematangan medium dark.

“Bahkan yang Jurnalku di Jakarta juga pakainya kopi Lampung. Untuk produksi sendiri, sebulan itu kita bisa habis sekitar 20-25 kilogram bahan baku kopi. Jadi kualitas kopinya kita berani jamin dan selalu fresh. Saat ini, kita juga sedang memproses untuk halal MUI," paparnya.

Terkait omzet, Edwardo mengatakan selama satu bulan Jurnalku di Lampung berjalan, ia telah menjual lebih dari 1.500 gelas kopi dengan pendapatan mencapai Rp15 juta per bulan.