September 2023 Inflasi Lampung 0,33 Persen, Pulsa Ponsel Satu Pemicu

Peluang keuntungan dari trafik telekomunikasi tahun politik

Bandar Lampung, IDN Times - Inflasi gabungan di dua kota provinsi Lampung yakni Bandar Lampung dan Metro periode September 2023 sebesar 0,33 persen. Inflasi itu lebih tinggi dibanding periode Agustus 2023 diangka 0,30 persen.

Tapi, inflasi periode terlapor lebih tinggi dari inflasi nasional sebesar 0,19  persen dan inflasi gabungan 24 kota di wilayah Sumatera sebesar 0,32 persen.

1. Rincian lengkap pemicu inflasi

September 2023 Inflasi Lampung  0,33 Persen, Pulsa Ponsel Satu PemicuPertamina mencatat adanya peningkatan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) Pertamax RON 92 dan Pertamax Turbo RON 98 di Lampung. (Dok. PPN Sumbagsel).

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Budiyono menjelaskan, dilihat dari sumbernya, inflasi September 2023 didorong peningkatan harga pada beberapa komoditas seperti beras, bensin, akademi atau perguruan tinggi, daging ayam ras dan biaya pulsa ponsel. Andil masing-masing sebesar 0,312 persen; 0, 064  persen; 0,0 32 persen; 0,02 9 persen; dan 0,018 persen.

Kenaikan harga beras terutama disumbang oleh harga beras medium meningkat 13,08 persen month to month (mtm) di penggilingan. Itu lebih tinggi dibandingkan 5,48 persen (mtm) pada bulan sebelumnya.

"Kenaikan ini terutama dipengaruhi oleh faktor demand pull dari pulau Jawa dampak El Nino di tengah prognosa peningkatan produksi beras Lampung pada triwulan II 2023," papar Budiyono, Senin (2/10/2023).

Sedangkan pemicu inflasi bensin, dipengaruhi kenaikan harga Pertamax (Rp800/liter) dan Pertamax Turbo (Rp1.300/liter) oleh pemerintah sebagai respon terhadap meningkatnya harga minyak mentah dunia. Sementara itu, kenaikan harga daging ayam ras disebabkan pemotongan dini dilakukan pelaku usaha untuk menyesuaikan harga jual dengan HET (Rp36.750/kg).

Rerata harga daging ayam ras pada September 2023 masih pada kisaran Rp35.200/kg. Sementara kenaikan harga untuk biaya perguruan tinggi sejalan dengan penyesuaian tahunan. Kenaikan harga pulsa ponsel sejalan dengan strategi bisnis pelaku usaha dalam menyikapi peluang keuntungan dari trafik telekomunikasi di tahun politik.

Baca Juga: Ini Daerah Disasar PGN Pengembangan Proyek Biomethane Ramah Lingkungan

2. Ternyata ada komoditas alami deflasi

September 2023 Inflasi Lampung  0,33 Persen, Pulsa Ponsel Satu Pemicuilustrasi telur (pexels.com/Pixabay)

Menurut Budiyono, inflasi yang masih terkendali pada September 2023 didukung oleh deflasi pada sebagian komoditas, antara lain telur ayam ras, bawang merah, bawang putih, minyak goreng dan cabai rawit. Andil masing-masing kelompok itu sebesar -0,074  persen; -0,026 persen; – 0,0 21 persen; -0,00 persen; dan -0,016 persen.

Penurunan harga telur ayam ras dipengaruhi permintaan yang turun pada September 2023 pasca dilakukannya percepatan penyaluran bansos pada Agustus 2023. Sedangkan penurunan harga bawang merah disebabkan berlanjutnya periode panen bawang merah di Brebes yang dihasilkan dari penanaman bulan April – Mei 2023.

Sementara itu, penurunan harga minyak goreng sejalan dengan masuknya periode puncak panen untuk TBS kelapa sawit.

3. Mitigasi risiko perlu diwaspadai

September 2023 Inflasi Lampung  0,33 Persen, Pulsa Ponsel Satu PemicuIlustrasi beras (vecteezy.com/chormail153750)

Budiyono mengatakan, ke depan, KPw BI Provinsi Lampung memprakirakan inflasi IHK gabungan kota di Provinsi Lampung akan tetap terjaga pada rentang sasaran inflasi 3±1 persen (yoy) sampai akhir tahun 2023 .

Namun demikian imbuhnya, diperlukan upaya mitigasi risiko-risiko antara lain, dari Inflasi Inti berupa shock aggregate demand di tengah kondisi excess liquidity; kenaikan UMP 2023 dan momen tahun politik. Mitigasi risiko lainnya adalah rendahnya capaian pemulihan daya beli masyarakat yang berpotensi menyebabkan kenaikan inflasi inti di kemudian hari akibat respon penurunan volume produksi pelaku usah sebagai bentuk efisiensi.

Sementara itu dari sisi Inflasi Volatile Food (VF), ada risiko meningkatnya harga komoditas hortikultura pada periode tanam, terutama pada November–Desember2023.  Risiko perlu diantisipasi lainnya yakni pendistribusian beras di Lampung yang tidak merata akibat tingginya permintaan dari Pulau Jawa, yang perlu dimitigasi dengan penguatan HPP beras .

Selanjutnya risiko dari Inflasi Administered Prices (AP) perlu mendapat perhatian di antaranya yaitu stance OPEC+ yang ingin mendorong kenaikan harga minyak dunia untuk kepentingan geopolitik. Kedua, risiko percepatan kenaikan harga rokok di akhir tahun dengan ekspektasi tarif cukai rokok yang kembali meningkat pada 2024.

4. Upaya TPID jaga stabilitas harga

September 2023 Inflasi Lampung  0,33 Persen, Pulsa Ponsel Satu PemicuOperasi pasar murah di Kota Serang (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Meninjau perkembangan inflasi pada bulan berjalan dan mempertimbangkan risiko inflasi ke depan, berikut adalah beberapa upaya Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Lampung menjaga stabilitas harga melalui strategi 4K.

1. Keterjangkauan Harga

  • Melakukan operasi pasar/SPHP secara kontinyu hingga harga kembali turun sampai dengan HET.
  • Pelaksanaan sidak dan monitoring pasokan Gas LPG 3kg di setiap pangkalan yang tersebar di Kabupaten/Kota, di antaranya Lampung Utara.
  • Melakukan monitoring harga dan pasokan , khususnya pada komoditas– komoditas strategis:
  1. Komoditas yang perlu diwaspadai kenaikan harganya: beras, telur ayam, bawang putih, bawang merah, minyak goreng, dan cabai rawit.
  2. Komoditas yang relatif terjaga, namun masih memiliki risiko kenaikan harga: daging ayam, cabai merah, dan gula pasir.

2. Ketersediaan pasokan

Memperkuat dan memperluas Kerjasama Antar Daerah (KAD) Provinsi Lampung, utamanya komoditas yang sering bergejolak, termasuk pelaksanaan pelatihan budidaya bawang merah bagi kelompok tani dan KAD G2G dan B2B bawang merah sebagai bagian dari GNPIP Lampung 2023. Pada Mei 2023, BI Lampung memberi bantuan 5 ton bibit bawang merah varietas bima untuk pilot project budidaya bawang merah di 5 Kab/Kot di Provinsi Lampung. Sampai dengan September 2023, pilot project dimaksud telah menghasilkan 3,5 ton bawang merah konsumsi dan 0,76 ton bibit bergulir untuk perluasan budidaya bawang merah di Lampung.

Berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan untuk mempercepat penanaman padi, optimalisasi peran bendungan, pendistribusian bibit yang cukup resisten terhadap kekeringan, dan pendistribusian traktor/alsintan.

3. Kelancaran distribusi

Memastikan kelancaran transportasi serta angkutan udara, darat, dan laut melalui koordinasi dan sinergi untuk memastikan kecukupan kapasitas dan jumlah moda transportasi untuk menjaga lalu lintas angkutan barang dan manusia.

Penyampaian substansi koordinasi kepada Pemerintah Daerah untuk memprioritaskan perbaikan jalan Kabupaten/Kota dan Pedesaan yang dilalui oleh angkutan barang bahan pangan.

4. Komunikasi efektif

Melakukan rapat koordinasi secara formal yang dilaksanakan rutin setiap minggu, dan informal melalui Whatsapp Group POSKO Inflasi, dalam rangka menjaga awareness TPID Lampung terkait dinamika harga dan pasokan terkini, serta penyelenggaraan HLM menjelang Nataru.

Baca Juga: PLN Lampung dan Haleyora Power Kolaborasi, demi Layanan Pelanggan?

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya