Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Desa Wisata di Lampung Barat Wajib Masuk Daftar Liburanmu!

ilustrasi petani bekerja di sawah (pexels.com/Rahmad Himawan)
ilustrasi petani bekerja di sawah (pexels.com/Rahmad Himawan)
Intinya sih...
  • Lampung Barat kaya akan pesona alam dataran tinggi, budaya tradisional, dan aktivitas menarik seperti camping, river tubing, dan bird watching.
  • Desa Bahway menawarkan panorama alam luar biasa di kaki Gunung Pesagi dengan jalur pendakian favorit, camping ground, Sunrise Camp, Way Rekok Water Tubing, dan Air Terjun Batu Sejajar.
  • Datar Petay di Lampung Barat merupakan surga kecil dengan kekayaan alam melimpah, sawah terasering, mata air Segara Tuyung, kerajinan biji janitri, pengolahan kopi dan makanan berbasis singkong serta pisang.

Lampung Barat, IDN Times - Lampung Barat dikenal sebagai salah satu wilayah di Provinsi Lampung yang kaya akan pesona alam dataran tinggi. Dikelilingi oleh pegunungan, bukit hijau, dan udara sejuk, daerah ini menawarkan suasana menenangkan dan cocok banget buat jadi tujuan liburan. 

Selain keindahan alamnya, Lampung Barat juga menyimpan kekayaan budaya masih sangat dijaga oleh masyarakat lokal. Keramahan warga dan tradisi masih hidup membuat pengalaman liburan ke sini terasa lebih hangat dan berkesan.

Beragam aktivitas bisa kamu lakukan, mulai dari camping di perbukitan, menjelajahi kebun kopi, sampai ikut serta dalam upacara adat atau belajar kerajinan tangan khas setempat. Semua itu bisa kamu temukan dalam desa-desa wisata tersebar di berbagai penjuru Lampung Barat.

Nah, buat kamu jika lagi merencanakan liburan seru bareng keluarga atau teman-teman, IDN Times akan memberikan informasi 5 desa wisata di Lampung Barat wajib banget masuk bucket list-mu. 

1. Desa Wisata Bahway

Ilustrasi pasangan sedang berjalan di sawah terasering di Tegallalang, Bali. (freepik.com/prostooleh)
Ilustrasi pasangan sedang berjalan di sawah terasering di Tegallalang, Bali. (freepik.com/prostooleh)

Terletak di kaki Gunung Pesagi, puncak tertinggi di Provinsi Lampung dengan ketinggian 2.262 mdpl. Desa Bahway menyuguhkan panorama alam luar biasa memesona. Suasana sejuk khas pegunungan berpadu dengan hijaunya pepohonan, menciptakan nuansa tenang cocok untuk melepas penat.

Tak heran jika jalur pendakian Gunung Pesagi via Bahway menjadi favorit para pendaki dari berbagai daerah. Bagi para pecinta alam dan petualangan, desa ini adalah titik awal menjanjikan pengalaman tak terlupakan.

Namun Bahway bukan cuma soal pendakian. Desa ini menyimpan banyak potensi wisata sayang untuk dilewatkan. Mulai dari camping ground dan Sunrise Camp cocok buat pencinta langit pagi, hingga Way Rekok Water Tubing menawarkan sensasi menyusuri sungai jernih dengan arus yang menantang.

Belum lagi Air Terjun Batu Sejajar eksotis, agrowisata memanjakan mata dan perut, serta Pulau Dewa penuh cerita lokal. Setiap sudut Bahway seperti menyuguhkan kejutan baru untuk dieksplorasi.

Hal membuat Bahway semakin istimewa adalah kekayaan budaya dan kearifan lokal warganya. Desa ini masih menjunjung tinggi adat istiadat, mulai dari arsitektur rumah tradisional, seni pertunjukan, hingga kuliner khas bisa memanjakan lidah wisatawan. Interaksi hangat dengan warga lokal membuat setiap perjalanan terasa lebih bermakna. 

2. Desa Wisata Datar Petay Pekon Mutar Alam

Potret Persawahan (instagram.com/@orang_kiriy)
Potret Persawahan (instagram.com/@orang_kiriy)

Dibalik hijaunya perbukitan dan sejuknya udara Way Tenong, terselip sebuah surga kecil bernama Datar Petay, sebuah kawasan desa wisata terletak di Pekon Mutar Alam, Lampung Barat. Nama Datar Petay sendiri berasal dari salah satu lingkungan di Dusun (Pemangku) Sumber Agung.

Tempat ini menyimpan kekayaan alam begitu melimpah, dari aliran sungai jernih cocok untuk river tubing, hingga hamparan perkebunan kopi, pisang Cavendish, dan pohon janitri atau rudraksha yang punya nilai spiritual tinggi. Tepian Sungai Way Kabul disulap menjadi wisata alam buatan nan cantik, lengkap dengan taman bunga, taman buah, kolam ikan, kebun sayur, hingga bahan bonsai. 

Tak hanya itu, potensi Datar Petay terus berkembang. Dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023, kawasan ini menghadirkan berbagai spot baru seperti sawah terasering dan dikenal dengan nama Sawah Lebar, membentang luas dengan latar pegunungan dan aliran air jernih membuat pemandangan yang mempesona dan eksotik.

Ada pula mata air Segara Tuyung dulunya menjadi sumber air mineral alami dan punya filosofi tersendiri bagi masyarakat setempat. Datar Petay juga dikenal sebagai pusat kerajinan biji janitri, pengolahan kopi, serta produksi makanan berbasis singkong dan pisang.

Bahkan, tempat ini juga menjadi laboratorium hidup untuk pertanian organik dan pengelolaan limbah menjadi pupuk ramah lingkungan. Ada pula fasilitas pemancingan umum, tempat bakar ikan, penjualan oleh-oleh, kuliner lokal, hingga homestay nyaman. Semua berpadu dalam suasana desa yang masih memegang erat nilai budaya dan tradisinya.

Meskipun lokasinya belum begitu dikenal bahkan oleh warga Way Tenong sendiri, akses menuju Datar Petay sangat mudah dan strategis karena berada dekat dengan berbagai desa wisata populer lainnya seperti Kampung Kopi Rigis Jaya, Temiangan Hill di Trimulyo, dan Desa Sukaraja (Mabar Jaya).

3. Desa Wisata Rigis Jaya

ilustrasi di sawah (pexels.com/Michael Bayazidi)
ilustrasi di sawah (pexels.com/Michael Bayazidi)

Desa Rigis Jaya di Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Lampung Barat, kini tak lagi sekadar dikenal sebagai penghasil kopi robusta terbaik di Lampung, tapi juga mulai mencuri perhatian sebagai destinasi wisata unik dan edukatif.

Letaknya berada di ketinggian sekitar 860 hingga 1.310 meter di atas permukaan laut, desa ini menyuguhkan udara sejuk khas pegunungan serta panorama alam asri, cocok banget buat kamu jika ingin kabur sejenak dari hiruk pikuk kota. Beberapa tahun terakhir, masyarakat setempat bersama pemerintah daerah terus mendorong pengembangan Rigis Jaya sebagai desa wisata kopi. 

Agrowisata kopi di Rigis Jaya bukan cuma soal melihat kebun kopi, tapi juga tentang merasakan perjalanan biji kopi dari hulu ke hilir secara langsung. Wisatawan bisa ikut terlibat dalam proses pembibitan, belajar budidaya tanaman kopi, melihat pengolahan pasca panen, hingga mencicipi proses sangrai dan menyeduh kopi sendiri. 

Menariknya lagi, wisata edukatif ini juga memberi kesempatan bagi pengunjung untuk ngobrol langsung dengan petani kopi lokal. Kamu bisa belajar banyak tentang cita rasa kopi robusta khas Rigis Jaya hingga cerita-cerita perjuangan para petani menjaga kualitas kopi mereka. Jadi, kalau kamu pencinta kopi sejati atau sekadar ingin pengalaman baru yang berkesan, Rigis Jaya adalah destinasi yang wajib masuk dalam daftar kunjunganmu berikutnya.

4. Desa Wisata Suka Marga

Potret Persawahan (instagram.com/@orang_kiriy)
Potret Persawahan (instagram.com/@orang_kiriy)

Jika kamu sedang mencari tempat wisata masih alami, punya udara sejuk, dan suasana kental dengan budaya lokal, maka Desa Wisata Sunrise Hill Petik Bintang di Pekon Padang Cahya, Kecamatan Balik Bukit, Lampung Barat wajib masuk dalam daftar tujuanmu. Terletak di dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 1.100 MDPL, tempat ini menawarkan panorama alam luar biasa, terutama saat matahari terbit dari titik terbaiknya yakni Sunrise Point Limau Kunci.

Hanya butuh sekitar 30 menit dari pusat Kota Liwa, kamu bisa menikmati sensasi pagi dingin dan segar sambil melihat hamparan kabut menyelimuti perbukitan, benar-benar pengalaman tak terlupakan. Desa ini bukan cuma memanjakan mata, tapi juga kaya akan aktivitas menarik.

Mulai dari menikmati sejuknya air terjun tersembunyi, menyusuri kebun kopi dan sayuran milik warga, hingga mencoba bird watching di pagi hari, semuanya bisa kamu lakukan di sini. Tak kalah menarik, kekayaan budaya Padang Cahya juga menjadi daya tarik tersendiri.

Wisatawan bisa ikut serta dalam prosesi adat seperti Nyambai, pertunjukan Orkes Gambus, hingga menyaksikan arak-arakan pengantin khas Lampung penuh simbol dan makna. Desa ini benar-benar menjaga kearifan lokal melalui musyawarah adat dan pelibatan masyarakat dalam setiap kegiatan budaya.

Fasilitas di desa wisata ini pun sudah cukup memadai untuk para pelancong. Beberapa rumah warga sudah dijadikan homestay nyaman dan bersih, lengkap dengan kamar tidur dan toilet layak pakai. Untuk oleh-oleh, kamu bisa membawa pulang kopi khas Lampung dalam berbagai olahan, gula semut, kue tradisional seperti cucur, hingga kerajinan tangan seperti tampah dan kinjar.

5. Desa Wisata Temiangan Hill

Potret sawah yang subur (Nick Wehrli/pexels.com)
Potret sawah yang subur (Nick Wehrli/pexels.com)

Kalau kamu mencari destinasi wisata alam menyegarkan mata dan pikiran, Temiangan Hill di Pekon Trimulyo, Kecamatan Gedung Surian, Kabupaten Lampung Barat, bisa jadi pilihan tepat. Berada di ketinggian sekitar 1.000 MDPL, tempat ini menawarkan pengalaman camping ground dengan pemandangan menakjubkan khas pegunungan.

Saat pagi tiba, kamu akan disambut hamparan kabut tebal menutupi lembah dan perbukitan di sekitarnya, menciptakan suasana magis seolah sedang berada di negeri atas awan. Tak jarang juga pengunjung bisa melihat siamang dan monyet liar bergelantungan di pepohonan, karena Temiangan Hill memang berada di kawasan Bukit Barisan masih asri dan terjaga.

Temiangan Hill dikelola langsung oleh kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Temiangan, tak hanya menjaga keindahan alamnya, tapi juga memperhatikan kenyamanan pengunjung. Jika tak ingin mendaki, tersedia jasa ojek lokal siap mengantar hingga ke lokasi utama. Area parkir pun tersedia luas, membuat perjalananmu lebih praktis.

Fasilitas disediakan cukup lengkap, mulai dari spot foto Instagramable, area camping luas, hingga toilet dan warung warga. Tempat ini cocok dikunjungi bersama teman-teman, keluarga, atau bahkan sendiri untuk healing dari hiruk pikuk kota.

Menariknya lagi, Temiangan Hill bukan hanya destinasi wisata biasa, tapi juga memberi dampak positif bagi warga sekitar. Banyak warga kini bekerja sebagai pemandu, pengojek, atau pengelola warung. Selain itu, ada juga paket wisata menarik bisa kamu pilih, seperti camping lengkap dengan dokumentasi dan kuliner lokal, tur kebun jambu, wisata kebun bunga, hingga paket gathering untuk rombongan. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Silviana
Martin Tobing
Silviana
EditorSilviana
Follow Us