Itera Dorong Lembah Suhita jadi Destinasi Eduwisata Unggulan

- Lembah Suhita menjadi destinasi unggulan special interest tourism di Lampung
- Terbentuk tiga prototipe paket wisata edukatif hasil kolaborasi dengan mitra agen perjalanan dan komunitas pendidikan
- Penggencaran pembuatan materi visual dan digital untuk meningkatkan minat kunjungan wisatawan dan memperluas jangkauan pasar Lembah Suhita
Bandar Lampung, IDN Times - Program Studi Pariwisata Institut Teknologi Sumatera (Itera) menginisiasi penguatan branding dan sinergi antarstakeholder pariwisata pengembangan kawasan eduwisata Lembah Suhita. Inisiatif ini diwujudkan melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Penguatan Brand dan Sinergi Lembah Suhita dalam Membangun Kolaborasi dengan Para Stakeholder Pariwisata se-Provinsi Lampung” yang digelar di kawasan Lembah Suhita, Bandar Lampung, baru-baru ini.
FGD ini menghadirkan beragam pihak, mulai dari akademisi, pelaku usaha pariwisata, komunitas pendidikan, hingga pemerintah daerah. Kegiatan tersebut menjadi bagian dari program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh dosen dan mahasiswa Prodi Pariwisata Itera mendukung pengembangan destinasi wisata berbasis edukasi, konservasi, dan pertanian terpadu.
1. Meperkuat posisi sebagai destinasi unggulan special interest tourism di Lampung

Dosen Prodi Pariwisata Itera, Rahmattulah Harianja, menjelaskan kegiatan ini bertujuan memperkuat posisi Lembah Suhita sebagai destinasi unggulan special interest tourism di Lampung.
“Kami berupaya membangun kolaborasi multipihak untuk mendukung Lembah Suhita menjadi ikon wisata berkelanjutan berbasis regenerasi lingkungan dan pemberdayaan masyarakat,” ujar Rahmattulah.
2. Terbentuk tiga prototipe paket wisata edukatif

Menurutnya, dalam FGD, para peserta menyampaikan sejumlah strategi penting, seperti penguatan narasi destinasi, peningkatan kapasitas SDM untuk pelayanan wisata edukatif, serta pengembangan promosi digital dan jejaring distribusi produk wisata.
"Selain diskusi, turut diselenggarakan pelatihan intensif terkait pemanduan wisata (guiding), storytelling konservasi lebah, serta manajemen destinasi bagi pengelola kawasan," jelasnya.
Sebagai tindak lanjut kegiatan, lanjut Rahmatullah, terbentuk tiga prototipe paket wisata edukatif hasil kolaborasi dengan mitra agen perjalanan dan komunitas pendidikan. Selain itu, forum micro-investment berhasil mempertemukan Lembah Suhita dengan pelaku UMKM dan calon investor lokal yang mendukung pengadaan fasilitas wisata seperti Rumah Lebah dan workshop konservasi.
3. Menggencarkan pembuatan materi visual dan digital

Rahmatullah menambahkan, untuk memperkuat promosi, tim juga mulai menggencarkan pembuatan materi visual dan digital yang menekankan semangat regeneratif dan kearifan lokal. Rahmatullah berharap, upaya ini dapat meningkatkan minat kunjungan wisatawan dan memperluas jangkauan pasar Lembah Suhita.
“Melalui sinergi yang terbangun lintas sektor, kami optimistis Lembah Suhita dapat berperan sebagai model pengembangan destinasi wisata konservasi yang inklusif dan berdaya saing global,” tambahnya.