Lampung Barat, IDN Times – Banyak potensi wisata di Provinsi Lampung. Potensi itu ada yang dikelola pelaku usaha, ada juga murni karena fenomena alam.
Misalnya saja di Kabupaten Lampung Barat, ada satu potensi wisata istimewa yakni panas bumi. Lokasinya di Kecaman Suoh.
Berikut IDN Times rangkum fakta unik panas bumi di Suoh dijululi ‘Lembah Seribu Kawah’ yang kian dilirik para traveler dilansir dari situs lampungbaratkab.go.id.
Untuk mencapai Suoh bisa ditempuh melalui dua akses. Pertama, melalui Liwa, ibu kota Lampung Barat. Masuk dari Pekon (desa) Pekon Balak dan melintasi Pekon Sukabumi Batu Brak.
Dari Pekon Sukabumi membutuhkan sekira 1,5 jam perjalanan darat untuk sampai di Suoh dengan medan perjalanan naik turun gunung dan kondisi jalan yang sebagian masih harus berhati-hati.
Akses kedua melalui Kota Agung Kabupaten Tanggamus. Banyak wisatawan dari Bandar Lampung, Pesawaran, Pringsewu dan Tanggamus memilih akses mencapai Suoh melalui jalur ini.
Bisa ditempuh sekira 1,5 jam perjalanan dari Kota Agung Tanggamus, namun kondisi jalan agak lebih sulit dari akses melalui Liwa.
Menuju Suoh , jika menempuh perjalanan dari Kota Liwa yang merupakan ibu kota Kabupaten Lampung Barat. Selama perjalanan, melintasi perkampungan tradisional bercirikan pemukiman masyarakat melayu pada umumnya.
Mata kita juga dimanjakan ornamen khas Lampung Barat berupa rumah-rumah panggung berbaris rapat, halaman-halaman luas di depannya dan hamparan biji kopi dijemur.
Pengunjung yang menempuh perjalanan ke panas bumi juga harus melintasi jalan cukup terjal, menembus hutan hujan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), melalui sungai hingga persawahan yang membentang luas.
Saat tiba di Kawasan Panas Bumi Suoh yang merupakan bagian dari TNBBS, terdapat tiga danau dengan air biru bak kristal, dengan biota yang hidup di dalamnya. Rinciannya, Danau Lebar, Danau Minyak dan Danau Asam warga menyebutnya.
Menuju Danau Lebar, dapat menggunakan jasa ojek dengan perjalanan sekitar 5-10 menit. Menuju Danau Asam durasi menggunakan perahu mesin berkapasitas 10 orang. Durasi perjalanan 15 menit menggunakan moda transportasi ini.
Setelah perahu bersandar, pengunjung berjalan kaki melewati pasir kuning serta melewati savana hijau hingga menembus hutan.
Masyarakat sekitar Suoh menyebut Kawasan Panas Bumi ‘Keramikan’. Itu lantaran lantai berupa endapan sulfur. Ketebalan lantai “keramikan” ini hanya sekitar 20 centimer (cm).
Di beberapa bagian terlihat retakan dan rapuh. Meski fenomena indah tapi berbahaya. Perlu didampingi oleh pemandu lokal.
Di sini juga terdapat ‘Kawah Nirwana’. Dinamakan Nirwana karena terdapat salah satu jenis pohon yang tumbuh dan tetap hidup di tengah-tengah gunungan kapur yang tepat bersebelahan dengan lubang semburan air panas belerang, warga sekitar biasa menyebutnya dengan pohon Wana, sehingga kawah ini diberi nama Nirwana.
‘Kawah Nirwana’ adalah kawasan geothermal/panas bumi berupa muntahan air bercampur belerang yang membentuk gunungan kapur yang telah terbentuk dari ratusan tahun silam. Asap putih yang terus menyembur dari perut bumi menyuguhkan pemandangan yang sungguh akan membuat takjub setiap orang.
Berbeda dengan kawah belerang yang ada di tempat lainnya, ‘Kawah Nirwana’ menyemburkan asap belerang yang sama sekali tidak beracun dan berbau. Pengunjung dapat menyambangi dalam jarak radius 10 meter saja dari pusat semburan.
Dengan stalaktit dan stalakmit yang menggantung di sisi tebing yang mengelilinginya menambah hiasan alam yang mempercantik lembah agung ini. Selain itu terdapat kawah-kawah kecil lainnya yang tersebar di seantero wilayah Suoh. Bahkan, fotografer Lampung Budhi Marta Utama, suoh disebut “lembah Seribu Kawah”.
Saat ini sudah dilakukan road map menuju status Geopark Nasional serta Unesco Global Geopark (UGG) Kaldera Suoh. Berbagai tahapan sudah dilakukan dan terus dilakukan untuk status tersebut.
Suoh merupakan destinasi wisata yang masuk dalam wilayah Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Amenitas yang tersedia semua dibawah tanggung jawab dari pihak TNBBS bekerjasama dengan Kelompok Sadar Wisata Jagat Endah Lestari dan Pokdarwis Tunas Harapan.
Amenitas adalah berbagai fasilitas di luar akomodasi yang dapat dimanfaatkan wisatawan selama berwisata di suatu destinasi. Amenitas bisa berupa fasilitas pariwisata seperti rumah makan, restoran, toko cenderamata, dan fasilitas umum seperti sarana ibadah, kesehatan, taman, dan lain-lain.